Masa Depan Anak Terancam, Negara Wajib Lindungi Anak dari Kemasan Plastik Bercampur BPA

Rabu 14 Juni 2023, 19:30 WIB
Ilustrasi. Berdasarkan temuan banyak riset di dunia, paparan BPA dalam jangka waktu lama diketahui dapat menyebabkan gangguan perkembangan pada anak | Foto: iStock

Ilustrasi. Berdasarkan temuan banyak riset di dunia, paparan BPA dalam jangka waktu lama diketahui dapat menyebabkan gangguan perkembangan pada anak | Foto: iStock

SUKABUMIUPDATE.com - Senyawa Bisphenol A (BPA) merupakan bahan kimia sangat berbahaya yang dapat masuk ke dalam tubuh janin yang belum dilahirkan, dan sangat berpotensi menyebabkan dampak buruk pada perkembangan anak. BPA ditemukan pada plastik polikarbonat yang digunakan pada kemasan air minum dalam galon bekas pakai berulang-ulang, botol minum bayi, dan wadah plastik makanan.

Berdasarkan temuan banyak riset di dunia, paparan BPA dalam jangka waktu lama diketahui dapat menyebabkan gangguan perkembangan pada anak, termasuk autis, bipolar, sering tantrum, dan gangguan saraf. Bahkan, paparan BPA dapat meningkatkan risiko kanker pada masa dewasa.

Walaupun demikian, meskipun para pakar kesehatan telah berulang kali mengingatkan bahaya campuran senyawa BPA pada kemasan plastik, namun masih banyak masyarakat yang belum menyadari risiko ini. Edukasi dan aturan yang tegas tentang penggunaan BPA agaknya masih perlu disosialisasikan lebih intensif kepada masyarakat.

Baca Juga: Galon Sehat Bebas Senyawa Berbahaya BPA segera Diperkenalkan di Indonesia

“Jadi kita sebisa mungkin ‘BPA free’, karena kita menginginkan anak-anak menjadi generasi yang bagus di kemudian hari, bukan yang ada keterbatasan perkembangan. Kita harus lindungi anak-anak sejak dari awal,” kata anggota Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Catherine Tjahjadi seperti dilansir Antara, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Catherine, penyakit lain yang mengintai dari paparan bahan kimia BPA tidak bisa dilihat dalam waktu dekat, tapi dalam waktu jangka panjang, pada saat anak telah tumbuh menjadi dewasa.

“Kalau paparannya sudah banyak maka larinya ke kanker, bukan berarti kankernya akan muncul dalam waktu satu atau dua tahun, tapi mungkin dalam periode lima tahun, 12 tahun dan bahkan sampai 20 tahun mendatang,” katanya.

Kandungan BPA tidak hanya bisa ditemukan pada kemasan makanan atau minuman. Mainan anak, kata dia, juga harus dipastikan ada label bebas BPA agar aman apabila masuk ke mulut anak.

Baca Juga: Kanker Payudara Urutan Teratas di Indonesia, BPA Diduga Jadi Salah Satu Pemicunya

Catherine menyarankan agar setiap bepergian, keluarga yang memiliki bayi membawa botol minum sendiri yang terbuat dari stainless atau kaca, untuk mencegah kontaminasi BPA ke dalam tubuh bayi mereka.

Pendapat pakar kesehatan lainnya tidak jauh berbeda. “Bahaya BPA tidak serta merta berefek. Contohnya gangguan hormon pada anak atau balita yang sedang tumbuh,” kata neonatologist, dr. Daulika Yusna, praktisi kesehatan di sebuah rumah sakit besar di Jakarta. “Gangguan lainnya dapat memicu kanker, jika BPA dikonsumsi terus menerus.”

Pakar kesehatan lainnya mengungkapkan hal senada melalui Webinar bertema “Mengenal BPA dari Rumah” yang diselenggarakan Cerdik Sehat, ParentTalk dan Rumah Sakit Mayapada.

