Kunjungi Lokasi Banjir di Sukabumi, Mensos Risma Ungkap Keprihatinan pada Korban

Jumat 18 Februari 2022, 23:04 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi lokasi banjir di Kampung Tugu, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi pada Jumat (18/2/2022) malam.

Setibanya di lokasi, Risma, sapaan akrab Tri Rismaharini, disambut langsung oleh Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Risma kemudian melihat beberapa titik lokasi banjir sembari mendapatkan laporan secara lisan dari Fahmi.

Risma juga melihat tenda posko evakuasi yang disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, berikut kelengkapan lainnya seperti dapur umum, pos informasi hingga beberapa bantuan.

"Ya, saya atas nama pribadi turut prihatin ya, turut belasungkawa atas kejadian banjir di Kota Sukabumi ini," kata Risma di awal kunjungannya.

Menurut mantan Wali Kota Surabaya ini, cuaca ekstrem seperti hujan dengan intensitas tinggi memang kerap kali mengakibatkan dampak yang bermacam-macam. Seperti banjir, longsor dan lainnya.

"Kita memang harus bersama-sama masyarakat untuk bagaimana mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem ini. Karena seringkali kita tidak tanggap," ujar Risma kepada awak media.

Baca Juga :

Update Banjir Jumat (18/2/2022), BPBD Kota Sukabumi: 1 Meninggal, 1 Luka, 2 Selamat Dievakuasi

Dalam insiden ini, terdapat korban jiwa. Satu orang warga setempat meninggal dunia. Menanggapinya, Risma sebut perlu adanya upaya agar terjadi potensi bencana di suatu wilayah, maka evakuasi pertama ada warga yang tergolong kelompok rentan. Kelompok rentan yang dimaksud seperti lansia, disabilitas dan orang sakit.

"Ini kan kejadiannya yang bersangkutan sakit. Seingat saya sudah buat edaran, cuma kondisinya yang disabilitas dan lansia dan sakit juga. Jadi diberikan tanda di masing-masing rumah yang sakit, disabilitas, atau lansia. Karena memang kalau (tidak) ada (tanda) itu, mereka terlupakan yang kelompok rentan ini. Karena itu memang tidak hanya di Sukabumi, semua (daerah) harus diperhatikan," papar Risma.

Risma pun mencontohkan tragedi erupsi Gunung Semeru pada Desember 2021 lalu. Saat itu ada seorang perempuan yang ingin menyelamatkan ibunya. Tapi karena sang ibu sedang sakit dan sulit dievakuasi, maka sang perempuan tersebut memilih setia bersama ibunya. Alhasil, keduanya tewas terkena semburan awan panas Semeru.

"Kita semua pasti tidak ingin ada keluarga kita yang tertinggal. Tapi kalau kita bersama-sama saya yakin kita bisa lakukan untuk kita semua saling peduli," ujar Risma.

Berangkat dari kejadian banjir di Baros, Risma mengatakan perlu adanya kesiapsiagaan pada masing-masing daerah. Apalagi di Jawa Barat, beberapa daerah terkenal banyak perbukitan, dataran tinggi dan lereng. Sehingga ketika terjadi hujan deras yang berpotensi terjadinya bencana banjir dan atau longsor, maka tindakan evakuasi dapat dijalankan dengan benar.

"Ketika curah hujan tinggi, maka kita harus siap evakuasi warga ke tempat tinggi, ke tempat yang aman. Misalnya harus ada tenda yang ada fasilitas tempat tidur. Kemudian di malam hari, ada ronda yang bisa mengingatkan ketika terjadi sesuatu. Kemudian ketika hujan, mau tidak mau mereka sementara harus mengungsi, sehingga jika naudzubillahimindzalik terjadi sesuatu, mereka bisa mudah menyelamatkan diri," beber Risma.

Lebih lanjut, terkait dengan penanganan korban di masa pandemi Covid-19, Risma menjamin tim relawan gabungan yang bertugas di lapangan telah memahami SOP-nya, khususnya tim Tagana dari Kemensos RI. Yakni, dengan menyiapkan tempat evakuasi khusus bagi penyintas bencana yang berstatus pasien Covid-19.

"Tagana kemensos sudah mengerti sebetulnya bagaimana cara mengamankan saat ada penderita yang Covid. Seperti (kejadian) di Bogor, kami menempatkan di tempat khusus. Karena kami dibantu oleh tagana dan relawan-relawan. Mereka tahu bagaimana cara agar tidak terjadi penularan ketika dilakukan evakuasi," pungkasnya.

photoMensos Risma saat memberikan bantuan kepada korban terdampak banjir di Baros Kota Sukabumi. - (Istimewa)</span

Terpisah, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan kedatangan Menteri Sosial kali dalam rangka memberikan dukungan terhadap korban terdampak banjir. Selain itu ia membeberkan bantuan apa saja yang diberikan Kementerian Sosial kepada korban.

