Apakah Perubahan Iklam Mampu Mempengaruhi Sebuah Output Negara?

Sabtu 02 Mei 2020, 04:30 WIB

Oleh: Rustandi 

(Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Nusa Putra Sukabumi)

Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di bumi. Beberapa variabel meteorologi yang biasanya di ukur adalah suhu, kelembapan, tekanan atmosfer, angin, dan curah hujan.

Perubahan iklim di tandai dengan anormali iklim dan suhu seperti meningkatnya suhu secara drastis, musim hujan lebih pendek, dan kekeringan yang menyebabkan penyebaran penyakit. Hal ini tentu saja menyebabkan ancaman kesehatan dan produktifitas.

Yang paling terdampak adalah orang-orang yang hidupnya bergantung pada alam seperti petani dan nelayan.

Jika dalam ilmu ekonomi iklim bisa menjadi faktor pemicu terjadinya sebuah proses aspek pendukung maupun penghambat dalam perekonomian terkhusus dalam luang lingkup makro.

Pengaruhnya dalam pembangunan ekonomi dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. Memiliki pengaruh langsung ketika aktifitas ekonomi tersebut banyak bergantung pada iklim dan cuaca seperti pertanian dan aktifitas nelayan di laut. Dan pengaruh tidak langsung terjadi ketika bencana akibat perubahan iklim itu menyebabkan terganggunya aktifitas ekonomi seperti bencana banjir yang menyebabkan perekonomian masyarakat lumpuh.

Akhir-akhir ini petani mulai mengeluh akan ketidakjelasannya musim tanam dan musim panen dikarenakan faktor iklim yang sulit diprediksi, musim kemarau yang kadang datang lebih awal atau musim hujan yang melewati batas normal menjadi penyebab.

Bahkan banjir dan kekeringan di sejumlah wilayah menjadi penyebab gagal panen, sehingga bertambah lagi bencana bagi petani akibat perubahan iklim yang terjadi.

Perlu adaptasi terhadap jenis tanaman dan perhitungan masa iklim yang matang harus segera dilakukan untuk menangani masalah yang terjadi pada para petani kita ini.

Bukan hanya petani saja ternyata yang mendapatkan efek langsung dari perubahan iklim. Nelayan juga mengalami hal yang demikian, pendapatan ikan mereka menurun lantaran ikan-ikan semakin menjauh dari tepi laut yang sudah semakin panas sehingga ikan-ikan mencari habitat yang lebih dalam. Jika ingin mendapatkan ikan yang lebih banyak mereka harus menambah biaya berlayar.

Hal ini tidak saja meningkatkan biaya produksi, tetapi juga bahkan dapat menyebabkan kelangkaan. Apabila kita mengaitkannya saja dengan salah satu logika ekonomi, apabila penawaran menurun sementara permintaan tetap atau bahkan meningkat akan menyebabkan harga komoditas naik, dan itu yang terjadi dengan harga beras serta harga ikan yang terus mengalami kenaikan. Terutama di saat-saat cuaca sedang meningkat.

Konsekuensi adanya perubahan iklim adalah tantangan yang signifikan terhadap lingkungan, ekonomi global, dan kesehatan manusia dengan perubahan yang mempengaruhi generasi  mendatang.

Pembangunan  berkelanjutan sangatlah krusial dalam kerangka mitigasi yang sukses terhadap perubahan iklim. Dampak yang ada meluas sampai di wilayah kecil yang berbatasan langsung dengan wilayah pantai.

Hal ini juga berdampak terhadap generasi mendatang terhadap ancaman bahaya yang ada. Tindakan nyata dalam mitigasi bencana adalah fokus pada  keadilan dan kesinambungan pembangunan dengan bekerja pada berbagai tingkatan, bekerja sama secara konstruktif pada tingkat internasional, dan kebijakan nasional yang kuat juga secara individual.

Hal ini juga berdampak terhadap generasi mendatang terhadap ancaman bahaya yang ada. Tindakan nyata dalam mitigasi bencana adalah fokus pada keadilan dan kesinambungan  pembangunan dengan bekerja pada berbagai tingkatan, bekerja sama secara konstruktif   pada tingkat internasional, dan kebijakan nasional yang kuat juga secara individual.

Karena perubahan iklim tidak dapat dihentikan, bahkan kecenderungannya terus meningkat semenjak revolusi industri, maka yang dapat kita lakukan adalah selain berusaha memperlambat laju perubahannya dengan memulai gaya hidup yang ramah lingkungan.

