Besok Nyoblos Pilkada, Satgas Covid Bisa Bubarkan Kerumunan di TPS

Selasa 08 Desember 2020, 12:48 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 diminta mengawasi dan mengawal ketat protokol kesehatan pada masa pencoblosan Pilkada 2020 pada Rabu (9/12/2020) besok. Bahkan satgas diberi kewenangan untuk membubarkan kerumunan di TPS (tempat pemungutan suara).

Hal ini ditegaskan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam jumpa pers di Istansa Kepresiden Jakarta, Selasa (8/12/2020). Wiku mengingatkan Satgas Covid-19 di daerah untuk langsung memberikan teguran jika menemukan adanya kerumunan, bahkan berhak membubarkan jika teguran tidak diindahkan.

"Tim satgas daerah diharuskan untuk awasi perhelatan pilkada. Apabila ada kerumunan, harap segera diberi teguran. Apabila tak mau terima teguran, satgas daerah berhak bubarkan," ujar Wiku.

Wiku juga meminta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan saat menggunakan hak pilihnya di TPS. Namun jika melanggar protokol kesehatan, masyarakat harus siap dengan konsekuensinya.

"Masyarakat yang datang memilih wajib untuk menerapkan protokol kesehatan. Apabila tidak, maka siap-siap terima konsekuensi untuk terima teguran atau tidak diterima di TPS," tutur Wiku.

Wiku mengajak semua pihak untuk menyukseskan Pilkada esok hari. Penyelenggara pilkada di daerah dan satgas daerah kata Wiku telah bekerja keras memastikan pilkada berjalan dengan aman dari covid 19.

Karena itu Satgas mengharapkan masyarakat mematuhi seluruh ketentuan yang telah ditetapkan. Jika ditemukan adanya pelanggaran masyarakat berhak melaporkan ke petugas.

"Gunakan hak pilih anda dengan tetap disiplin patuhi prokes. Apabila masyarakat dapati pelanggaran di TPS tempat dia memilih, masyarakat berhak lapor ke petugas dan minta petugas melakukan tindakan tegas," ucap dia.

"Ingat pilkada 2020 harus dijalankan dengan sangat hati-hati dan keberhasilannya sangat bergantung kepada kita semua untuk saling mendukung dan beryanggungjawab atas peran masing-masing. Mari kita wujudkan pilkada serntak yang sehat dan bebas covid 19," katanya.

Sementara itu, Komisioner KPU Kabupaten Sukabumi divisi teknis pemungutan suara, Budi  Ardiyansyah menegaskan ada sejumlah protokol kesehatan yang harus dilaksanakan di TPS. “Pemilih harus memakai masker, mambawa pulpen sendiri, datag sesuai jadwal yang dicantumkan dalam surat undangan pencoblosan dan tidak boleh berlama-lama di TPS untuk menghindari kerumunan,” jelas Budi dalam dalam talkswah pawon pilkada, Senin malam kemarin.

Selain itu penyelenggara pilkada juga menyiapkan alat pembaca suhu tubuh, tempat cuci tangan dan pengaturan jarak antrian. “Di TPS itu nantinya ada 7 petugas dan 2 pengamanan langsung. Selain tugas kepmiluan, tugas utama mereka di pilkada 2020 ini adalah memastikan protokol kesehatan di jalankan,” pungkasnya.

Ingat pesan ibu:Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

 

 

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Opini02 Mei 2024, 22:12 WIB

Mengarahkan Kompas Pendidikan: Sebuah Renungan di Hari Pendidikan Nasional

Sistem pendidikan harus menyediakan ruang yang cukup untuk pembelajaran empati, kejujuran, dan keberanian moral.
Ilustrasi. Seputar Hardiknas 2024 | Foto: Pixabay/sasint
Keuangan02 Mei 2024, 21:56 WIB

Masih Dibuka, Pendaftar Tahara di BPR Cicurug Sukabumi Diprediksi Terus Meningkat

Pendaftaran calon nasabah Tabungan Hari Raya (Tahara) Perumda BPR Sukabumi cabang Cicurug masih dibuka hingga 8 Mei 2024.
Kepala Pemasaran BPR Sukabumi Cabang Cicurug, Jujun Junaedi. (Sumber : SU/Ibnu)
Opini02 Mei 2024, 21:33 WIB

Menjadi Pembaca Kritis: Memilah Informasi di Era Media Baru

Pembaca kritis tidak hanya menerima informasi mentah-mentah, tertapi mampu memahami konteks informasi, menganalisis isi dan sumbernya, serta mengevaluasi kebenarannya.
Ilustrasi memilah informasi di zaman hadirnya media baru. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi02 Mei 2024, 21:17 WIB

Pengantar ke Neraka! Bank Emok-Rentenir Dilarang Keras Masuk Kutamara Sukabumi

Spanduk tolak rentenir dan bank emok terbentang di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. Praktik riba disebut sudah rusak rumah tangga dan pengantar ke neraka.
Spanduk penolakan hadirnya praktik riba akibat rentenir hingga bank emok yang dipasang ormas Gempa di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Bola02 Mei 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Irak di Perebutan Tempat ke-3 Piala Asia U-23 2024

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Sehat02 Mei 2024, 20:30 WIB

Sulit Tidur dan Sangat Mengganggu! 4 Cara Mengobati Sakit Asam Urat di Malam Hari

Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari.
Ilustrasi - Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari. (Sumber : Freepik.com/DC Studio).
Life02 Mei 2024, 20:15 WIB

6 Minuman yang Bisa Menenangkan Pikiran saat Stres, Cemas dan Galau, Yuk Dicoba!

Sejumlah minuman bermanfaat untuk membantu menenangkan pikiran di saat sedang mengalami stres, cemas dan galau. Patut menjadi rekomendasi sebagai menu harian.
Ilustrasi minuman yang menenangkan pikiran. | Sumber foto : Pexels/Anna Tarazevich
Life02 Mei 2024, 20:00 WIB

10 Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah

Yuk Lakukan Sederet Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah Berikut Agar Bisa Nyenyak di Malam Hari.
Ilustrasi. Tidak Nyenyak. Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah. (Sumber : Pexels/IvanOboleninov)
Sukabumi02 Mei 2024, 19:59 WIB

Polisi Ungkap Alasan Tak Autopsi Mayat Wanita yang Ditemukan di Sungai Cicatih Sukabumi

Mayat wanita setengah telanjang, berinisal EKS (25 tahun), warga Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, yang ditemukan meninggal dunia di Sungai Cicatih tidak dilakukan autopsi
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
DPRD Kab. Sukabumi02 Mei 2024, 19:44 WIB

Mimpi Ketua DPRD, Kabupaten Sukabumi Jadi Pertahanan Pangan hingga Tujuan Wisata

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara mengatakan dirinya punya mimpi bahwa Kabupaten Sukabumi kedepan harus menjadi (lokasi) pertahanan pangan nasional.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara | Foto: Dok. SU