SUKABUMIUPDATE.com - Polres Sukabumi Kota mengumpulkan rois dan roisah, di gedung Pusat Kajian Islam (Puski) Kota Sukabumi, Kamis (22/2/2018).
Kegiatan ini dalam rangka menjaga konduktivitas keamanan lingkungan masjid dan pondok pesantren di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota.
Terlebih adanya isu penyerangan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) kepada para ulama yang santer saat-saat ini. Serta mudahnya berita bohong tersebar di media sosial.
BACA JUGA:Â Program GSC Dongkrak Media Komunikasi di Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi
Kapolres Sukabumi AKBP Susatyo Purnomo Condro menuturkan, media sosial sudah dimiliki siapapun termasuk santri. Dalam hal ini, santri diharapkan cerdas dalam menggunakan medsos.
"Mereka para santri yang dituakan sengaja dikumpulkan, karena mereka santri zaman now yang lebih melek teknologi informasi sehingga dengan adanya pertemuan ini, mereka bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Karena semua informasi yang tersebar di media sosial itu benar," ungkap Susatyo.
Menurut dia, akan berbahaya apabila para santri yang dituakan tidak bisa bijak dalam menggunakan media sosial. Hal ini akan menimbulkan keresahan di lingkungan pesantren.
BACA JUGA:Â Ini Kalimat Bijak Lukman, Pemangkas Rambut Asal Cikembar Kabupaten Sukabumi
Santri juga harus mengaktifkan kembali Poskamling. Hal itu dilakukan agar kejadian main hakim sendiri kepada tersangka yang marak saat ini tidak terjadi lagi.
"Kami juga ingin mengaktifkan Poskamling di pesantren. Sehingga bisa menangani hal-hal yang terjadi di sekitar pondok. Seperti contoh mengamankan tersangka dalam sebuah kejadian, bukan malah menghakimi," jelasnya.
Polres Sukabumi Kota bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Kota Sukabumi akan membentuk forum rois dan roisah. Agendanya melaksanakan diskusi setiap bulan untuk membahas masalah-masalah aktual.
BACA JUGA:Â Kapolsek Ajak Siswa Mardiyuana Cicurug Bijak Gunakan Medsos
"Antusias rois dan roisah bagus, sehingga ini menjadi modal kami untuk membangun Kota Sukabumi sebagai kota santri dan aman bagi seluruh masyarakat," katanya.
Sementara itu, Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Ivan Algifari mengapresiasi kegiatan ini. Menurut dia, sinergisitas antara pihak kepolisian, pemerintah dan lembaga keagamaan perlu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang berpotensi membahayakan.
"Sinergitas kita sebagai ormas islam dengan Polres Sukabumi Kota perlu dijaga karena kepentingan para ulama adalah kepentingan bersama. Kami sepakat dan merespon baik Polresta Sukabumi," jelasnya.