SUKABUMIUPDATE.com - Ditengah aksi-aksi demonstrasi di Indonesia yang terjadi belakangan ini memunculkan beberapa hal baru terkait perjuangan massa. Tiga warna baru yakni Resistance Blue, Brave Pink dan Hero Green adalah tiga warna sebagai simbol perlawanan rakyat.
Dibalik warna-warna ini tersimpan suara-suara dari berbagai elemen masyarakat yang menginginkan Indonesia kembali sehat dan lebih baik lagi. Ketiga warna itu kini digunakan sebagai bentuk pergerakan akan ketidakadilan yang terjadi di negeri ini.
Resistance Blue, Brave Pink dan Hero Green semuanya lahir dari keresahan dan suara rakyat yang ingin menyampaikan keinginannya kepada para wakilnya. Bukan sekedar pemilihan warna, namun apa makna yang tertera di baliknya? Yuk simak dibawah ini dikutip dari Suara.com.
Baca Juga: 15 Unit Mobil Mewah Milik Satori Disita KPK: Kasus Korupsi CSR BI-OJK
Resistance Blue: Simbol Perlawanan Demi Kebenaran dan Transparansi
Warna ini pernah digunakan dalam peringatan "Darurat Demokrasi" pada 22 Agustus 2024 lalu. Resistance blue atau biru perlawanan merujuk pada warna biru tua yang digunakan sebagai latar belakang simbol Peringatan Darurat Garuda Biru, yang merupakan simbol perlawanan rakyat terhadap kesewenang-wenangan pemerintah.
Khususnya, terkait polemik putusan Mahkamah Konstitusi dan revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada) pada Agustus 2024.
Warna biru tua ini secara sengaja dibedakan dengan warna biru muda yang digunakan oleh Koalisi Indonesia Maju dan kampanye Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024, yang disebut sebagai "biru oligarki".
Baca Juga: Delpedro Marhaen Jadi Tersangka Provokator Aksi Anarkis Demo DPR
"Biru perlawanan" bukan hanya warna, tetapi sebuah simbol perlawanan rakyat terhadap dugaan kemunduran demokrasi dan keadilan di Indonesia.
Brave Pink: Representasi Keberanian yang Lahir dari Kelembutan
Jika Resistance Blue adalah otak dari pergerakan, maka Brave Pink adalah hatinya. Warna pink, yang sering kali dianggap lembut, kini bertransformasi menjadi simbol keberanian (bravery).
Inspirasi warna ini diduga berasal dari seorang ibu berkerudung pink yang mencuri perhatian dalam aksi demo 28 Agustus 2025 di depan DPR. Ia dengan keberaniannya berdiri di garis terdepan menghadapi aparat.
Kendati sudah tak muda, ia dengan lantang berorasi dan bahkan melawan barikade polisi dengan bambu. Padahal situasi cukup menegangkan dengan adanya water canon dan gas air mata.
Sosoknya kemudian viral di media sosial, menjadikan kerudung pink yang dikenakannya menjadi simbol keberanian dan keteguhan rakyat yang tertindas.
Lebih lanjut, pink yang identik dengan kelembutan menghadirkan ketenangan di tengah konflik. Memberi kesan bahwa kala kekerasan memenuhi jalanan, manusia masih membutuhkan ruang untuk kelembutan.
Hero Green: Harapan untuk Reformasi dan Masa Depan Berkelanjutan
Warna hijau sejak dulu memiliki makna yang kuat terkait dengan alam, keseimbangan, pertumbuhan, kesehatan, dan harmoni. Di tengah tuntutan politik dan sosial, muncul Hero Green atau Hijau Pahlawan sebagai simbol harapan dan kehidupan.
Warna ini juga senada dengan jaket para driver ojek online yang memenuhi jalanan saat demonstrasi, menuntut adanya reformasi atas sistem yang merugikan buruh dan rakyat kecil.
Terlebih ketika driver ojek online bernama Affan Kurniawan tewas setelah mengalami insiden tragis dilindas mobil Brimob saat demonstrasi berlangsung pada 28 Agustus 2025.
Hijau adalah warna pertumbuhan, kesuburan, dan pembaruan: semua yang didambakan rakyat dari sebuah reformasi
Tiga Warna, Satu Suara
Kemunculan Resistance Blue, Brave Pink, dan Hero Green menandai babak baru dalam sejarah aktivisme di Indonesia. Ketiganya bukan berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling melengkapi dalam sebuah narasi besar tentang Indonesia ideal.
Biru menuntut kejujuran pemerintah, Pink memperjuangkan kemanusiaan, dan Hijau memastikan masa depan yang layak.
Fenomena tiga warna ini menunjukkan bagaimana generasi muda mampu menciptakan bahasa visual yang kuat dan inklusif.
Sumber: Suara.com