Tanda-Tanda Haji Mabrur, Ketika Ibadah Menjadi Jalan Menuju Surga

Sukabumiupdate.com
Jumat 13 Jun 2025, 18:00 WIB
Ilustrasi jemaah - Yuk, kenali tanda-tanda haji mabrur. Bukan hanya soal ibadah yang sah, tapi juga dampaknya bagi lingkungan sosial.(Sumber : dok kemenag RI)

Ilustrasi jemaah - Yuk, kenali tanda-tanda haji mabrur. Bukan hanya soal ibadah yang sah, tapi juga dampaknya bagi lingkungan sosial.(Sumber : dok kemenag RI)

SUKABUMIUPDATE.com - Meraih predikat haji mabrur adalah harapan setiap Muslim yang telah menunaikan ibadah haji. Lalu, apa saja tanda seseorang dianggap mendapatkan haji mabrur?

Dihimpun dari NU Online, dalam hadis riwayat Imam Bukhari disebutkan bahwa ganjaran paling layak bagi orang yang mendapat haji mabrur adalah surga.

الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ 

Artinya, "Tidak ada balasan yang pantas bagi haji mabrur selain surga." (HR Bukhari)

Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Akhmad Said Asrori, yang juga menjadi anggota Amirulhaj tahun ini, menyampaikan bahwa keinginan jamaah haji untuk meraih predikat haji mabrur merupakan hal yang wajar. 

Sebab, seperti disampaikan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, surga adalah satu-satunya balasan yang sepadan bagi mereka yang memperoleh haji mabrur.

KH Akhmad Said Asrori mengungkapkan beberapa tanda seseorang mendapatkan haji mabrur, yaitu:

  • Memiliki jiwa dermawan atau suka berbagi

  • Aktif menebarkan kedamaian dan rasa aman

  • Santun dalam berbicara dan bersikap

  • Kehadirannya membawa manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar

Penjelasan ini bersumber dari sejumlah hadis Nabi Muhammad SAW yang secara jelas menerangkan karakteristik orang yang mendapatkan haji mabrur.

Salah satu hadis diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitab Musnad:

قالوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ؟ قال: "إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ 

Artinya: “Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?’ Rasulullah menjawab, ‘Memberikan makanan dan menyebarkan salam (kedamaian).”

Dalam hadis lain disebutkan:

سئل النبي ما بر الحج قال إطعام الطعام وطيب الكلام وقال صحيح الإسناد ولم يخرجاه 

Artinya: “Rasulullah ditanya tentang apa itu haji mabrur, beliau menjawab, ‘Memberikan makanan dan berkata dengan lemah lembut.’” Al-Hakim menyatakan bahwa sanad hadis ini sahih, meskipun tidak diriwayatkan dalam kitab Bukhari dan Muslim.

Ciri-ciri tersebut mencerminkan bahwa ibadah haji yang dijalani tidak hanya memberi pengaruh pada diri sendiri, tetapi juga membawa kebaikan bagi orang lain setelah pulang ke tanah air.




Berita Terkait
Berita Terkini