Sering Mengeluarkan Air Liur Berlebihan? Ini 7 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sukabumiupdate.com
Senin 23 Jun 2025, 22:15 WIB
Sering Mengeluarkan Air Liur Berlebihan? Ini 7 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi penyebab dan cara mengatasi air liur berlebihan (Sumber: Freepik/@cookie_studio)

SUKABUMIUPDATE.com - Air liur atau saliva berperan penting dalam pencernaan dan kesehatan mulut. Namun, produksi air liur berlebihan bisa menjadi masalah jika terjadi terus-menerus. 

Kondisi ini dikenal sebagai hipersalivasi atau sialorrhea. Meskipun sering dianggap sepele, air liur yang keluar berlebihan bisa mengganggu aktivitas, komunikasi, bahkan menurunkan rasa percaya diri.

Apa Itu Hipersalivasi?

Hipersalivasi adalah kondisi di mana produksi air liur melebihi normal atau ketika seseorang mengalami kesulitan menelan air liur, sehingga air liur menumpuk dan menetes keluar dari mulut. Normalnya, manusia menghasilkan sekitar 0,5 hingga 1,5 liter air liur per hari. Produksi ini bisa meningkat sementara, misalnya saat makan makanan asam, atau karena masalah kesehatan tertentu.

Baca Juga: Mengapa Tahi Lalat Berbulu? Penyebab, Tanda, dan Cara Menanganinya

Penyebab Air Liur Berlebihan

Berikut beberapa penyebab hipersalivasi:

1. Masalah Mulut dan Gigi

Infeksi, peradangan, atau luka di mulut, seperti sariawan atau gigi berlubang, dapat merangsang produksi air liur. Penggunaan gigi palsu yang tidak pas juga bisa menyebabkan produksi air liur meningkat.

2. Infeksi

Infeksi seperti radang tenggorokan, tonsilitis, atau infeksi saluran pernapasan atas dapat meningkatkan air liur sebagai respons alami tubuh untuk melawan patogen.

3. Efek Obat-obatan

Beberapa obat, seperti antipsikotik, obat anti-kejang, atau pil penenang, bisa menyebabkan efek samping berupa peningkatan produksi air liur.

4. Masalah Neurologis

Kondisi seperti Parkinson, cerebral palsy, stroke, atau ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis) dapat mengganggu kontrol otot mulut dan menelan, menyebabkan air liur menumpuk.

Baca Juga: 7 Khasiat Penting Minyak Jojoba untuk Kulit dan Tips Aman Memakainya

5. Kehamilan

Perubahan hormon selama kehamilan, terutama di trimester pertama, dapat menyebabkan mual dan peningkatan produksi air liur.

6. Refluks Asam (GERD)

GERD dapat menyebabkan air liur berlebih sebagai reaksi tubuh terhadap naiknya asam lambung ke kerongkongan.

7. Alergi atau Paparan Zat Beracun

Reaksi alergi atau paparan zat beracun seperti pestisida juga bisa memicu hipersalivasi.

Gejala yang Menyertai

Selain air liur yang menetes, penderita hipersalivasi mungkin juga mengalami:

  • Bau mulut
  • Bibir pecah-pecah
  • Peradangan kulit di sekitar mulut
  • Kesulitan bicara atau menelan
  • Penurunan kualitas hidup dan rasa percaya diri

Cara Mengatasi Air Liur Berlebihan

Penanganan tergantung pada penyebabnya. Berikut beberapa pendekatan yang umum digunakan:

1. Perawatan Medis

Jika disebabkan oleh infeksi atau gangguan gigi dan mulut, dokter gigi atau dokter umum dapat memberikan pengobatan yang sesuai. Antibiotik, obat antiradang, atau tindakan perbaikan gigi mungkin diperlukan.

2. Terapi Obat

Obat seperti glikopirolat atau skopolamin dapat digunakan untuk mengurangi produksi air liur. Namun, penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter karena bisa menimbulkan efek samping seperti mulut kering, sembelit, atau penglihatan kabur.

Baca Juga: Dikenal Anti Korupsi, Alasan PSI Jabar Dukung Ronald Sinaga Maju Ketum Lawan Jokowi

3. Terapi Bicara dan Menelan

Bagi penderita gangguan neurologis, terapi oleh ahli patologi wicara dapat membantu memperbaiki kontrol otot mulut dan cara menelan yang benar.

4. Botox

Suntikan botulinum toxin (Botox) ke kelenjar ludah dapat menurunkan produksi air liur secara sementara, biasanya efektif hingga beberapa bulan.

5. Operasi

Dalam kasus yang parah, prosedur pembedahan untuk mengalihkan atau mengangkat sebagian kelenjar ludah bisa menjadi pilihan.

6. Pengobatan Rumahan

Beberapa langkah sederhana juga bisa membantu mengurangi keluhan:

  • Mengunyah permen karet bebas gula untuk menstimulasi menelan
  • Menjaga kebersihan mulut secara rutin
  • Menghindari makanan yang memicu air liur berlebih, seperti makanan asam atau pedas

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri jika air liur berlebihan disertai:

  • Kesulitan menelan atau berbicara
  • Tanda-tanda infeksi seperti demam atau nyeri tenggorokan
  • Perubahan mendadak tanpa sebab yang jelas
  • Gangguan aktivitas sehari-hari

Air liur berlebihan bisa disebabkan oleh banyak faktor, dari yang ringan hingga serius. Meskipun tidak selalu berbahaya, kondisi ini bisa mengganggu kenyamanan hidup.

Penanganan yang tepat, baik secara medis maupun dengan perubahan gaya hidup, dapat membantu mengurangi gejalanya secara signifikan. Konsultasi dengan tenaga medis sangat disarankan jika gejala terus berlanjut.

Sumber: Livestrong.com

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini