SUKABUMIUPDATE.com- Seorang gadis bernama Fiyriani (16), warga Kampung Telaga Hilir RT 03/01, Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, diduga tewas dibunuh. Menurut salah seorang tokoh masyarakat Telaga Hilir, Sukmawan (50), pada Jumat (31/3), Fiyriani pergi dari rumah tanpa memberitahu keluarganya, hingga kemudian ditemukan tak bernyawa pada Sabtu (1/4) petang, sekitar jam 18.15 WIB.Â
"Fiyriani dinyatakan telah meninggal, dia masih sekolah. Kita akan berembuk dulu dengan keluarga sambil menunggu dokter forensik dari Jakarta," ucap Sukmawan kepada sukabumiupdate.com, Minggu (2/4) dini hari.
Sementara, Dokter Forensik Markas Besar (Mabes) Polri, Arif Wahyono saat dikonfirmasi menuturkan, tidak ditemukan luka-luka tidak wajar, selebihnya ada tanda-tanda intoktigasi. "Tapi nanti tinggal keterangan dari pak Kanit saja, sesuai hasil lab, apa penyebab intoktigasi tersebut. Kalau dugaan meninggal, kita harus periksa lab dulu, tidak bisa gegabah."
Ditambahkan Arif, lebam pada mayat merupakan sesuatu yang wajar, dan belum tentu disebabkan hantaman benda tumpul. "Jadi harus dibedakan antara lebam dengan luka memar akibat hantaman benda tumpul. Namun, perkiraan saya jika melihat dari kuku, jasad meninggal lebih dari dua jam sebelum ditemukan."
BACA JUGA:
Diduga Dibunuh, Seorang Gadis Warga Cisande Kabupaten Sukabumi
Divonis 14 Tahun Penjara, Pembunuh Karyawati PT Nina Venus Parungkuda Kabupaten Sukabumi
Bantu Tangkap Pembunuh, Dua Warga Sukaraja Kabupaten Sukabumi Diganjar Penghargaan
Sedangkan, Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim) Kepolisian Sektor (Polsek) Cibadak, Iptu Madun mengatakan, belum bisa menjelaskan penyebab kematian Fiyriani. "Belum ada sampel dari Puslabfor (Pusat Laboratorium Forensik-red), jadi saya belum bisa mengatakan penyebab kematiannya."
Lebih jauh Madun menjelaskan, jika hasil otopsi dokter menyimpulkan Fiyriani meninggal lebih dari dua jam. Berarti, menurutnya, diduga jasad Fiyriani meninggal lima atau enam jam sebelum ditemukan.
"Hasil otopsi nanti akan diberikan kepada saya, untuk dicek di laboratorium. Jika hasil lab sudah keluar, baru kita simpulkan penyebab kematiannya. Yang jelas, kami tetap akan melakukan penyelidikan dan pemeriksaan, apapun penyebab kematiannya, karena itu merupakan kewajiban kita," jelas Madun.