Korban TPPO WNI di Myanmar 25 Orang, Kerja 18 Jam Sehari Jadi Penipu Online

Rabu 17 Mei 2023, 10:03 WIB
(Foto Ilustrasi) Polri telah menetapkan dua orang menjadi tersangka kasus TPPO WNI ke Myanmar. | Foto: Pixabay

(Foto Ilustrasi) Polri telah menetapkan dua orang menjadi tersangka kasus TPPO WNI ke Myanmar. | Foto: Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Reserse Kriminal Polri telah menetapkan dua orang menjadi tersangka kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) warga negara Indonesia (WNI) ke Myanmar. Dua tersangka itu yakni Anita Setia Dewi dan Andri Satria Nugraha.

Mengutip tempo.co, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Brigadir Jenderal Djuhandhana Rahardjo Puro mengatakan penyelidikan kasus ini tidak akan terhenti pada dua tersangka.

Djuhandhana mengatakan masih ada pelaku lainnya yang diduga terlibat dalam kasus pengiriman 25 WNI ke negara konflik tersebut. “Sedang kami upayakan pembuktikan untuk segera dilakukan penegakan hukum,” kata Djuhandhana di kantornya, Selasa, 16 Mei 2023.

Dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim kemarin, kepolisian memaparkan sederet fakta baru mengenai kasus pengiriman orang Indonesia ke Myanmar untuk dipekerjakan sebagai penipu online. Dugaan adanya pelaku baru hanya satu fakta baru tersebut, berikut ini merupakan lima hal yang disampaikan Bareskrim terkait pengembangan kasus tersebut.

Pelaku Lain

Djuhandhana mengatakan Bareskrim menduga terdapat pelaku lain dalam kasus ini yakni seseorang berinisial ER. ER diduga berperan sebagai perekrut dan pengirim para WNI, sama dengan peran yang dilakukan Anita dan Andri. Menurut Djuhandhana, ER diduga mengirim sembilan WNI ke Myanmar. Menurut dia, saat ini penyidik masih mengumpulkan bukti terkait keterlibatan ER tersebut.

Baca Juga: Bupati Soal Kabar Warga Sukabumi Korban TPPO Myanmar: Belum Jelas

25 Korban

Bareskrim menyatakan korban TPPO Myanmar bertambah dari 20 orang menjadi 25 orang. Menurut Djuhandhana, 5 korban tambahan tersebut adalah para WNI yang berhasil lepas dari Myanmar dengan usahanya sendiri. Sementara 20 korban lainnya berhasil dibebaskan dari wilayah Myanmar atas bantuan pemerintah. “Jadi jumlah korban ada sekitar 25 orang,” kata Djuhandhana.

Menurut dia, 16 orang korban tersebut adalah WNI yang direkrut oleh Anita dan Andri. Sementara, sembilan WNI lainnya diduga direkrut oleh ER.

Modus

Djuhandhana mengatakan para pelaku awalnya mengenal korban melalui media sosial atau dikenalkan kepada para korban. Pelaku menjanjikan korban akan dipekerjakan sebagai marketing online di Thailand dengan gaji Rp 12 juta hingga Rp 15 juta per bulan. Kontrak kerja akan berlaku enam bulan dan para korban dijanjikan bonus apabila mau memperpanjang kontrak tersebut.

Djuhandhana mengatakan untuk mengelabui petugas imigrasi, pelaku meminjam bendera perusahaan pengiriman tenaga kerja migran. Para korban, kata dia, diberangkatkan dari Indonesia menuju Bangkok, Thailand lalu menempuh jalur darat untuk menyeberang ke perbatasan Myanmar. “Diseberangkan ke Myanmar secara ilegal melalui perbatasan Mae Sot,” kata Djuhandhani.

Kondisi Kerja

Di Myanmar, para WNI dipekerjakan sebagai pelaku penipuan online. Mereka menggunakan media sosial Facebook atau Instagram untuk mendekati calon korban yang kebanyakan berasal dari Kanada dan Amerika Utara untuk melakukan investasi bodong. Setelah korban mengirimkan uang, pihak perusahaan akan langsung menghapus akun tersebut.

Djuhandhana mengatakan atas pekerjaan tersebut WNI dibayar Rp 3 juta. Menurut dia ada pula WNI yang sama sekali tidak mendapatkan bayaran. Mereka bekerja selama 16 hingga 18 jam setiap hari dan mengalami penyiksaan apabila tidak memenuhi target. “Ada beberapa korban yang menerima kekerasan berupa pemukulan dan dikurung,” kata dia.

