SUKABUMIUPDATE.com - Updaters pecinta musik pasti familiar dengan kata Soundrenaline, nama yang bukan lagi sekadar dentuman musik hura-hura di panggung megah. Untuk edisi 2025, gema festival ini melampaui batas sound system dengan aneka instrumen dan aksi panggung musisi lokal dan internasional serta sorotan lampu warna-warni. Kini, Soundrenaline bertransformasi memanggul tanggung jawab baru menjadi pilar penopang dan katalisator utama yang mendorong laju industri musik dan ekonomi kreatif nasional.
Kisah ambisius ini akan bergulir sepanjang November hingga Desember 2025, mengguncang lima kota Makassar, Medan, Bandung, Palembang, dan puncaknya di Jakarta. Keputusan untuk menyebar ke berbagai wilayah ini adalah isyarat jelas bahwa gerakan kreatif ini bukan lagi milik ibu kota semata. Energi kolektif harus dirasakan, diserap, dan didistribusikan ke seluruh penjuru negeri.
Istilah "Soundrenaline" merupakan sebuah portmanteau yang cerdas, menggabungkan dua akar kata bahasa Inggris yang memiliki resonansi kuat "Sound" dan "Adrenaline". Kata "Sound", yang secara etimologi merujuk pada bunyi atau musik (sonus dalam Latin), mewakili elemen inti dari festival, yaitu sajian musik lintas genre yang kaya dan berkualitas. Sementara itu, "Adrenaline" hormon yang dilepaskan tubuh saat mengalami kegembiraan atau gairah ekstrem menekankan pada pengalaman yang ditawarkan merupa sensasi energi yang tinggi, antusiasme, dan hype yang intensif dan tak terlupakan. "Soundrenaline" diciptakan untuk mendeskripsikan secara utuh sebuah acara yang bukan hanya menyajikan pertunjukan audio (Sound) yang hebat, tetapi juga menjanjikan lonjakan energi (Adrenaline) kolektif yang mendorong batas-batas pengalaman festival musik.
Baca Juga: Gak Asal Upload! China Wajibkan Influencer Punya Sertifikat Resmi untuk Bikin Konten
Perjalanan Lintas Kota & Genre
Perjalanan epik Soundrenaline 2025 ini akan dimulai di timur Indonesia, tepatnya di Makassar pada 16 November. Kemudian, karavan musik akan bergerak ke Medan pada 22 November, dilanjutkan ke Bandung pada 29 November, dan Palembang pada 6 Desember.
Puncak dari perhelatan akbar ini akan berlangsung selama empat hari penuh di Jakarta, mulai 18 hingga 21 Desember, dengan mengambil lokasi di titik-titik ikonik seperti Bengkel, Kota Peruri, M Bloc, dan Blok M Hub. Rangkaian jadwal yang padat ini memastikan dampak festival tidak terpusat, melainkan merangkul keragaman musikal dan kultural setiap daerah.
Panggung Bukan Sekadar Tontonan
Festival ini membawa lebih dari 100 musisi, dari legenda yang sudah teruji hingga wajah-wajah baru yang siap mendobrak. Salah satu penampil yang merasakan betul energi tersebut adalah Pamungkas. Ia menyatakan bahwa Soundrenaline selalu menjadi ruang yang seru. Dirinya merasa senang bisa menjadi bagian dari Soundrenaline 2025, bertemu penonton, merasakan energi yang berbeda di tiap kota, dan membawa musiknya ke tempat-tempat baru.
Namun, Soundrenaline tidak berhenti pada penampilan musik semata. Festival ini dilengkapi dengan ruang interaksi mendalam, yaitu The Lab dan The Space.
Baca Juga: Warna Cat Tembok, 5 Hal yang Perlu Anda Pertimbangkan Sebelum Memilih
The Lab: Inilah jantung inovasi. Ruang ini hadir sebagai inkubator yang memfasilitasi musisi, artis, dan komunitas untuk mengaktivasi ide-ide kreatif mereka. The Lab bahkan menyediakan sesi berjejaring dengan tokoh-tokoh kunci dari festival musik internasional terkemuka, seperti Clockenflap, Fuji Rock, dan DMZ Peace Train Festival. Tujuannya sederhana: melahirkan ide yang tidak hanya hebat di Indonesia, tetapi juga relevan secara global melalui kolaborasi dan mentoring kelas dunia.
