BPA Bisa Tingkatkan Potensi Obesitas pada Anak dan Remaja

Senin 10 Juli 2023, 15:15 WIB
Ilustrasi. Sebuah penelitian mengungkap jika BPA bisa meningkatkan potensi Obesitas pada anak dan remaja | Foto: Istimewa

Ilustrasi. Sebuah penelitian mengungkap jika BPA bisa meningkatkan potensi Obesitas pada anak dan remaja | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah penelitian diterbitkan dalam Journal of American Medical Association pada September 2012 telah mengungkap potensi dampak kesehatan dari bisfenol-A (BPA), bahan kimia yang umum ditemukan dalam plastik keras (polikarbonat) dan resin epoksi pelapis kaleng kemasan pangan.

Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari New York University School of Medicine ini menunjukkan adanya korelasi antara kadar BPA yang tinggi pada urin anak-anak dan remaja dengan peningkatan kemungkinan obesitas. Temuan yang mengkhawatirkan ini sejak saat itu makin mengintensifkan pembicaraan seputar potensi risiko kesehatan yang terkait dengan paparan BPA di Amerika Serikat, dan kemudian di banyak negara di dunia.

Cakupan penelitian dianggap cukup komprehensif. Ia melibatkan 2.838 partisipan berusia antara 6 hingga 19 tahun. Ukuran sampel juga dinilai besar dan beragam, yang mewakili populasi Amerika Serikat. Hubungan yang ditarik antara BPA dan obesitas menyoroti masalah kesehatan masyarakat yang mendesak, sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut dan perubahan kebijakan potensial untuk membatasi paparan BPA di kalangan anak-anak dan remaja.

Baca Juga: Pakar dan GAPMMI Soroti Bahaya BPA, Dukung Pelabelan Kemasan Galon AMDK

Sonya Lunder, seorang analis riset senior dari Environmental Working Group (EWG), mempertanyakan pendekatan FDA (badan pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat) terhadap regulasi bisfenol-A (BPA). Meskipun ada banyak masalah kesehatan yang berkaitan dengan paparan BPA, ia mengatakan FDA belum memberlakukan pembatasan penggunaan BPA dalam kemasan makanan, minuman, dan susu formula bayi. Lunder menekankan bahwa penelitian di atas menjelaskan peran potensial BPA dalam krisis obesitas pada anak yang terus meningkat di Amerika, sebuah keadaan darurat kesehatan masyarakat yang serius.

Meskipun mengakui bahwa banyak faktor yang berkontribusi terhadap epidemi obesitas pada anak, Lunder mengusulkan agar FDA dapat mengambil tindakan segera untuk mengatasi salah satu penyebabnya, yakni BPA. Dia menyarankan pelarangan penuh BPA dari sistem pangan nasional di Amerika, dimulai dengan susu formula bayi, sehingga ini dapat membantu meringankan masalah kesehatan. Advokasi Lunder untuk regulasi BPA yang lebih ketat menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan respons komprehensif terhadap risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh bahan kimia BPA.

Dalam sebuah perkembangan yang signifikan, FDA telah mengumumkan pada Juli 2011 bahwa bisfenol-A (BPA) tidak lagi diizinkan dalam botol bayi, gelas plastik keras, dan kaleng susu formula. Namun, langkah ini dianggap memiliki dampak yang terbatas pada kesehatan anak-anak. Sebelum ada keputusan FDA, protes publik dan undang-undang tingkat negara bagian (antara lain di negara bagian California) telah mengarah kepada penghapusan BPA dari seluruh kemasan pangan. Jadi, meskipun keputusan FDA merupakan langkah positif, keputusan tersebut dianggap EWG belum cukup.

Baca Juga: Masa Depan Anak Terancam, Negara Wajib Lindungi Anak dari Kemasan Plastik Bercampur BPA

Meskipun BPA telah dihapuskan dari produk-produk tertentu, sumber utama paparan BPA bagi sebagian besar orang Amerika masih berasal dari kemasan pangan mereka. Secara khusus, lapisan epoksi yang digunakan untuk melapisi kaleng susu formula bayi dan sebagian besar kaleng makanan dan minuman aluminium lainnya yang dijual di Amerika Serikat mengandung BPA. Ini berarti bahwa meskipun telah ada upaya untuk membatasi BPA pada barang-barang tertentu, paparan yang lebih luas melalui kemasan pangan tetap menjadi perhatian yang signifikan.

Bisfenol-A (BPA), bahan kimia yang biasa digunakan dalam berbagai jenis kemasan, diketahui mudah larut ke dalam cairan yang bersentuhan dengannya. Sifat ini menimbulkan masalah kesehatan yang signifikan, karena bahan kimia tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui konsumsi cairan yang diwadahi dalam kemasan mengandung BPA ini.

Pada 2007, sebuah pengungkapan signifikan dibuat oleh EWG. Mereka menemukan bahwa empat produsen susu formula terkemuka di dunia menggunakan BPA dalam kaleng susu formula mereka. Ini menunjukkan adanya potensi yang signifikan bagi bayi untuk terpapar bahan kimia ini. Saat ini, FDA sedang mempertimbangkan petisi untuk melarang penggunaan BPA dalam susu formula bayi, sebuah langkah yang dapat menandai pergeseran besar dalam pendekatan industri terhadap pengemasan dan keamanan.

Penelitian yang dilakukan oleh New York University School of Medicine di atas menambah jumlah penelitian yang melibatkan bisfenol-A (BPA) dalam beragam masalah kesehatan serius pada manusia. Temuan ini dibangun berdasarkan penelitian sebelumnya, memberi bukti tambahan tentang potensi bahaya yang terkait dengan paparan BPA. Risikonya jauh melampaui hubungan yang dilaporkan secara luas dengan obesitas, menggarisbawahi perlunya studi komprehensif dan kemungkinan perubahan kebijakan terkait penggunaan BPA.

