UNBK SMA, Sumarsono: Tahun Ini Lebih Bersih dari Isu Bocoran

Sukabumiupdate.com
Senin 10 Apr 2017, 02:42 WIB
UNBK SMA, Sumarsono: Tahun Ini Lebih Bersih dari Isu Bocoran

SUKABUMIUPDATE.com – Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengimbau kepada seluruh siswa sekolah menengah atas (SMA) agar tidak menggunakan segala bentuk bocoran jawaban atau soal ujian nasional. Pasalnya, ujar Soni, ujian nasional yang ada di DKI Jakarta seluruhnya berbasis komputer.

"Saya ingin tegaskan bahwa tahun ini akan jauh lebih bersih isu bocoran soal ujian. Kalau ada isu demikian, (jawaban atau soal) itu pasti tidak benar. Karena tidak mungkin sehingga tidak perlu percaya bocoran," ujar Soni saat meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA Negeri 3 Jakarta, Senin (10/4).

Soni, sapaan Sumarsono, mengatakan sistem pengamanan soal ataupun jawaban ujian nasional tahun ini sangat ketat. Selain itu, setiap siswa akan menerima jenis soal yeng bervariasi sehingga tidak memungkinkan mereka untuk bertanya apalagi meminta bocoran jawaban.

"Setiap soal dari satu meja ke meja lainnya, sangat bervariasi. Setiap soal sebelah kiri dan kanan pasti beda. Kalau soal sebelah kanan bicara soal warna, soal sebelah kiri akan bahas soal bentuk," kata Soni.

Kemudian, seluruh soal disinkronkan dari pihak pendidikan nasional (diknas) dengan pemerintah di Jakarta. Soal tersebut hanya akan dibuka saat ujian nasional berlangsung. Sehingga, Soni menyakini tidak akan ada kebocoran dalam ujian nasional tahun ini.

Soni menuturkan salah satu penyebab maraknya kebocoran soal pada ujian nasional karena penilaiannya sangat berpengaruh pada kelulusan seorang murid. Namun, dengan kebijakan yang baru dengan tidak menjadikan ujian nasional jadi patokan, Soni menilai seharusnya sudah tidak memerlukan bocoran.

"Tetapi, ujian nasional kali ini jangan dianggap atau disepelekan karena kelulusan akan mempertimbangkan banyak hal, salah satunya adalah prestasi termasuk UNBK dan perilaku sekolah," ujar Soni.

Menurut Soni, tingkat kelulusan akan ditentukan oleh dewan sekolah dan guru-guru pengajar. Sehingga, kata Soni, tidak ada lagi alasan untuk menggunakan bocoran jawaban atau soal. "Perlukah bocoran? Tidak ada bocoran. Pengamanannya ketat. Jangan toleh kanan-kiri. Ujian ini dikerjakan dengan tenang, kemudian serius. Tetap yakin pada apa yang yakinin benar, jangan toleh kanan kiri," ujar Soni.

 

Sumber: Tempo

Berita Terkini