SUKABUMIUPDATE.com – Lady Gaga sekali lagi membuktikan dominasinya, tidak hanya di dunia musik, tetapi juga sebagai seorang visioner di ranah seni visual. Singel terbarunya, "The Dead Dance," berhasil membuat debut kuat di No. 40 pada tangga lagu Billboard Hot 100 edisi 20 September 2025, didorong oleh sebuah fenomena viral yang tak terbantahkan: video musiknya yang memukau. Debut ini sekaligus menobatkan lagu ini sebagai hit ke-29 yang masuk dalam 40 besar Hot 100 sepanjang kariernya.
Pencapaian di tangga lagu ini tak bisa dilepaskan dari daya magnet visualnya. Hanya dalam hitungan hari, video musik "The Dead Dance," sebuah kolaborasi monumental dengan sutradara legendaris Tim Burton, meledak menjadi sensasi global di YouTube.
Video tersebut yang tayang premiere pada 3 September 2025, hingga berita musik ini ditulis (18/9) telah menembus angka fantastis 27.428.259 view, melesat langsung ke posisi video musik terpopuler nomor 8 di seluruh dunia. Ini adalah bukti konkret bahwa perpaduan genius dari nama Gaga dan Burton adalah formula yang tak terkalahkan untuk menarik perhatian jutaan penonton.
Sebuah Mahakarya Horor yang Hidup dan Mencekam
Kesuksesan luar biasa di YouTube berpusat pada satu elemen krusial: konsep horor yang diusungnya. Gaga dan Burton telah menciptakan sebuah dunia visual yang unik, kelam, dan sangat khas "Burton-esque," yang membedakan video ini dari karya musik lainnya.
Baca Juga: Dewa Budjana dan John Frusciante, Kisah Persahabatan Global Terajut Lewat Batik & Harmoni Musik
Dunia Gotik yang Aneh dan Memukau: Dibawah arahan Burton dengan sinematografi oleh Andres Arochi, video ini menghadirkan estetika sureal yang penuh misteri. Setiap adegan dipenuhi palet warna yang muram, karakter-karakter aneh nan memesona, dan detail-detail gotik yang menghantui. Gaga sendiri dilaporkan memerankan seorang vampir atau arwah bangsawan yang menjadi tuan rumah pesta dansa kematian, mengundang para hadirin yang juga merupakan mayat hidup untuk menari bersamanya. Ini bukanlah pesta dansa biasa, melainkan sebuah ritual kematian yang artistik dan mencekam.
Koreografi "Mayat Hidup": Koreografi yang dikuratori oleh Parris Goebel, dengan materi asli dari Corey Baker, bukanlah sekadar tarian, melainkan sebuah narasi visual. Gerakan-gerakan yang digambarkan sebagai tajam, patah-patah, dan bahkan menggeliat, secara sempurna meniru pergerakan mayat hidup atau arwah yang tengah menari. Setiap langkah dan gestur menyampaikan kisah yang mengerikan namun indah, sebuah "tarian mayat" yang sesungguhnya sesuai dengan judul lagu.
Kostum Dramatis yang Bercerita: Penataan kostum oleh Colleen Atwood, kolaborator setia Tim Burton, menjadi elemen naratif yang tak kalah penting. Kostum-kostum rumit dan dramatis tersebut seolah menjadi "artefak" yang mendefinisikan identitas setiap karakter dalam pesta dansa kematian, melengkapi narasi visual yang gelap dan memukau.
Baca Juga: 240 UMKM Ikuti Bimtek, DKUKM Kabupaten Sukabumi Targetkan Produk Lokal Tembus Pasar Dunia
Daya tarik visual yang intens ini terbukti sangat efektif, dengan jutaan penonton YouTube berkontribusi signifikan pada angka streaming lagu yang mencapai 8,7 juta pemutaran di AS selama periode tracking 5-11 September.
Seorang netizen asal mexico berkomentar, video ini direkam di "The Island of The Dolls" di Xochimilco, Meksiko MX "The Island of the Dolls" (Isla de las Muñecas) adalah sebuah chinampa (pulau buatan) di kanal-kanal Xochimilco, sebelah selatan Mexico City, yang terkenal dengan ratusan boneka busuk yang tergantung di pepohonan dan pagar.
Legenda mengatakan bahwa seorang pria bernama Don Julián Santana Barrera menggantung boneka-boneka ini untuk menenangkan roh seorang gadis yang tenggelam di kanal, namun sebagian pengunjung melaporkan bahwa boneka-boneka ini juga dihantui dan dapat bergerak atau berbisik
Baca Juga: 100+ Kombinasi Tombol Laptop yang WAJIB Kamu Ketahui untuk Meningkatkan Produktivitas!
Pendorong Dominasi di Tangga Lagu
Selain kesuksesan digital, lagu ini juga meraih 7,8 juta pemutaran radio dan terjual 5.000 unit di Amerika Serikat. Momentum ini jelas didorong oleh penampilan epik Gaga membawakan lagu ini dalam medley bersama "Abracadabra" pada MTV Video Music Awards 7 September yang disiarkan oleh CBS.
"The Dead Dance" merupakan singel keempat dari album studio terbarunya, 'Mayhem', yang dirilis Maret lalu dan sukses memuncaki Billboard 200. Singel ini menegaskan dominasi album tersebut yang sebelumnya telah melahirkan tiga hit Top 40: "Die With a Smile" (duet bersama Bruno Mars) yang berkuasa di puncak tangga lagu selama lima minggu di Januari, "Abracadabra" (No. 13), dan "Disease" (No. 29).
Pencapaian empat lagu dalam 40 besar Hot 100 dari satu album terakhir kali diraih Gaga pada era album 'ARTPOP' di tahun 2013. Dengan dukungan video musik yang luar biasa dan penerimaan komersial yang kuat, "The Dead Dance" diperkirakan akan terus menanjak dalam beberapa minggu mendatang.
(Sumber: Youtube Lady Gaga/ Billboard)
