Sukabumi Skala IV-V MMI, Dampak Gempa M6.2 Laut Garut Wilayah Selatan Jawa Barat

Minggu 28 April 2024, 12:45 WIB
Gempa M6,2 Laut Garut di Wilayah Selatan Jawa Barat pada Sabtu 27 April 2024 pukul 23.29.47 WIB malam. (Sumber : X (Twitter)/@DaryonoBMKG)

Gempa M6,2 Laut Garut di Wilayah Selatan Jawa Barat pada Sabtu 27 April 2024 pukul 23.29.47 WIB malam. (Sumber : X (Twitter)/@DaryonoBMKG)

SUKABUMIUPDATE.com - BMKG menyebutkan, Gempa M6,2 Selatan Jawa Barat terjadi akibat pecahnya batuan dalam lempeng Indo-Australia (intraslab earthquake). 

Seperti diketahui, Gempa M6,2 Garut terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29.47 WIB malam tadi menghebohkan warga Jawa Barat termasuk Sukabumi. Menurut keterangan BMKG, hingga pukul 05.37 WIB tadi pagi, ada satu kali gempa susulan (aftershock) pasca Gempa M6,2 di Laut Garut.

Baca Juga: 2 Kali di Sukabumi, Daftar 13 Gempa Merusak Selatan Jabar 1844-2022

Dampak Gempa Laut Garut Selatan Jawa Barat Berdasarkan Pengamatan di 37 Stasiun

  • Skala III MMI

1. Sukaluyu, Cianjur Jawa Barat
2. REIS bayah Banten

  • Skala IV MMI

1. REIS Caringin-Garut
2. REIS Pameungpeuk
3. Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat
4. REIS Ciracap
5. REIS Pagelaran
6. REIS Sagaranten
7. REIS Jampang Kulon
8. REIS Ciemas
9. REIS Lengkong
10. Jampang tengah, Sukabumi, Jawa Barat
11. Pasir Jambu
12. REIS Campaka
13. BPBD Garut -VSAT
14. REIS Cikembar
15. Warungkiara Sukabumi
16. REIS Pasir Kelapa
17. Cipongkor, Bandung Barat
18. Palabuhanratu, Sukabumi
19. Sukaraja, Sukabumi
20. Cipedes, Kota Tasikmalaya
21. REIS Kadudampit
22. BPBD Tasikmalaya - VSAT
23. REIS Kalapanunggal
24. Stasiun Geofisika klas I Cemara Bandung
25. BPBD Ciamis
26. Gunung Batu Lembang - VSAT
27. Cikalong Wetan, Bandung Barat
28. REIS Pangandaran
29. Citeko

Baca Juga: Gempa M6,2 Laut Garut Dirasakan Warga Sukabumi, Apa Itu Intra Slab Earthquake?

  • Skala V MMI

1. REIS Tegalbuleud
2. REIS Pamulihan
3. REIS Sukanagara
4. Campaka Cianjur Jawa Barat
5. REIS Langkaplancar
6. Pos Observasi Geofisika Lembang

Skala MMI Gempa

Getaran gempa diukur dalam skala MMI. Mengutip catatan redaksi sukabumiupdate.com sebelumnya, berikut informasi lengkap seputar skala MMI dalam ukuran gempa.

Menurut data BMKG di situs resminya, ukuran gempa mengacu pada skala Mercalli yang merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.

Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

Walaupun skala Mercalli terkesan subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain. Karenanya, saat ini penggunaan Skala Richter lebih luas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Baca Juga: 10 Kebiasaan Orang Miskin yang Membuatnya Sulit Kaya, Apa Kamu Termasuk?

Tetapi skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian. Berikut adalah 12 tingkatan Skala MMI yang dikutip dari laman bmkg.id :

  • I MMI: Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang
  • II MMI: Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
  • III MMI: Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
  • IV MMI: Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
  • V MMI: Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
  • VI MMI: Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
  • VII MMI: Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
  • VIII MMI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
  • IX MMI: Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
  • X MMI: Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
  • XI MMI: Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
  • XII MMI: Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

Baca Juga: Intra Slab Earthquake, Simak Rekomendasi BMKG pasca Gempa Kuat di Laut Garut

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Tips12 Mei 2024, 11:11 WIB

Simak 4 Tips Mencari Lowongan Kerja yang Efektif

Anda yang baru lulus pendidikan atau sedang mencari lowongan pekerjaan, butuh perjuangan lebih untuk mendapatkan pekerjaan
Tips mencari lowongan kerja di Internet | Foto : Sukabumi Update
Bola12 Mei 2024, 11:00 WIB

Persib Bandung Siap Hadapi Bali United di Championship Series dengan Kekuatan Terbaik!

