Tidak Terbukti Teroris, Ojid Warga Pondokkaso Tengah Kabupaten Sukabumi Dibebaskan

Sukabumiupdate.com
Sabtu 08 Apr 2017, 11:44 WIB
Tidak Terbukti Teroris, Ojid Warga Pondokkaso Tengah Kabupaten Sukabumi Dibebaskan

SUKABUMIUPDATE.com - Kepulangan Ojid Abdul Majid Alias Ajid, warga Kampung Kerenceng, Desa Pondokkaso Tengah, Kecamatan Cidahu, usai aksi penangkapan terduga teroris oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror di Ciwandan, Provinsi Banten, pada 25 Maret silam, memulihkan nama baik pribadi, keluarga, serta Kabupaten Sukabumi. 

Ojid diantar langsung oleh petugas kepolisian dari Markas Besar (Mabes) Kepolisian RI dan dari Kepolisian Sektor (Polsek) Cidahu, pada Jumat (7/4) malam, sekira pukul, 22.00 WIB.

Diberitakan sebelumnya, Ojid mengalami luka tembak di bagian perut pada penyergapan teroris tersebut, bersama Nanang Kosim, teman Ojid yang baru sebulan dikenalnya.

Ojid sendiri kini berada di kediaman orangtuanya, Mumu (60), Kampung Bojongpari RT 01/02, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu. "Saya hanya bisa mengucapkan alhmdulillah, bisa berkumpul kembali dengan keluarga. Saya nggak tahu kalau Nanang Kosim itu tetoris," jelas Opik kepada sukabumiupdate.com.

Diakuinya, Nanang Kosim datang ke rumah Ojid, dengan diantar oleh teman yang baru dikenalnya sebulan sebelumnya. Pada pertemuan tersebut, Nanang Kosim menjanjikan akan memberi modal usaha bisnis bambu miliknya. Namun, sebelum modal diberikan, Ojid diajaknya ke daerah Anyer, Provinsi Banten untuk melakukan survey bambu.

"Saya tidak menyangka akan terjadi penangkapan oleh Densus 88 di Ciwandan, Banten," beber Ojid.

BACA JUGA:

Pengakuan Ketua RT di Cidahu Kabupaten Sukabumi Soal Ojid, Rekan Terduga Teroris Nanang Kosim

Ojid Warga Cidahu Kabupaten Sukabumi Ditangkap Bersama Terduga Teroris Nanang Kosim

Tanggapan Camat Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi Soal Terduga Teroris Nanang Kosim

Kepala Desa Jayabakti, Opik, menyampaikan, Ojid dinilainya orang baik, bahkan tidak pernah berurusan dengan hukum. "Makanya saya nggak menyangka akan terjadi seperti ini. Perkenalan dengan Nanang Kosim pun melalui temannya yang baru satu bulan dikenalnya. Itu pun soal bisnis bambu yang dijalaninya."

Ditambahkan Opik, dalam hal ini, penegak hukum tidak sembarangan mengambil tindakan, karena memiliki standard operation procedure (SOP)-nya. "Alhamdulillah Ojid sudah pulang. Saya mewakili keluarga Ojid, berharap kejadian serupa ke depanya tidak terjadi lagi."

Terjadinya kesalahan dalam penangkapan Ojid, ditambahkan Opik, dari pihak keluarga tidak akan melakukan tuntutan apa pun terhadap kepolisian, atau merasa tidak senang dengan kejadian ini.

"Karena tidak terbukti bersalah. Makanya kami berharap pemberitaan ini dapat memulihkan nama baik saya dan kluarga," ujar Opik.

Sedangkan, Baban Syahbanani (45), Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Jayabakti, menjelaskan, Ojid bekerja di salah satu pabrik produsen air minum di daerahnya. Diakuinya, Ojid sebagai sosok yang baik.

"Ya semoga dengan kejadian ini dapat menggambil hikmahnya. Semoga ke depannya tidak terulang kembali, dan jangan sampai tertipu oleh orang yang baru dikenal. Bahkan kabar berkembang, Ojid dijanjikan modal sebesar 100 juta Rupiah oleh pelaku untuk modal bisnis bambu," jelas Baban.

Berita Terkini