Ayep Zaki: Penyesuaian HET dan HPP Gabah dan Beras Gairahkan Petani

Senin 20 Maret 2023, 07:00 WIB
Anggota Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa DPP Partai NasDem, Ayep Zaki mendukung langkah pemerintah dalam melakukan penyesuaian HET dan HPP gabah dan beras. (Sumber : Istimewa)

Anggota Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa DPP Partai NasDem, Ayep Zaki mendukung langkah pemerintah dalam melakukan penyesuaian HET dan HPP gabah dan beras. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah melakukan penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) dan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras. Dengan adanya HET dan HPP gabah dan beras akan memberikan kepastian harga pembelian gabah di para petani yang akan membuat gairah budidaya padi ini meningkat.

Hal tersebut disampaikan Anggota Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa DPP Partai NasDem, H. Ayep Zaki yang mendukung langkah pemerintah dalam melakukan penyesuaian HET dan HPP gabah dan beras.

Seperti diketahui pemerintah mematok harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp5.000 per kg dan di tingkat penggilingan Rp5.100 per kg. Kemudian gabah kering giling (GKG) di penggilingan Rp6.200 per kg dan di gudang Bulog Rp6.300 per kg.

Baca Juga: Ayep Zaki Nilai Potensi Besar Wakaf untuk Masa Depan Indonesia

“Ini kabar baik untuk para petani dan harus terus dikawal supaya tidak ada lagi praktik harga pembelian gabah yang murah. Bahkan sempat terjadi harga gabah hingga Rp 3.000 dan Rp 3.500 per kg sehingga membuat iklim yang sangat jelek di tingkat petani apabila diberikan harga yang terlalu rendah,” ungkap Ayep Zaki dalam keterangannya, Sabtu, 18 Maret 2023.

Ketua Dewan Pakar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) itu juga menerangkan, dengan naiknya harga pembelian gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) tersebut secara otomatis harga beras akan naik dipasaran, sehingga perlu ada solusi atau instrumen untuk pengendalian harga jual beras untuk konsumsi masyarakat agar hal ini tidak menjadi kenaikan yang signifikan.

Ayep berpendapat, instrumen pembelian gabah yang sudah dinaikkan ini pun harus ditopang dan disupport dengan tingkat produktivitas gabah.

Baca Juga: Ayep Zaki Optimitis Penataan Kebaikan dapat Banyak Dukungan

Menurut Bacaleg DPR RI dari Partai NasDem untuk Sukabumi Raya ini, tata kelola budidaya pada tingkat produktivitas menjadi peran yang sangat penting. Bagaimana caranya agar produktivitas meningkat sehingga bisa mencapai paling tidak di angka atau rata-rata mencapai tujuh ton per hektar untuk tanah atau sawah yang produktif.

“Jika hal itu tercapai maka dengan harga gabah kering panen (GKP) Rp5.000 petani dapat menghasilkan 35 juta per hektar. Sudah bisa dipastikan para petani ini akan untung," tegas Ayep.

Praktisi budidaya pertanian ini melanjutkan, dengan lahan yang produktivitasnya hanya empat ton, itu harus dinaikan menjadi lima ton, begitu seterusnya. Hal itu menjadi sangat penting untuk tata kelola budidaya padi dalam hal meningkatkan produktivitas.

Baca Juga: Produksi Pupuk Tidak Mencukupi, Ayep Zaki Rekomendasikan Solusi Buat Para Petani

"Ini harus diupayakan. Ini menjadi tata kelola tersendiri dalam peningkatan produktivitas," tambah Ayep.

Selain perubahan harga pembelian pemerintah (HPP), peningkatan produktivitas, hal lain yang harus diperhatikan adalah kualitas produksi.

“Peningkatan kualitas produksi memiliki peran penting dalam tata kelola budidaya padi, terutama dalam hal residu pestisida. Ini juga harus ditentukan berapa batas maksimalnya residu pestisida yang terkandung di dalam padi atau beras," kata dia.

Baca Juga: Soroti Maraknya Kenakalan Remaja, Ayep Zaki Ajak Semua Pihak Tingkatkan IPM Sukabumi

Menurut Ayep untuk mengetahui hal tersebut harus ada uji laboratorium yang memang menentukan dan sangat penting untuk pengamanan konsumsi masyarakat jika berbicara kualitas pangan.

Ayep mengusulkan bahwa tingkat konsumsi yang aman terutama residu pestisida harus ada yang menangani secara khusus, terutama penanganan pembinaan kepada para petani supaya tidak berlebihan dalam penggunaan pestisida dan penanganan kepada para petani agar produktivitas meningkat.

“Sebagai praktisi di bidang pertanian, saya bukan hanya sekedar mengusulkan atau memberikan pecerahan, bukan sekedar memberikan ide atau pemikiran, tetapi saya sudah mengimplementasikan kegiatan ini dan sudah terbukti dilapangan dengan meningkatnya produktivitas dan standar kualitas budidaya padi," ungkap Ayep Zaki.