The Space: Jika The Lab adalah akal, maka The Space adalah jiwa. Ia menjadi arena perayaan kreativitas, tempat seni visual bertemu dengan gaya hidup. Pameran seni, koleksi vinyl langka, hingga yang tak kalah penting, gerai kuliner lokal dari setiap kota tuan rumah, akan mengisi ruang ini. Ribuan pengunjung yang datang bukan hanya membeli tiket konser; mereka berinvestasi pada karya seniman lokal dan menggerakkan roda UMKM di daerah tersebut.
 Weezer pernah tampil di Soundrenaline saat itu menutup hari pertama festival di panggung utama, tampil pada Sabtu, 26 November 2022 (Foto ilustrasi: Credit @Weezer).
Weezer pernah tampil di Soundrenaline saat itu menutup hari pertama festival di panggung utama, tampil pada Sabtu, 26 November 2022 (Foto ilustrasi: Credit @Weezer).
Dampak Nyata di Lima Kota
Setiap kota yang disinggahi akan merasakan dampak ganda. Pertama, panggung dan peluang, di mana musisi daerah mendapatkan kesempatan untuk diangkat ke level nasional dan internasional, memutus stigma bahwa sukses hanya bisa diraih di Jakarta. Kedua, ekonomi yang bergerak. Hotel, transportasi, kuliner, hingga merchandise lokal akan mengalami lonjakan permintaan, membuktikan bahwa musik adalah mesin penggerak pariwisata dan ekonomi kreatif yang sangat bertenaga.
Soundrenaline 2025 sedang menulis ulang definisi festival musik di Indonesia. Ini bukan lagi akhir pekan untuk berpesta; ini adalah sebuah pernyataan kolektif bahwa seni dan musik adalah kekuatan ekonomi yang serius. Melalui perpaduan talent lokal, jaringan global, dan ekosistem kreatif yang terencana, Soundrenaline siap mengukuhkan posisinya, tidak hanya sebagai festival musik, tetapi sebagai masa depan industri kreatif bangsa.
Baca Juga: SM Entertainment Tanggapi Pernyataan INB100 Soal Partisipasi CBX di Comeback EXO
Dalam upaya memperkuat perannya sebagai pilar ekonomi kreatif, Soundrenaline 2025 memperkenalkan dua ruang fungsional utama: The Lab dan The Space. The Lab, yang merupakan kependekan dari laboratory (tempat kerja atau eksperimen), secara jelas mencerminkan fungsinya sebagai inkubator ide dan kolaborasi. Di ruangan ini, aktivitas musik melampaui panggung, menjadi sebuah proses penelitian dan pengembangan di mana musisi dapat mengaktivasi ide-ide kreatif mereka dan berjejaring dengan tokoh festival internasional, menjadikannya pusat bagi inovasi industri.
Berdampingan dengannya, The Space (secara literal berarti ruang atau area) berfungsi sebagai wadah perayaan dan ekspresi fisik. Ini adalah arena tempat kreativitas yang telah diolah di Lab dipamerkan, mulai dari pameran seni visual, koleksi fisik, hingga etalase kuliner UMKM lokal, secara langsung menciptakan titik temu antara penonton dengan hasil nyata dari ekosistem ekonomi kreatif daerah.
Soundrenaline juga telah mengundang banyak musisi internasional untuk datang meramaikan gelaran kegiatannya, beberapa diantaranya Plain White T's, Clean Bandit, Weezer, Neck Deep, FKJ, dan Mono pada tahun 2022. Pada tahun 2023, Thirty Seconds to Mars juga hadir di event ini. Bagaimana dengan tahun ini? Promotor mengumumkan di ruang kreatifnya.
In the end, Updaters! Soundrenaline 2025 pada akhirnya bukan sekadar catatan lineup musisi atau laporan penjualan tiket. Ia adalah cerminan ambisi kolektif, sebuah pernyataan bahwa seni dan budaya memiliki kekuatan nyata untuk menggerakkan bangsa. Ketika tirai Soundrenaline di Jakarta ditutup pada Desember nanti, yang tersisa bukanlah keheningan, melainkan resonansi dari janji yang terwujud dengan terbukanya peluang baru di The Lab, terjalinnya koneksi di The Space, dan bergeraknya roda ekonomi kreatif di lima kota. Inilah dampak sejati festival, bukan hanya suara musik yang keras, tetapi tekad untuk menjadikan industri kreatif Indonesia sebagai kekuatan yang sehat, solid, dan tak terhentikan di panggung global.



 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 