Kita juga harus mulai beradaptasi dan meningkatkan penelitian dan pengembangan sistem pertanian, sistem perikanan, serta tata kota dan pembangunan sehingga kita bisa lebih tahan terhadap perubahan iklim yang secara langsung maupun tidak langsung berdampak terhadap perekonomian Negara.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sehat02 Mei 2024, 09:00 WIB

7 Pengobatan Rumahan untuk Mengatasi Darah Tinggi (Hipertensi), Sehat dan Alami!

Pengobatan rumahan ini sangat efektif untuk mengobati darah tinggi.
Ilustrasi teh hijau - Pengobatan rumahan ini sangat efektif untuk mengobati darah tinggi. | (Sumber : Freepik.com)
Life02 Mei 2024, 08:58 WIB

Harus Dihilangkan, 10 Alasan Tidak Sehat Orang Tua Hindari Mendisiplinkan Anak

Mendisiplinkan anak memang tidaklah mudah dan perlu kerja keras. Namun dengan alasan apa pun, hal itu tetap harus dilakukan.
Ilustrasi alasan tidak sehat mendisiplinkan anak. | Foto: Pexels.com/@Nothing Ahead
Sukabumi02 Mei 2024, 08:50 WIB

Warga Jampangkulon Sukabumi Ditemukan Tewas Tergantung, Keluarga Ungkap Ini

Dugaan bunuh diri ini diketahui ketika istri korban yang berinisial S mencari suaminya.
Jenazah J (59 tahun) saat dievakuasi oleh warga dari lokasi dugaan gantung diri di Desa Tanjung, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, Rabu, 1 Mei 2024. | Foto: Istimewa
Sukabumi02 Mei 2024, 08:24 WIB

Upaya Mitigasi Bencana, DPUTR Rawat 40 Pohon di Kota Sukabumi

Tindakan ini diambil tidak terlepas dari kondisi hujan deras disertai angin kencang.
Kepala Seksi Pertamanan DPUTR Kota Sukabumi Fajar Rahmansyah. | Foto: Website Pemkot Sukabumi
Sukabumi02 Mei 2024, 08:14 WIB

Kepsek-Orang Tua Ikut Literasi Digital Kemenkominfo dan Disdikbud Kota Sukabumi

Kegiatan bertema bijak berinteraksi di media sosial ini bagian dari program makin cakap digital.
Kemenkominfo bersama Disdikbud Kota Sukabumi pada Senin, 29 April 2024 menggelar kegiatan literasi digital di Gedung Harsa. | Foto: Website Pemkot Sukabumi
Sehat02 Mei 2024, 08:00 WIB

Boleh Aerobic! 8 Rekomendasi Olahraga yang Aman untuk Penderita Gula Darah

Salah Satunya Boleh Aerobic, Inilah Rekomendasi Olahraga yang Aman untuk Penderita Gula Darah.
Ilustrasi. Aerobic. Rekomendasi Olahraga yang Aman untuk Penderita Gula Darah (Sumber : Pexels/KarolinaG)
Life02 Mei 2024, 07:00 WIB

9 Ciri Seseorang Menyayangimu dengan Tulus, Apakah Dia Melakukannya?

Inilah Sederet Ciri Seseorang Menyayangimu dengan Tulus, Apakah Dia Melakukannya?
Ilustrasi - Ciri Seseorang Menyayangimu dengan Tulus, Apakah Dia Melakukannya. (Sumber : Freepik.com)
Food & Travel02 Mei 2024, 06:00 WIB

9 Langkah Mudah Membuat Air Rebusan Daun Kumis Kucing untuk Menurunkan Gula Darah

Yuk Ikuti Langkah Mudah Berikut untuk Membuat Air Rebusan Daun Kumis Kucing guna Menurunkan Gula Darah.
Ilustrasi - Daun kumis kucing. Foto: Instagram/@kebonmojo
Science02 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 2 Mei 2024, Pagi Hari Cerah dan Siang Hujan Sedang

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Kamis 2 Mei 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Kamis 2 Mei 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi01 Mei 2024, 22:58 WIB

Kepergok Warga, Maling Kotak Amal Kabur Tinggalkan Motor di Cicantayan Sukabumi

Berikut kesaksian warga terkait upaya pencurian kotak amal di Cicantayan Sukabumi. Pelaku kabur tinggalkan motor.
Motor maling kotak amal yang ditahan warga Kampung Cijabon RT 19/07, Desa Cimahi, Cicantayan Sukabumi. (Sumber : Istimewa)