Di antara masalah kesehatan yang disoroti oleh penelitian ini adalah penyakit kardiovaskular dan diabetes, yang keduanya memiliki implikasi substansial bagi kesehatan masyarakat. Selain itu, penelitian ini juga mengindikasikan adanya hubungan potensial antara paparan BPA dan masalah kesuburan pada pria dan wanita, serta sindrom ovarium polikistik. Temuan-temuan ini menggarisbawahi urgensi penelitian lebih lanjut dan langkah-langkah regulasi untuk mengatasi potensi risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh BPA.

Sebagai catatan, BPA di Indonesia ditemukan pada galon pakai ulang produk air minum dalam kemasan (AMDK). Zat ini berfungsi untuk mengeraskan plastik. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia sudah merancang peraturan yang akan mewajibkan produsen AMDK untuk melabeli galon-galon mereka dengan label “Berpotensi Mengandung BPA”. Sayangnya, rancangan peraturan itu tak kunjung ditetapkan karena adanya perlawanan dari industri AMDK yang diwakili oleh asosiasi produsen.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life02 Mei 2024, 10:18 WIB

Ajarkan Disiplin, 5 Alasan Penting Menetapkan Batasan pada Anak yang Patut Diketahui

Menetapkan batasan pada anak berarti menetapkan pedoman perilaku meskipun tidak ada aturan resmi dalam rumah tangga.
Ilustrasi menetapkan batasan pada anak. | Foto: Pexels.com/@Luna Lovegood
Life02 Mei 2024, 10:08 WIB

Bangun Hubungan Sehat dengan Anak, Begini 5 Cara Menggunakan Teknik Disiplin Positif

Disiplin positif kemungkinan besar akan efektif bagi pengasuh mana pun dan dapat membantu memastikan bahwa anak-anak belajar dari kesalahan mereka.
Ilustrasi menggunakan teknik disiplin positif pada anak. | Foto: Pexels.com/@Ketut Subiyanto
Cek Fakta02 Mei 2024, 10:00 WIB

Hoaks! Sulfur Dioksida dari Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Menyebar ke Pulau Jawa

Klaim hoaks ini dibuktikan dengan peta penyebaran SO2 dari situs windy.com.
(Foto Ilustrasi) Beredar unggahan hoaks di Facebook soal dampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara. | Foto: Istimewa
Life02 Mei 2024, 10:00 WIB

5 Strategi Sederhana untuk Menemukan Kebahagiaan dalam Kehidupan Sehari-hari

Menerapkan strategi sederhana ini seperti menambahkan percikan warna kebahagiaan ke dalam kehidupan sehari-hari Anda.
Ilustrasi. Menerapkan strategi sederhana ini seperti menambahkan percikan warna kebahagiaan ke dalam kehidupan sehari-hari Anda. (Sumber : Freepik)
Life02 Mei 2024, 09:40 WIB

Terapkan Yuk, Berikut 5 Teknik Disiplin Positif yang Patut Dicoba pada Anak

Disiplin positif memotivasi anak untuk membuat pilihan yang lebih baik dengan mengarahkan mereka ke aktivitas yang lebih produktif dan memuji mereka ketika mereka berperilaku tepat.
Ilustrasi teknik disiplin positif. | Foto: Pexels.com/@Jonathan Borba
Inspirasi02 Mei 2024, 09:30 WIB

Loker Human Resources and General Affair Manager di Perusahan Makanan 2024

Berikut Informasi Lowongan Kerja Bidang Human Resources and General Affair Manager di Perusahan Makanan Tahun 2024.
Ilustrasi. Wawancara Kerja. Loker Human Resources and General Affair Manager di Perusahan Makanan 2024 (Sumber : Freepik/Yanalya)
Sehat02 Mei 2024, 09:00 WIB

7 Pengobatan Rumahan untuk Mengatasi Darah Tinggi (Hipertensi), Sehat dan Alami!

Pengobatan rumahan ini sangat efektif untuk mengobati darah tinggi.
Ilustrasi teh hijau - Pengobatan rumahan ini sangat efektif untuk mengobati darah tinggi. | (Sumber : Freepik.com)
Life02 Mei 2024, 08:58 WIB

Harus Dihilangkan, 10 Alasan Tidak Sehat Orang Tua Hindari Mendisiplinkan Anak

Mendisiplinkan anak memang tidaklah mudah dan perlu kerja keras. Namun dengan alasan apa pun, hal itu tetap harus dilakukan.
Ilustrasi alasan tidak sehat mendisiplinkan anak. | Foto: Pexels.com/@Nothing Ahead
Sukabumi02 Mei 2024, 08:50 WIB

Warga Jampangkulon Sukabumi Ditemukan Tewas Tergantung, Keluarga Ungkap Ini

Dugaan bunuh diri ini diketahui ketika istri korban yang berinisial S mencari suaminya.
Jenazah J (59 tahun) saat dievakuasi oleh warga dari lokasi dugaan gantung diri di Desa Tanjung, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, Rabu, 1 Mei 2024. | Foto: Istimewa
Sukabumi02 Mei 2024, 08:24 WIB

Upaya Mitigasi Bencana, DPUTR Rawat 40 Pohon di Kota Sukabumi

Tindakan ini diambil tidak terlepas dari kondisi hujan deras disertai angin kencang.
Kepala Seksi Pertamanan DPUTR Kota Sukabumi Fajar Rahmansyah. | Foto: Website Pemkot Sukabumi