Baca Juga: Ayep Zaki: Perlu Terobosan Baru Jaga Stabilitas Harga Pangan

Dijelaskan Ayep, implementasi peningkatan produktivitas maupun standarisasi kualitas produki pagi di beberapa wilayah Indonesia sudah menjadi fokus perhatiannya saat ini.

Ayep berharap, apa yang sudah dilakukannya ini bisa terus bersama-sama pemerintah untuk meningkatkan kualitas maupuan produktivitas di seluruh budidaya sektor pertanian. Bukan hanya padi melainkan jagung, kedelai, buah-buahan dan hortikultura lainnya.

“Program ini akan terus kita berdayakan karena ini menjadi solusi untuk bangsa Indonesia dalam misi kesejahteraan dan kemakmuran yaitu dengan meningkatnya poduktivitas dan kualitas di sektor pertanian,” pungkas Ayep.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life29 Maret 2024, 00:57 WIB

Jangan Salah Kaprah, Ini 6 Etika Makan di Depan Calon Mertua Agar Tidak Canggung

Saat makan dengan calon mertua, etika makan yang benar sangat penting untuk diperhatikan dan dapat memengaruhi kesan pertama yang Anda buat pada mereka.
Ilustrasi makan makan bersama calon mertua. (Sumber : Pixabay)
Life29 Maret 2024, 00:51 WIB

6 Cara Ampuh Hilangkan Kecoak di Rumah Dalam Sekejap

Pengendalian kecoak di dalam rumah merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan rumah tangga.
Ilustrasi kecoak. (Sumber : Pixabay)
Life28 Maret 2024, 23:54 WIB

7 Skill yang Wajib Dimiliki oleh Mahasiswa, Harus Bisa Beradaptasi

Sebagai seorang mahasiswa, terdapat banyak tuntutan dan tantangan dalam menghadapi dunia akademik dan persiapan untuk karir masa depan.
Ilustrasi mahasiswa. (Sumber : Pixabay)
Produk28 Maret 2024, 23:16 WIB

Pekan Ketiga Ramadan, Beras dan Cabai-cabaian Turun Harga di Pasar Parungkuda Sukabumi

Harga komoditas pangan di Pasar Parungkuda Sukabumi seperti beras dan cabai-cabaian kompak alami penurunan di pekan ketiga ramadan.
Ilustrasi Cabai. (Sumber : SU/Ibnu)
Life28 Maret 2024, 22:58 WIB

Jangan Diberi Racun, Ternyata Ini 6 Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah

Tikus adalah salah satu hama yang sering menjadi masalah bagi banyak orang karena dapat merusak makanan, kabel listrik, dan bahkan kesehatan kita.
Ilustrasi. Hewan tikus yang sering dianggap hama di rumah. (Sumber : Pixabay)
Keuangan28 Maret 2024, 22:41 WIB

KPPN Sukabumi Telah Realisasikan Seratus Persen Pembayaran THR 2024

Jelang Hari Raya Idul Fitri, KPPN Sukabumi telah merealisasikan pembayaran THR untuk 7.917 penerima di 67 satuan.
Kepala KPPN Sukabumi, Abdul Lutfi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi28 Maret 2024, 22:11 WIB

Modal Rayuan di Medsos, Playboy asal Sukabumi Ini Kencani 5 Wanita untuk Gasak Motor

Polisi berhasil menangkap seorang Playboy asal Sukabumi yang melakukan penipuan dan penggelapan motor milik korban yang dikencaninya.
Tampang HH pria asal Cisaat Sukabumi pelaku penipuan dan penggelapan sepeda motor korban dengan modus berkencan dan berkenalan via medsos saat diinterogasi petugas. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi28 Maret 2024, 21:11 WIB

Tingkatkan Pelayanan, Perumdam TJM Sukabumi Pasang Jaringan Pipa Baru di Cikembar

Perumdam TJM Sukabumi cabang Cikembar melakukan pemasangan koneksi jaringan baru pada Kamis (28/3/2024) pagi.
Perumdam TJM Sukabumi melakukan uji coba sambungan pipa distribusi baru di Cikembar. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi28 Maret 2024, 21:01 WIB

CSR PT Dwiharta Logistindo, Ini Daftar Lomba Agama di Cisande Cicantayan Sukabumi

Gebyar Ramadhan merupakan salah satu bentuk penyaluran CSR perusahaannya yang berkantor pusat di Jakarta
Pembukaan gebyar Ramadhan di Masjid Jami Al-Ikhlas RT 15/05 Kampung Cikukulu, Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Kamis (28/3/2024). | Foto: Istimewa
Sehat28 Maret 2024, 21:00 WIB

Banyak Ditemui Pas Buka Puasa, 9 Makanan Ini Harus Dihindari Penderita Asam Lambung

Berikut ini beberapa makanan yang harus dihindari oleh penderita asam lambung agar tidak menimbulkan masalah kesehatan
Ilustrasi - Berikut ini beberapa makanan yang harus dihindari oleh penderita asam lambung agar tidak menimbulkan masalah kesehatan (Sumber : Freepik/freepik)