Biogas Rumah, Olah Limbah Jadi Berkah

Rabu 17 Oktober 2018, 08:46 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Mengurangi ketergantungan impor bahan bakar salah satunya dapat dilakukan dengan pemanfaaatan energi baru terbarukan (EBT) di level rumahan. Salah satunya, mengembangkan teknologi Biogas Rumah (BIRU). BIRU merupakan salah satu sumber EBT yang ramah lingkungan dan berkelanjutan ditujukan kepada masyarakat lokal melalui pengembangan sektor yang mandiri dan berorientasi pasar.

Penggunaan limbah menjadi bahan baku biogas menjadi salah satu keunggulannya, bahan bakunya bisa berupa kotoran binatang (bebek, sapi, ayam, kerbau, gajah, kambing) , tumbuh-tumbuhan (jerami padi, gandum, eceng gondok, batang jagung) bahkan ampas tahu. Sehingga limbah tidak percuma sebaliknya menjadi berkah, masyarakat sekitar mendapatkan gas gratis untuk penggunaan sehari-hari.

BACA JUGA: Aceh Barat Diguncang Gempa, Masyarakat Diminta Tetap Tenang dan Waspada

Hal ini menjadi salah satu bahan diskusi Bioenergy Goes To Campus, di Universitas Jambi, Selasa (16/10). "Program ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan limbah ternak, khususnya manure dengan memanfaatkannya menjadi bahan yang memiliki nilai yang lebih tinggi", ujar Tody Fedrika, Kepala Seksi Investasi Bionergi sebagai narasumber pada kesempatan tersebut.

Sementara itu, Yudha Hartanto, perwakilan Rumah Energi menyampaikan banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dari BIRU ini. "Keuntungan BIRU ini banyak sekali seperti gas gratis setiap hari, gas aman bagi pengguna, jaminan nyala api berwarna biru, dapur bersih dan bebas asap, pupuk organik gratis setiap hari serta lebih hemat penggunaan pupuk buatan. Program ini mewujudkan pengelolaan limbah ternak terpadu, produktif, energi, air dan lingkungan bersih", papar Yudha.

Program BIRU ini melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Kerjasama Kementerian ESDM dengan Pemerintah Belanda melalui Hivos, pemerintah membangun reaktor biogas skala rumah tangga yang selain dapat dimanfaatkan untuk memasak dan penerangan, slurry yang dihasilkan dapat meningkatkan pendapatan keluarga.

BACA JUGA: Tim Medis Siaga Bencana ESDM Terus Bergerak, Tangani Lebih dari 2.000 Korban Gempa Sulteng

Total reactor biogas yang terbangun Oktober 2009 - September 2017 wilayah capaian program ini mencakup 10 provinsi yaitu Bali, Banten, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, NTB, NTT dan Sulawesi Selatan telah mencapai 21.423 unit berasal dari program kerja sama Hivos. Sementara dari APBN telah terbangun 10.433 unit Biogas yang tersebar di Indonesia.

"Kedepannya biogas diharapakan tidak sekedar dari milik peternak juga limbah rumah tangga, aksesnya tidak hanya berhenti dari program-program pemerintah, seperti selayaknya bapak ibu punya mobil maupun motor, ada lembaga keuangan yang dapat memberikan pembiayaan baik cash maupun cicilan, sehingga biogas dapat diakses lebih cepat," tutup Yudha.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 18:39 WIB

5 Partai Resmi Berkoalisi di Pilkada Sukabumi 2024: Optimis Rebut Kursi Bupati

Menghadapai perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang, 5 partai di Kabupaten Sukabumi resmi berkoalisi, yaitu PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP.
5 partai politik resmi berkoalisi di Pilkada 2024 Kabupaten Sukabumi, Sabtu 04 Mei 2024 | Foto : Asep Awaludin
Life04 Mei 2024, 18:00 WIB

9 Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan Orang Tua Saat Mendisiplinkan Anak

Membesarkan dan mendidik anak merupakan hal yang terkadang sulit. Sehingga orang tua tidak boleh mengeluarkan kalimat yang membuat anak trauma.
Ilustrasi. Mendisiplinkan anak. Sumber : pexels.com/@Monstera Production
Sukabumi04 Mei 2024, 17:01 WIB

Edarkan Sabu, Pemuda Asal Gunungguruh Sukabumi Diringkus Polisi

Pemuda asal Cibolang Gunungguruh Sukabumi diamankan Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota karena diduga terlibat dalam peredaran narkoba jenis Sabu
DAM (31 tahun), pemuda asal Cibolang Gunungguruh Sukabumi diamankan Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota karena diduga terlibat peredaran Sabu | Foto : Ist
Musik04 Mei 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Too Much Of A Good Thing Niki Zefanya

Simak Lirik dan Terjemahan Too Much Of A Good Thing Berikut, Lagu Niki Zefanya yang Baru Dirilis pada Jumat, 3 Mei 2024.
Official Music Video Lirik dan Terjemahan Lagu Too Much Of A Good Thing Niki Zefanya (Sumber : YouTube/NIKI)
Sukabumi04 Mei 2024, 16:10 WIB

Motif Pembunuhan Pria di Citepus Sukabumi, Diduga Tolak Hubungan Sesama Jenis

Polisi mengungkap motif pembunuhan terhadap seorang asisten rumah tangga bernama Ajo Sutarjo alias Ceceu (55 tahun) di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi
A (20 tahun) pelaku pembunuhan pembantu di Citepus Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life04 Mei 2024, 16:00 WIB

Menyebabkan Perpisahan, 6 Tanda Pasangan Anda Tidak Bahagia Hidup Bersama

Hubungan yang tidak sehat bisa menyebabkan perpisahan. Oleh sebab itu, setiap pasangan harus paham tanda bahwa kekasih sudah tidak bahagia.
Ilustrasi. Tanda pasangan sudah tidak bahagia. Sumber foto : Pexels/Vera Arsic