Dewa Budjana dan John Frusciante, Kisah Persahabatan Global Terajut Lewat Batik & Harmoni Musik

Sukabumiupdate.com
Kamis 18 Sep 2025, 10:00 WIB
Dewa Budjana dan John Frusciante, Kisah Persahabatan Global Terajut Lewat Batik & Harmoni Musik

John Frusciante gitaris RHCP & maestro gitar Indonesia, Dewa Budjana, membuktikan bahwa musik adalah bahasa universal. (Sumber foto: Instagram @dewabudjana)

SUKABUMIUPDATE.com - Batik, kopi, dan gitar seolah menjadi jembatan budaya dari indonesia ke hati sang legenda. Semua berawal dari sebuah unggahan sederhana di media sosial yang mengejutkan banyak orang. Di tengah hiruk pikuk berita musik, sebuah foto muncul kembali 2025 ini, menunjukkan John Frusciante, gitaris ikonik Red Hot Chili Peppers, tersenyum hangat. Ia tidak sedang memegang gitar, melainkan mengenakan selembar batik dengan bangga.

Di baliknya, ada kisah persahabatan yang tulus dan menghangatkan, yang terjalin antara dirinya dan maestro gitar Indonesia, Dewa Budjana. Kisah ini, sebetulnya kisah lama pada pada Februari 2023. Menariknya, Frusciante World membagikan ulang unggahan tersebut pada 18 September 2025 di laman facebook @FruscianteWorld.

Saat itu Dewa Budjana berada di Singapura, lalu memposting pengalamannya di instagram. Tiba-tiba, ia menerima panggilan dari John Frusciante. "Mendarat Singapore, tiba-tiba Mas John nelfon suruh ke hotelnya," kenang Budjana. Alih-alih pertemuan bisnis yang kaku, yang terjadi adalah momen akrab dua sahabat lama. Mereka bercengkerama santai, sambil menikmati kopi di kamar hotel, menjauh dari sorotan publik.

Baca Juga: Infinix HOT 60 Pro+ Meluncur dengan Klaim Desain Tertipis di Dunia dengan Ketangguhan Paripurna

Budjana tidak datang dengan tangan hampa. Ia membawa oleh-oleh yang sangat istimewa dan otentik dari Indonesia, selembar batik premium dari Batik Keris. Reaksi Frusciante, seorang musisi yang dikenal sangat privat dan selektif dalam interaksi sosialnya, justru sangat mengharukan. "Seneng banget dia makenya," tulis @dewabudjana.

Momen berharga itu pun diabadikan dalam sebuah foto, di mana Frusciante terlihat nyaman dan bahagia mengenakan batik corak biru dan hitam, seolah ia telah menjadi bagian dari budaya itu sendiri.

Kolaborasi Tulus di Album 'Mahandini'

Pertemuan hangat di Singapura bukanlah awal dari segalanya. Jauh sebelumnya, jejak persahabatan mereka telah terukir dalam karya seni, tepatnya pada album solo Dewa Budjana bertajuk ‘Mahandini’ (2018). Frusciante tidak hanya sekadar 'main gitar'. Ia memberikan kontribusi luar biasa, dengan rendah hati menulis lirik, menyanyi, dan memainkan gitar untuk dua lagu utuh: “Crowded” dan “Zone”.

Kolaborasi ini adalah sebuah kehormatan langka dan pengakuan yang besar. Frusciante dikenal sebagai musisi yang sangat menjaga integritas artistiknya dan jarang berkolaborasi di luar proyek pribadinya. Fakta bahwa ia bersedia menyumbangkan ide dan bakatnya secara total untuk musisi Indonesia menunjukkan tingkat penghargaan yang mendalam terhadap talenta dan karya Dewa Budjana. Ini bukan sekadar hubungan profesional, melainkan sebuah ikatan yang didasari oleh rasa saling mengagumi sebagai sesama seniman.

Baca Juga: Respon Bobby Terkait Tuntutan Massa Aksi Tagih Evaluasi Tunjangan DPRD Kota Sukabumi

Saat Batik Menjadi Juru Bicara

Kisah persahabatan ini semakin istimewa ketika Frusciante, yang dikenal sangat jarang menggunakan media sosial, mengunggah foto kebanggaannya mengenakan batik pemberian Budjana di akun Instagram pribadinya. Dalam unggahan tersebut, ia menulis tentang kolaborasi mereka dan dengan bangga menyebut Budjana sebagai “Indonesian guitarist Dewa Budjana”.

Aksi sederhana ini membawa dampak yang sangat besar. Dengan satu unggahan, Frusciante telah memperkenalkan batik Indonesia dan kehebatan musisi tanah air kepada lebih dari 1.7 juta pengikutnya dari berbagai belahan dunia. Foto tersebut menjadi simbol diplomasi budaya yang paling efektif tanpa kata-kata yang rumit, hanya melalui sebuah potret dan tulisan singkat, ia berhasil menyebarkan keindahan budaya Indonesia ke panggung global.

Baca Juga: Jaga Ekosistem Laut, 100 Mangrove dan 500 Baby Lobster Ditebar di Pantai Ujunggenteng Sukabumi

Seni, Persahabatan, dan Kekuatan Budaya

Kisah Dewa Budjana dan John Frusciante lebih dari sekadar kabar musisi. Ini adalah cerita tentang kekuatan seni yang melampaui batas geografis dan bahasa. Ini adalah narasi tentang saling menghargai dan ketulusan berkesenian yang dapat menyatukan dua jiwa dari dua budaya yang berbeda.

Batik, yang sering kita anggap sebagai pakaian formal, cuma dikenakan saat kondangan atau jika ada acara ternyata bisa menjadi bahasa universal yang berhasil mencairkan jarak, membuka pintu persahabatan, dan menginspirasi dunia. Kisah mereka membuktikan bahwa dalam harmoni nada dan keindahan corak kain, kita semua dapat menemukan bahasa yang sama dan menjalin persahabatan yang tulus

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini