Lerai Keributan, Mahasiswa UPI Ditusuk OTK Saat Aksi Demo di Bandung

Sukabumiupdate.com
Selasa 02 Sep 2025, 09:30 WIB
Lerai Keributan, Mahasiswa UPI Ditusuk OTK Saat Aksi Demo di Bandung

Ilustrasi penusukan. - Bukan peserta aksi, mahasiswa UPI menjadi korban penusukan saat melihat demonstrasi di Bandung. (Sumber : Istimewa/pixabay/PublicDomainPictures)

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), yang bernama Ilham Renal menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal (OTK) saat berada di lokasi demonstrasi di Bandung pada Sabtu, 30 Agustus 2025.

Kepala Humas UPI, Vidi Sukmayadi, menyampaikan bahwa kondisi Ilham kini stabil dan masih menjalani perawatan di RSUP dr. Hasan Sadikin, Bandung.

Menurut penjelasannya, Ilham bukan peserta aksi, melainkan kebetulan berada di sekitar lokasi untuk menyaksikan jalannya demonstrasi. Saat terjadi keributan, ia berusaha melerai, namun justru mendapat pemukulan dan penusukan dari beberapa orang tak dikenal.

Baca Juga: Pelajar SMK Tangerang Tewas Pasca Demo Rusuh di Jakarta, Luka Berat di Kepala

Beruntung, massa yang berada di sekitar segera menolongnya dan membawanya ke ambulans untuk mendapat pertolongan pertama sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit.

“Korban ditusuk sekitar pukul 7-8 malam oleh orang tak dikenal yang bergerombol,” katanya kepada Tempo, Ahad 31 Agustus 2025.

Vidi menyatakan peristiwa itu terjadi di sekitar Jalan Trunojoyo, yang dekat dengan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat. Pada Sabtu sore hingga malam kemarin, demonstran memang memfokuskan aksi di depan gedung DPRD Jawa Barat.

“Saat itu dia sedang menonton aksi dan terseret massa yang berlari dan ribut,” kata Vidi.

Vidi menambahkan psikologis korban masih terpukul. Kampus akan memberikan pendampingan hukum dan dukungan untuk perawatan medis sekiranya diperlukan.

Ilham, menurut Vidi, merupakan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi UPI angkatan 2019 yang baru saja menjalani ujian sidang S1.

Dari keterangan tertulis Badan Eksekutif Mahasiswa UPI, Ilham yang telah bekerja sebagai pengantar paket makanan, berada di lokasi demonstrasi menuntut pembubaran DPR. Dia berinisiatif melerai pengeroyokan, namun malah dikeroyok juga hingga helmnya terlepas.

Ilham berhasil lolos dari amuk massa setelah ditolong seseorang yang tidak dikenalnya untuk melarikan diri dan membawanya ke ambulans. Dia baru tahu ditusuk dari darah yang mengucur hingga dilarikan ke rumah sakit.

Sebelumnya, ratusan orang menjadi korban saat aksi massa di depan Gedung DPRD Jawa Barat pada Jumat, 29 Agustus 2025. Sebagian korban dilarikan ke posko kesehatan yang disiapkan Universitas Islam Bandung atau Unisba di aula kampus.

“Kurang lebih ada 200-an orang yang dibawa ke posko, paling banyak dengan keluhan tercekik karena gas air mata,” kata Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Unisba Fajar Awalia Yulianto kepada Tempo, Sabtu 30 Agustus 2025.

Dari pantauan Tempo di lokasi, catatan korban terbagi dua kelompok, yaitu kalangan mahasiswa dan umum seperti para pekerja serta pelajar. Korban mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus di Bandung sebanyak 69 orang.

Hampir seluruhnya mengalami sesak nafas, kemudian ditambah oleh perih di mata, pandangan yang kabur, serta ada yang dislokasi bahu. Begitu pun keluhan seratus orang lebih lainnya yang ditangani tim medis.

“Sebagian orang mengalami kejang dan hipotermia,” ujar Fajar.

Ada pula korban yang mengalami kasus serius seperti penurunan saturasi oksigen dan muntah darah sehingga dirujuk ke rumah sakit. Korban berdatangan sejak pukul 16.00 dan terus bertambah hingga Sabtu dinihari.

Menurut Wakil Rektor III Unisba Amrullah Hayatudin, posko kesehatan itu merupakan bentuk kepedulian kemanusiaan.

“Fokus kami adalah memberikan layanan kemanusiaan bukan mendukung aksi anarkis atau hal serupa,” katanya lewat keterangan tertulis, Sabtu 30 Agustus 2025.

Selain tenaga medis, Unisba juga menyiapkan oksigen dan ambulans. Fasilitas yang disediakan mencakup alat pemeriksaan kegawat daruratan seperti stetoskop, oksimeter, peralatan medis dasar, P3K, hingga logistik penunjang berupa makanan dan minuman bagi petugas medis.

Sumber: Tempo.co

 

Berita Terkait
Berita Terkini