Kasus Campak Melonjak Drastis, Kemenkes Tetapkan Sebagai KLB

Jumat 20 Januari 2023, 11:30 WIB
Kasus Campak Melonjak Drastis, Kemenkes Tetapkan Sebagai KLB (Sumber : via siloamhospitals)

Kasus Campak Melonjak Drastis, Kemenkes Tetapkan Sebagai KLB (Sumber : via siloamhospitals)

SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan Campak menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) karena lonjakan kasus yang terjadi di 34 Kabupaten di Indonesia. 

Penetapan Campak jadi KLB tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Unit Kerja Koordinasi Penyakit Infeksi Tropik IDAI, DR Dr Anggraini Alam, SpA(K) dalam media briefing secara daring, Kamis, 19 Januari 2023, seperti melansir dari Suara.com.

Dr Anggraini menyampaikan pernyataan langsung dari Kepala Biro Komunikasi Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi yang menyebutkan, sudah ada 53 KLB di 34 Kabupaten Kota di 12 provinsi terhitung sejak 18 Januari 2023.

Baca Juga: Persib Kehilangan 1 Pemain, Daftar Perpindahan Pemain Bursa Transfer Liga 1 hingga 17/1

“Saat ini sudah ada 53 KLB campak di 34 kabupaten kota di 12 provinsi data 18 Januari dari Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi di Kemenkes,” ungkap dr Anggraini.

Terkait kasus campak sendiri, berdasarkan informasi dari Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, tercatat sebanyak 3.341 kasus di tahun 2022 hingga saat ini.

Meningkatnya kasus campak di Indonesia hingga ditetapkan menjadi KLB sendiri disebabkan karena angka vaksinasi yang kian menurun. Adanya penurunan vaksinasi campak ini membuat kasus naik, bahkan 32 kali lipat terhitung 2021-2022.

Baca Juga: Jadwal Tayang Preman Pensiun 8, Simak Info Terbarunya Langsung dari Sang Sutradara

“Suspek campak mingguannya itu 52 minggu doi 2022 mengalami kenaikan 8 kali lipat dari 2021. Namun, berdasarkan konfirmasi uji laboratorium, ternyata kenaikannya itu mencapai 31 kali lipat dari 2021,” sambung Dr Anggraini.

Untuk itu, masyarakat diminta selalu waspada dengan berbagai gejala yang muncul. Dr Anggraini menuturkan, gejala yang muncul pada campak ini mengalami tiga fase, di antaranya sebagai berikut.

1. Stadium Prodromal

Yaitu kondisi pasien mengalami demam tinggi. Kondisi ini juga diikuti batuk dan pilek, serta muncul bercak merah pada kulit.

2. Stadium Erupsi

Pada fase ini, tubuh mulai terlihat ruam. Biasanya, dimulai pada bagian belakang telinga, lalu menyebar ke lengan, badan, hingga seluruh tubuh lainnya.

3. Stadium Konvalesen

Pada fase ini, gejala yang dialami mulai menghilang. Namun, ruap tersebut berubah menjadi makula hiperpigmentasi atau skuama.

Dr Anggraini berharap, pelaksanaan vaksinasi campak terus digalakkan demi mencegah banyaknya penularan penyakit satu ini. 

Alasan lain pentingnya proses penanganan campak karena penyakit satu ini jika dibiarkan dan alami komplikasi dapat menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, penting adanya vaksinasi demi mencegah penularan campak.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi09 Mei 2024, 00:31 WIB

Hati-hati Jadi TKW! Belajar Rugi dari Warga Sukabumi yang Hamil Sepulang dari Dubai

Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana menanggapi hal tersebut, pihaknya menyebut peristiwa ini harus menjadi contoh (pelajaran) bagi seluruh masyarakat ketika hendak menjadi TKW.
Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Rabu (8/5/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi08 Mei 2024, 23:30 WIB

Silaturahmi Kepala Desa Se-Dapil V, Satukan Langkah untuk Kemajuan Sukabumi

Silahturahmi dan Halal Bihalal Apdesi Kabupaten Sukabumi bersama para kepala desa, para istri kepala desa, dan aparat desa se Dapil V di gelar di Agro Park, Kecamatan Nyalindung, Rabu (8/5/2024).
Halal Bihalal dan Silaturahmi Apdesi dan Para Kepala Desa Se Dapil V Kabupaten Sukabumi, Rabu (8/5/2024) | Foto : Dok. Apdesi
Sukabumi08 Mei 2024, 23:23 WIB

Diduga Sopir Main HP saat Berkendara, Angkot di Sukabumi Seruduk Mobil Penjual Cireng

Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi, diduga gegara sopir asyik main HP saat berkendara.
Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
DPRD Kab. Sukabumi08 Mei 2024, 22:54 WIB

DPRD Sukabumi Raker soal Pencabutan Status UHC Non-Cut Off, Ini Hasilnya

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar ungkap hasil raker soal pencabutan status UHC Non-Cut Off bersama Pemda.
Raker Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dan Pemda soal pencabutan status UHC Non-Cut Off oleh BPJS Kesehatan. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 21:16 WIB

Banyak Kasus Kriminal Libatkan Anak, Bupati Sukabumi Soroti Dampak Medsos hingga Ekonomi

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menyebut pengawasan perserta didik harus diperketat mulai dari pengawasan orang tua, lembaga pendidikan hingga lingkungan sosial
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami | Foto : Asep Awaludin
Sehat08 Mei 2024, 21:00 WIB

Tanaman Jelatang: Nutrisi dan 5 Khasiatnya untuk Mengobati Beragam Penyakit

Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae.
Ilustrasi - Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae. (Sumber : pexels.com/@Simon Gough).
Sukabumi08 Mei 2024, 20:59 WIB

Kamboja Belajar soal Pencegahan Perkawinan Anak ke Pemkab Sukabumi

Kabupaten Sukabumi jadi tempat belajar soal pencegahan perkawinan anak bagi delegasi Kamboja.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat berbagi cenderamata dengan delegasi pemerintah Kamboja. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 20:14 WIB

Kebakaran Rumah di Lengkong Sukabumi Diduga Akibat Korsleting Listrik, Penghuni Mengungsi

Kerugian akibat kebakaran rumah di Lengkong Sukabumi ini capai Rp65 Juta. Penyebab diduga akibat korsleting listrik.
Kondisi rumah di Lengkong Sukabumi yang hangus terbakar. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih08 Mei 2024, 20:09 WIB

Pleno DPD Nasdem Putuskan Ayep Zaki Bacalon Wali Kota/Wakil Wali Kota Sukabumi

DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi menetapkan Ayep Zaki sebagai satu-satunya nama bakal calon wali kota / wakil wali kota Sukabumi yang lolos penjaringan.
Pleno DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi memutuskan H Ayep Zaki satu-satunya yang lolos penjaringan dan akan diusulkan ke DPW Nasdem Jabar, Rabu (8/5/2024) | Foto : Syams
Sehat08 Mei 2024, 20:00 WIB

12 Bahan Alami untuk Mencegah Asam Lambung Naik di Malam Hari

Selain mengonsumsi bahan alami, penderita asam lambung juga penting untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu refluks asam, seperti makanan pedas, berlemak, kafein, dan minuman berkarbonasi.
Ilustrasi. Beberapa bahan alami dapat membantu mencegah asam lambung naik dan meredakan gejalanya (Sumber : Freepik/diana.grytsku)