"Jumlah titik bencana yang sampai 68 titik, kemudian yang kedua karena ada yang korban jiwa, jadi bu mentri memaksakan untuk hadir, beliau kesini untuk memberikan dukungan kepada warga Sukabumi yang terdampak, jadi bantuannya cukup banyak. Tadi untuk keluarga yang meninggal memberikan uang tunai dan kepada warga yang terdampak ada makanan, sarana untuk air bersih kemudian berbagai bantuan lainnya," jelasnya.

Selain itu, berdasarkan pantauan sukabumiupdate.com, detail bantuan yang diberikan Kementerian Sosial RI kepada korban banjir di Kota Sukabumi berupa makanan siap saji 900 paket, makanan anak 420 paket, lauk pauk siap saji 1.000 paket, kids wear 200 paket, pakaian dewasa 200 paket, dan tenda gulung 100 lembar. Bantuan lainnya adalah selimut 200 lembar, kasur 100 unit, velbed 10 unit, matras 100 paket, air minum kemasan 30 dus dan popok bayi 100 paket.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 08:26 WIB

Saber Pungli Selidiki Dugaan Pungutan Liar Tenaga Kerja di Pabrik Sukabumi

Tim Saber Pungli tengah melakukan penyelidikan terkait adanya informasi dugaan pungutan liar terhadap para pencari kerja di salah satu pabrik di Kabupaten Sukabumi.
Ketua Unit Pemberantasan Pungutan Liar (UPP) Saber Pungli Kabupaten Sukabumi Kompol Rizka Fadhila. (Sumber : SU/Ilyas)
Life04 Mei 2024, 08:00 WIB

7 Ciri Anak Stres Karena Suka Dimarahi Orang Tua, Sikapnya Tak Biasa

Ciri-Ciri Anak Stres Karena Suka Dimarahi Orang Tua Dapat Dilihat Dari Sikapnya yang Tak Biasa. Ayah Bunda Jangan Abai!
Ilustrasi. Sikap anak yang tidak biasa mengindikasikan bahwa mereka sedang mengalami stres hingga tekanan emosional dan psikologis yang berat. (Sumber : Pixabay/GabrielMiguelBero)
Food & Travel04 Mei 2024, 07:00 WIB

9 Langkah Mudah, Ini Cara Membuat Air Jeruk Peras untuk Menjaga Gula Darah Stabil

Berikut Sembilan Langkah Mudah untuk Membuat Air Jeruk Peras untuk Menjaga Gula Darah Stabil. Yuk, Coba!
Jeruk peras memiliki banyak manfaat kesehatan karena kandungan nutrisi yang kaya, terutama vitamin C. (Sumber : Pexels/pixabay)
Sukabumi04 Mei 2024, 06:28 WIB

KAI akan Tutup Perlintasan Liar TKP Pasutri Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi

Lokasi kejadian pasutri tertabrak KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi merupakan perlintasan sebidang liar.
Lokasi kejadian pasutri tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Science04 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 4 Mei 2024, Cek Dulu Langit Sebelum Berakhir Pekan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 4 September 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 4 September 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi04 Mei 2024, 00:01 WIB

Bayi Baru Lahir Ditemukan Menangis di Semak-semak Gegerkan Warga Gunungguruh Sukabumi

Berawal dari suara tangis, Warga Gunungguruh Sukabumi temukan bayi baru lahir berlumuran darah di semak-semak.
Penemuan bayi laki-laki baru lahir di Gunungguruh Sukabumi. Ditemukan menangis di semak-semak kebun. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi03 Mei 2024, 21:46 WIB

5 Perangkat Daerah Kabupaten Sukabumi Akan Dinilai Ombudsman, Ini Arahan Sekda

5 perangkat daerah Kabupaten Sukabumi yang akan dinilai Ombudsman yaitu DPMPTSP, Dinsos, Dinkes, Disdik dan Disdukcapil.
Sekda kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, memimpin rapat pembahasan persiapan penilaian pelayanan publik oleh Ombudsman. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Life03 Mei 2024, 21:00 WIB

12 Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar

Berikut Beberapa Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. Meskipun Hati Sangat Kesal pada Mereka, Coba untuk Tetap Empati Ya!
Ilustrasi. Pasangan bertengkar. Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. (Sumber : Freepik.com)
Sehat03 Mei 2024, 20:30 WIB

7 Daun yang Berkhasiat Membantu Menurunkan Kadar Gula Darah dalam Tubuh

Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Ilustrasi daun kelor. Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. (Sumber : Instagram/@dina_dara_chadank)
Sukabumi03 Mei 2024, 20:08 WIB

Kronologi Pasutri Tewas Tertabrak KA Siliwangi di Sukabumi, Korban Sudah Diteriaki

Warga ceritakan detik-detik suami istri tewas tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi.
Tempat Kejadian Perkara Pasutri tertabrak kereta api di Kampung Babakansirna, Rt 03/04, Desa/Kecamatan Kebonpedes, Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)