Hati-hati ke Luar Negeri

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan kementeriannya mencatat terdapat 2.103 kasus WNI yang dipekerjakan oleh perusahaan penipuan online di sejumlah negara Asia Tenggara, seperti Thailand, Myanmar, Vietnam, Laos, Kamboja dan Filipina.

Dengan banyaknya kasus itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati ketika menerima tawaran kerja di luar negeri. Dia mengatakan modus penipuan lowongan kerja itu memiliki beberapa ciri. Di antaranya, gaji tinggi, tidak memerlukan kualifikasi khusus, dan berangkat tanpa visa kerja. “Kesadaran masyarakat harus ditingkatkan agar berhati-hati terhadap modus penipuan lowongan kerja ke luar negeri,” kata dia.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life27 April 2024, 21:00 WIB

Mau Tahu Rahasianya? 6 Langkah Menjadi Orang yang Berkelas dan Elegan

Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri.
Ilustrasi - Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri. (Sumber : Pexels/ Andrea Piacquadio).
Life27 April 2024, 20:42 WIB

Tanggapi dengan Serius, 7 Cara Ini Bisa Dilakukan saat Anak Tidak Mau Pergi Sekolah

Apakah anak prasekolah Anda kesulitan meninggalkan Anda? Bagaimana dengan anak Anda yang berusia 5 tahun? Apakah mereka tidak mau sekolah? Inilah yang harus dilakukan.
Ilustrasi anak ke sekolah. | Foto: Pexels.com/@RDNEStockproject
Life27 April 2024, 20:33 WIB

Dapat Memupuk Keterampilan Kognitif, Ini 6 Aktivitas yang Sangat Baik untuk Anak

Membesarkan anak yang baik hati, bersemangat, dan mandiri mungkin lebih mudah dari yang Anda kira. Berikut beberapa aktivitas yang sering diabaikan yang memupuk keterampilan kognitif, sosial, dan emosional.
Ilustrasi aktivitas anak. | Foto: Freepik/jcomp
Life27 April 2024, 20:00 WIB

7 Penyakit Hati yang Haram Dipelihara agar Selamat Dunia Akhirat, Apa Kamu Memilikinya?

Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata.
Ilustrasi. Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata. (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi27 April 2024, 19:52 WIB

Polres Sukabumi Kota Gelar Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan.
Ilustrasi - Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan. (Sumber : X/@@kabarmojokerto_).
Sukabumi27 April 2024, 19:36 WIB

Mayat Wanita Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi, Rambutnya Pendek

Jenazah berusia remaja ini ditemukan dalam kondisi tersangkut pada tumpukan kayu.
Mayat wanita setengah telanjang yang ditemukan di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Warganet Instagram
Life27 April 2024, 19:00 WIB

Bisa Sebabkan Kematian! 6 Bahaya Kesepian yang Jarang Disadari Banyak Orang

Orang yang selalu merasa kesepian tidak baik bagi kesehatan. Sebab di dalamnya tersimpan bahaya yang mengancam kondisi fisik seseorang.
Ilustrasi - Orang yang selalu merasa kesepian tidak baik bagi kesehatan. Sebab di dalamnya tersimpan bahaya yang mengancam kondisi fisik seseorang. (Sumber : Pixabay/Andrea Piacquadio).
Sukabumi27 April 2024, 18:55 WIB

Terlindas Mobil, Kronologi Pemotor Tewas Kecelakaan di Cibadak Sukabumi

H meninggal dunia karena mengalami luka sobek dan luka lecet.
Tangkapan layar video saat H (35 tahun) dievakuasi warga. H meninggal dunia setelah kecelakaan di Jalan Suryakencana, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
Life27 April 2024, 18:00 WIB

Doa yang Diajarkan Rasulullah SAW Ketika Susah Tidur atau Insomnia

Rasulullah SAW pernah mengajarkan doa ketika susah untuk tidur.
Ilustrasi - Rasulullah SAW pernah mengajarkan doa ketika susah untuk tidur. (Sumber : pexels.com/RDNE Stock project)
Life27 April 2024, 17:30 WIB

Perhatikan Bahasa Tubuhnya! 6 Cara Mengetahui Gerak-Gerik Orang Berbohong saat Berbicara

Orang yang sedang berbohong akan nampak dari gerak-gerik tubuhnya dan isyarat tertentu sebagai bukti sedang menutupi fakta dari lawan bicaranya.
Ilustrasi - Orang yang sedang berbohong akan nampak dari gerak-gerik tubuhnya dan isyarat tertentu sebagai bukti sedang menutupi fakta dari lawan bicaranya. (Sumber : Pexels/Alena Darmel).