Ada 22 Kasus HIV di Ciracap Sukabumi, Kebanyakan Akibat Seks Bebas

Kamis 09 Februari 2023, 11:55 WIB
(Foto Ilustrasi) UPTD Puskesmas Ciracap mencatat 22 kasus HIV di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Pixabay

(Foto Ilustrasi) UPTD Puskesmas Ciracap mencatat 22 kasus HIV di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - UPTD Puskesmas Ciracap mencatat 22 kasus Human Immunodeficiency Virus atau HIV di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Data yang disampaikan ini dihitung sejak Januari 2023 hingga sekarang.

"Saat ini ada 22 kasus HIV di Kecamatan Ciracap. Mereka usia 5 sampai 38 tahun. Usia 5 tahun penularan dari ibunya, kemungkinan dari suaminya. Kebanyakan yang lain akibat seks bebas," kata Kepala UPTD Puskesmas Ciracap Nana Resna Rahayu, Kamis (9/2/2023).

Nana menyebut para pengidap merupakan laki-laki dan perempuan, namun secara jumlah lebih banyak laki-laki dengan pekerjaan buruh harian lepas. Sementara pengidap perempuan, ada ibu rumah tangga dan ada yang berstatus janda.

Baca Juga: 1.968 Kasus HIV di Kota Sukabumi, Tahun 2022 Mayoritas dari Penyimpangan Seks

Pada 2022, kata Nana, terdapat tiga kasus kematian HIV di Kecamatan Ciracap (di luar 22 kasus saat ini). Ketiganya adalah satu anak dan dua orang dewasa. Nana mengatakan mereka meninggal lantaran keterlambatan minum obat.

"Makanya kami berupaya agar tidak ada kasus baru atau kematian karena HIV dengan membuka layanan perawatan dukungan dan pengobatan (PDP) HIV," ujar Nana.

"Kami sudah membentuk tim layanan HIV Puskesmas Ciracap dan saat ini sedang mengikuti pelatihan kerja atau On The Job Training (OTJ) PDP dari Kementerian Kesehatan RI. Pelatihan dilakukan lima hari dari Senin sampai Jumat di aula kantor Puskesmas Ciracap," imbuh dia.

Tim UPTD Puskesmas Ciracap saat mengikuti pelatihan kerja. | Foto: SU/Ragil GilangTim UPTD Puskesmas Ciracap saat mengikuti pelatihan kerja. | Foto: SU/Ragil Gilang

Nana mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memudahkan pelayanan terhadap pasien penderita HIV, baik dalam pemeriksaan maupun pengobatan.

Mengutip www.alodokter.com, HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

Baca Juga: 1 Desember Hari AIDS Sedunia, Perbedaan AIDS dan HIV yang Harus Diketahui

HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut Acquired Immunodeficiency Syndrome atau AIDS. AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, dan ASI. Perlu diketahui, HIV tidak menular melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik.

Penderita yang telah terdiagnosis HIV harus segera mendapatkan pengobatan berupa terapi antiretroviral (ARV). ARV bekerja mencegah virus HIV bertambah banyak sehingga tidak menyerang sistem kekebalan tubuh.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life28 April 2024, 23:17 WIB

6 Cara Memiliki Mental Kuat agar Tahan Banting dan Tidak Direndahkan Orang Lain

Memiliki mental kuat sangat dibutuhkan dalam hidup supaya tahan banting dan tidak mudah direndahkan oleh orang lain.
Ilustrasi. Cara memiliki mental kuat. | Sumber foto : Pexels/Andrea Piacquadio
DPRD Kab. Sukabumi28 April 2024, 23:12 WIB

Soroti Isu Pungli di PT GSI Sukabumi, DPRD Kritik Program Disnakertrans Tak Efektif

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar angkat bicara terkait isu pungli di GSI Cikembar.
Warga sempat blokade jalan cikembar, sebagai bentuk protes praktik pungli tenaga kerja di PT GSI (Sumber : SU/Ibnu)
Life28 April 2024, 22:12 WIB

Ini 5 Sikap Sabar yang Membuat Anda Hidup Damai Setiap Hari

Sikap sabar akan membantu setiap orang lebih merasakan kedamaian dan ketenangan dalam hidupnya.
Ilustrasi. Sikap sabar yang membuat damai. | Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi28 April 2024, 22:07 WIB

Dihuni Nenek dan Cucu, Rutilahu di Surade Sukabumi Nyaris Roboh Akibat Gempa Garut

Rutilahu yang dihuni nenek dan cucu di Surade Sukabumi nyaris roboh akibat gempa Garut M6,2.
Kondisi rutilahu yang nyaris roboh akibat diguncang gempa laut Garut. (Sumber : Istimewa)
Life28 April 2024, 21:30 WIB

Sembunyi Saat Bertemu Orang Baru, Kenali 7 Perilaku Umum Anak Usia 2 Tahun

Anak usia dua tahun menunjukkan emosinya dengan cara yang cukup aneh. Pelajari cara memecahkan kode tujuh perilaku umum balita.
Ilustrasi. Perilaku umum anak 2 tahun. Sumber : Freepik/@freepik
Bola28 April 2024, 21:22 WIB

Kapolres Sukabumi Ajak Nobar Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia Vs Uzbekistan, Ini Lokasinya

Dukung Timnas masuk Final, Polres Sukabumi gelar nobar semifinal Piala Asia U-23 Indonesia vs Uzbekistan.
Timnas Indonesia U-23 lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024 usai kalahkan Korea Selatan. (Sumber : Dok. AFC)
Life28 April 2024, 21:00 WIB

10 Kebiasaan Positif yang Membuat Anda Dihargai Orang Lain

Ayo Lakukan Sederet Kebiasaan Positif Berikut yang Bisa Membuat Hidupmu Dihargai oleh Orang Lain.
Ilustrasi. Kebiasaan Positif yang Membuat Seseorang Dihargai oleh Orang Lain. (Sumber : Pexels/HuyPhan)
Life28 April 2024, 20:30 WIB

Tanggapi Segera, Begini 10 Cara Untuk Menghentikan Balita yang Suka Menggigit

Balita seringkali menggigit jika mereka merasa marah, tidak nyaman, hingga mengekspresikan perasaannya. Namun jangan dibiarkan dan hentikan dengan cara ini.
Ilustrasi. Tips menghentikan balita yang suka menggigit. Sumber : Freepik/@kreasi orang
Life28 April 2024, 20:04 WIB

7 Rutinitas Sederhana yang Bisa Menenangkan Hati Serta Pikiran Lebih Rileks dan Damai

Beberapa rutinitas rupanya bisa digunakan sebagai media menenangkan hati dan pikiran dari potensi kegelisahan, stres dan lain sejenisnya.
Ilustrasi. Rutinitas yang menenangkan pikiran. | Sumber foto : Pexels/Sound On
Life28 April 2024, 20:00 WIB

Jangan Diremehkan, Ini 6 Dampak Buruk Jika Sering Meneriaki Anak!

Berteriak memang sering terjadi, namun para ahli berbagi alasan mengapa hal tersebut tidak menghasilkan perilaku yang Anda inginkan dan bagaimana Anda dapat bereaksi.
Ilustrasi. Dampak buruk meneriaki anak. Sumber : Freepik/@8photo