Hadapi Bali United di Championship Series, Persib siap tampil dengan kekuatan terbaiknya.
Hadapi Bali United di Championship Series, Persib siap tampil dengan kekuatan terbaiknya. (Sumber : Persib.co.id)
Sehat12 Mei 2024, 10:30 WIB

Kenali Dampak Buruknya, 6 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Darah Tinggi

Bagi penderita penyakit darah tinggi, beberapa sayuran ternyata memiliki dampak buruk. Karenanya, tidak dianjurkan untuk dikonsumsi mereka.
Ilustrasi - Dampak buruk sayuran bagi penderita penyakit darah tinggi. (Sumber : Pexels/Sarah Chai).
Jawa Barat12 Mei 2024, 10:01 WIB

Temu Rembug LP3H EWI Kota Bandung dengan Pengurus Provinsi Jabar

Formatur Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Edukasi Wakaf Indonesia (EWI) Kota Bandung melaksanakan temu rembug dengan pengurus LP3H EWI Provinsi Jawa Barat
LP3H EWI Kota Bandung Temu Rembug dengan Pengurus Provinsi Jawa Barat | Foto : Ist
Life12 Mei 2024, 10:00 WIB

Tawa Dibalik Duka: 9 Ciri Seseorang yang Hidupnya Memiliki Luka Batin

luka batin dapat memberikan dampak yang signifikan pada kehidupan seseorang, baik secara mental, emosional, maupun perilaku.
Ilustrasi - luka batin dapat memberikan dampak yang signifikan pada kehidupan seseorang, baik secara mental, emosional, maupun perilaku. (Sumber : unplash/@Danie Franco)
Jawa Barat12 Mei 2024, 09:38 WIB

Ini Daftar 11 Korban Meninggal dan 17 Luka Berat Kecelakaan Bus Perpisahan SMK Depok

Berdasarkan data yang diperoleh dari kepolisian, tercatat 12 orang yang tewas dalam kecelakaan bus itu. 11 dari rombongan dalam dan 1 korban seorang pengendara sepeda motor
Kondisi bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok yang rusak akibat kecelakaan di wilayah Subang, Sabtu, 11 Mei 2024. | Foto: Istimewa
Jawa Barat12 Mei 2024, 09:05 WIB

Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Depok: Dilaporkan 11 Korban Tewas

Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang.
Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang. (Sumber : Istimewa).
Sehat12 Mei 2024, 09:00 WIB

Asam Urat yang Mengancam Sendi: Penyebab, Gejala, dan 6 Cara Jitu untuk Mencegahnya

Asam urat merupakan radang sendi yang rasa sakitnya sangat luar biasa.
Ilustrasi - Asam urat merupakan radang sendi yang rasa sakitnya sangat luar biasa. (Sumber : Freepik.com)
DPRD Kab. Sukabumi12 Mei 2024, 08:38 WIB

Jembatan Cibodas Rusak, DPRD Sukabumi Segera Komunikasi dengan Dinas Terkait

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Nandar turut melakukan peninjauan bersama anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Hasim Adnan, ke lokasi Jembatan Cibodas yang membentang di atas Sungai Cibodas, Kecamatan Curugkembar.
Nandar, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi (Fraksi PKB) | Foto : Ragil Gilang
Sehat12 Mei 2024, 08:00 WIB

Bebas Diabetes dengan 11 Karbohidrat Sehat: Makan Enak, Gula Darah Stabil

Tidak semua karbohidrat buruk bagi penderita diabetes. Ada beberapa pilihan karbohidrat terbaik yang direkomendasikan oleh ahli diet.
Ilustrasi - Tidak semua karbohidrat buruk bagi penderita diabetes. Ada beberapa pilihan karbohidrat terbaik yang direkomendasikan oleh ahli diet. (Sumber : Freepik/@topntp26)