SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kampung/Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, merasa resah dengan keberadaan orang gila yang berkeliaran di daerah tersebut. Bahkan tidak jarang orang gila yang sering berada di sekitar Jalan Citepus-Sukawayana mengganggu pemandangan yang melewati jalan raya.
"Kita malu kalau lagi di jalan melihat orang gila lagi jalan, soalnya tidak jarang orang gila itu telanjang," ujar Arie Supriatna (32) warga Cibolang, RT 01/02, Desa Citepus, kepada sukabumiupdate.com, Selasa (6/6).
Menurut Arie, orang gila yang berkeliaran di jalan tersebut tidak dikenali warga sekitar, serta tidak tahu dari mana asalnya. Dirinya berharap, ada penertiban oleh pihak berwajib agar suasana nyaman dan aman.
BACA JUGA:Â Warga Resah, Orang Gila di Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Kian Bertambah
"Hampir setiap hari orang gila tersebut berganti ganti orang, seperti ada yang sengaja membuang. Saya harap pemerintah bisa turun tangan secepatnya lah," tegasnya.
Sedangkan Kepala Seksi (Kasi) Satuan Perlindungan Masyarakat pada Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Sukabumi, Okih Pajri menegaskan jika persoalan penertiban atau eksekutor pihaknya memang menangani hal itu.
Namun untuk leading sector-nya, tambah Okih, ada di Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi. "Masalah orang gila liar mayoritas tidak jelas. Sementara yang jadi program Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan adalah orang gila yang jelas alamat, data pribadi, dan keluarganya."
BACA JUGA:Â Kabupaten Sukabumi Wilayah Favorit Pembuangan Orang Gila
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Iwan Ridwan mengatakan, permasalahan orang gila itu memang harus ditangani dahulu kegilaanya karena hal tersebut menyangkut kesehatan oleh Dinas Kesehatan, kemudian setelah oleh Dinas Kesehatan, diantar ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ), baru setelah pulang dari dari RSJ, Dinas Sosial akan memasukan orang tersebut ke rumah panti di Cibadak.
"Prosedurnya memang seperti itu, banyaknya warga mengeluh keberadaan orang gila. Harusnya dirazia Sat Pol PP dan Dinas Kesehatan, karena kan harus ditanganin dahulu masalah kesehatanya. Prosedurnya seperti itu," tandasnya.Â