Dokter spesialis kandungan dr. Darrel Fernando mengatakan, masyarakat perlu lebih aktif meneliti kode kemasan dan bahan kemasan makanan atau minuman yang akan digunakan.“Kita harus lebih teliti melihat kode plastik pada setiap produk yang kita gunakan,” katanya.

Baca Juga: Riset Membuktikan, Kenaikan Jumlah Anak Autis Diduga Karena Terkait Paparan BPA

Kode plastik nomor 7, yang lazimnya mengandung senyawa berbahaya BPA, menurutnya, perlu lebih diperhatikan dalam kemasan makanan atau minuman. Plastik jenis ini sebisa mungkin harus “dihindari agar tidak terjadi akumulasi jangka panjang,” katanya.
Pesan mereka jelas, untuk melindungi anak-anak dari s

enyawa BPA, penting bagi para orang tua dan masyarakat secara umum untuk menerapkan tindakan pencegahan yang tepat.

“Orangtua di rumah harus berani menyingkirkan wadah makanan atau minuman yang mengandung BPA,” kata co-founder parentalk.id Nurcha Bachri. “Orangtua harus perhatikan baik-baik dan cari tahu bahan yang akan dibeli seperti apa, jangan sampai mengandung BPA yang dapat memengaruhi kesehatan balita.”
Semua peringatan dan kekhawatiran ini diserap dan ditanggapi oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak), yang kemudian mendesak pemerintah agar secepatnya mengadopsi aturan yang tegas terkait pelabelan produk "Bebas BPA". Di samping menyediakan informasi yang jelas tentang bahaya senyawa kimia BPA kepada masyarakat.

Arist Merdeka Sirait selaku Ketua Komnas Perlindungan Anak, meminta pada Presiden Joko Widodo untuk segera menyetujui revisi Peraturan Kepala BPOM Nomor 31 tahun 2018 tentang label pangan olahan.

Ditegaskannya, Perka BPOM tersebut dapat digunakan untuk melindungi kesehatan usia rentan: yaitu bayi, balita dan janin pada ibu hamil, di mana pemerintah punya kewajiban untuk melindungi mereka.

“Kami memohon pada Presiden untuk segera menyetujui revisi Peraturan Kepala/Perka BPOM Nomor 31 tahun 2018 tentang label pangan olahan,” kata Arist Merdeka Sirait. “Perka tersebut akan melindungi kesehatan usia rentan, yaitu bayi, balita dan janin pada ibu hamil, di mana anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus bangsa mempunyai hak untuk dilindungi kesehatannya oleh pemerintah.”

Sejumlah dukungan untuk pelabelan di kemasan galon guna ulang juga kian mengemuka belakangan ini. Sejumlah akademisi di Medan, Sumatera Utara, pada September 2022 lalu, memberikan pernyataan sikap agar negara mengambil peran dalam perlindungan konsumen. Mereka membubuhkan tanda tangan untuk mendukung pelabelan peringatan bahaya BPA pada kemasan air minum.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life17 Mei 2024, 10:30 WIB

6 Adab Kesopanan yang Wajib Diajarkan Orang Tua Kepada Anak Sejak Kecil

Adab kesopanan juga harus diajarkan kepada anak sejak kecil oleh orang tua. Ini sangat penting mengingat semuanya bergantung didikan dari masa mereka kanak-kanak dan menjadi pribadi baik saat dewasa.
Ilustrasi ketika orang mengajarkan adab kesopanan kepada anak (Sumber : Pexels.com/@Kampusproduction)
Life17 Mei 2024, 10:15 WIB

6 Kesalahan Orang Tua yang Jadi Penyebab Anak Kecanduan Main HP Sejak Kecil

Penyebab anak kecanduan main HP sejak kecil pada umumnya dipengaruhi oleh pola asuh orang tua sendiri di rumah. Maka dari itu, ini kesalahan orang tua saat masa mendidiknya yang harus segera diperbaiki
Ilustrasi kesalahan orang tua yang menjadi penyebab anak kecanduan main HP (Sumber : Pexels.com/@YanKrukau)
Life17 Mei 2024, 10:00 WIB

15 Karakter Dasar yang Harus Dimiliki Seorang Anak, Bunda Yuk Ajarkan

Ciri-ciri karakter akan membantu anak menjadi sukses dalam setiap aspek kehidupannya.
Ilustrasi Ciri-ciri karakter akan membantu anak menjadi sukses dalam setiap aspek kehidupannya. | Foto: Pexels.com/@Romina Ordenez
Sukabumi17 Mei 2024, 09:57 WIB

Nyaris Sambar Bocah, Aksi Berani Pelajar Sukabumi Ringkus Ular Piton di Jalanan

Dengan sigap, Rangga Ramadani, pelajar SMK mengejar ular dengan panjang kurang lebih 3 meter tersebut.
Aksi berani pelajar SMK di Sukabumi, Galang Ramadani meringkus ular piton di jalan karamat Kota Sukabumi (Sumber: akun youtube SUTV Sukabumi)
Sehat17 Mei 2024, 09:32 WIB

Diet Asam Urat, Pilihan Makanan dan Apa Saja yang Harus Dihindari

Dengan mengikuti panduan untuk Diet Asam Urat ini, penderita asam urat dapat mengelola kondisinya dengan lebih baik dan mengurangi risiko serangan gout.
Diet Asam Urat, Pilihan Makanan dan Apa Saja yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat. Foto: Istimewa
DPRD Kab. Sukabumi17 Mei 2024, 09:24 WIB

DPRD Sukabumi Soroti Perawatan Tugu Jangilus Ikon Palabuhanratu, Jangan Saling Mengandalkan

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Demokrat, Badri Suhendi, menyerukan kepada seluruh pihak agar menjaga dan merawat Tugu Jangilus, yang menjadi ikon Ibukota Palabuhanratu.
Badri Suhendi, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi (Fraksi Demokrat) | Foto : Ilyas Supendi
Sehat17 Mei 2024, 09:00 WIB

Hidup dengan Asam Urat: Makanan yang Aman Dikonsumsi dan Harus Dihindari

Memiliki asam urat mesti menjaga pola makan dan asupan yang masuk kedalam tubuh.
Ilustrasi - Memiliki asam urat mesti menjaga pola makan dan asupan yang masuk kedalam tubuh. (Sumber : pexels.com/@Andrey Castillejos)
Sukabumi17 Mei 2024, 08:52 WIB

Sengkarut UHC di Sukabumi, Bupati Keluhkan Tunggakan Rp40 M dan Ungkit Data Fiktif

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami angkat bicara terkait polemik pencabutan status Universal Healt Coberage (UHC) Non-Cut Off oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Sukabumi.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami | Foto : Ist
Inspirasi17 Mei 2024, 08:31 WIB

Info Loker Karyawan Kontrak di DKI Jakarta, Minimal Lulusan SMA

Berikut Informasi Lowongan Kerja Karyawan Kontrak di DKI Jakarta Pendidikan Minimal Lulusan SMA.
Ilustrasi. Wawancara. Info Loker Karyawan Kontrak di DKI Jakarta (Sumber : Pexels/EdmondDantes)
Jawa Barat17 Mei 2024, 08:28 WIB

Satrya Graha dan Subagja Hamara Terpilih Aklamasi, Ketua dan Sekretaris AMSI Jabar 2024-2028

Satrya Graha dan Subagja Hamara Terpilih Aklamasi Nakhodai AMSI Jabar Periode 2024-2028
Konferensi wilayah ke-3 AMSI Jawa Barat 2024, di Hotel Sutanraja, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis 16 Mei 2024. (Sumber : Istimewa).