10 Kata-Kata Sindiran Bahasa Sunda, Ucapan Tersirat Supaya Gak Sakit Hati

Jumat 10 Februari 2023, 13:00 WIB
Ilustrasi. Kata-Kata Sindiran Bahasa Sunda, Ucapan Tersirat Supaya Gak Sakit Hati (Sumber : Istimewa)

Ilustrasi. Kata-Kata Sindiran Bahasa Sunda, Ucapan Tersirat Supaya Gak Sakit Hati (Sumber : Istimewa)

SUKABUMUUPDATE.com - Sisindiran dalam bahasa Sunda memang diartikan sebagai Pantun. Namun yang ditulis berikut ini bukan sisindiran pantun, melainkan kalimat menyindir frontal menggunakan bahasa Sunda, disebut sindiran.

Sindiran frontal dan pedas kerap dicari oleh sebagian orang. Sindiran disini dimaksudkan untuk menyindir sikap, perilaku atau perbuatannya yang buruk. Jadi, bukan dalam artian menyindir fisik atau sesuatu yang dimiliki seseorang.

Sunda people biasanya sudah memahami bahwa kata-kata sindiran ini biasanya bertujuan untuk mengingatkan seseorang secara tersirat. Artinya, ingin mengingatkan dengan tidak mengatakan langsung inti kesalahannya. Khawatir menyakiti hati serta agar tidak melukai perasaan seseorang.

Beberapa orang dengan sifat peka ketika disindir sedikit akan sadar dengan sendirinya. Namun, sebagian orang ada yang kebal sehingga terkadang perlu diberi sindiran pedas atau frontal.

Baca Juga: Kenapa Saat Lampu Merah Kendaraan Harus Berhenti? Ternyata Ini Alasannya!

Meskipun demikian, pemilihan kata yang digunakan tetap perlu dipertimbangkan secara bijaksana. Mengingat pepatah, “mulutmu harimaumu”, maka di zaman medsos modifikasinya adalah “jarimu harimaumu”.

Berikut 10 Kata-Kata Sindiran Bahasa Sunda, Ungkapan Tersirat Supaya Gak Sakit Hati

1. Komo lamun imah kawas karaton, cacakan sagedé pelok ogé mani gedé hulu alabatan ti naon.

Artinya “apalagi kalau rumahnya seperti keraton, walaupun sebesar biji mangga pun sombongnya minta ampun”.

Kata-kata ini untuk menyindir orang yang suka menyombongkan rumahnya. Di sini ada gaya bahasa rarahulan, yaitu ‘sagedé pelok’ maksudnya mengumpamakan bahwa rumahnya itu kecil. Ada juga babasan gedé hulu, artinya sombong.

Kata-kata sindiran ini tentunya bukan untuk menghina ukuran rumah seseorang, tetapi menyindir kelakuannya yang sombong.

2. Ngomong songong, kalakuan polontong, ari ditanya bengong

Artinya “bicara kasar dan asal bunyi, kelakuan belagu, tapi ketika ditanya tidak tahu”. Kata-kata ini sindiran untuk orang yang bicara kasar, sok tahu, dan banyak tingkah merasa diri paling berani tapi kurang berwawasan.

Adapun yang disindir bukan tentang wawasannya, tetapi cara bicara dan tingkah laku seseorang yang tidak baik.

3. Keur butuh ngurunyung teu butuh nurus tunjung

Artinya “sedang butuh datang tidak butuh lagi menyebalkan”. Kata-kata sindiran basa Sunda ini untuk menyindir teman yang suka datang atau dekat kalau lagi butuh saja. Kalau dia tidak butuh, kelakuannya menyebalkan.

Baca Juga: Raden Kian Santang, Penunggu Curug Meong di Wisata Alam Cikaso Sukabumi

4. Bobogohan wéh diheulakeun ari jajan ménta ti kedot

Artinya “pacaran didahulukan tapi jajan masih minta ke orang tua”. Sindiran untuk anak sekolah, remaja atau anak baru gede yang sudah pacaran tapi belum punya penghasilan. Uang jajannya pun masih minta ke orang tua.

Kata kedot merupakan bahasa Sunda kasar dari kata kolot (loma) dan sepuh (lemes).

5. Buuk nurutan urang Walanda ari dahar jeung hulu peda

Artinya “rambut meniru orang Belanda tapi makan dengan kepala asin peda”. Maksudnya gaya rambut berwarna pirang meniru orang luar negeri, tapi tidak sesuai dengan keadaan ekonominya.

Disini yang disindir adalah perilakunya yang tidak tahu diri, dimana tidak ada kesesuaian; antara tingkah laku dengan keadaan.

6. Pangala sapedaeun pengeluaran sakudaeun

Artinya “penghasilan hanya cukup untuk membeli ikan asin tapi pengeluaran seharga kuda”. Kata-kata Sunda ini untuk menyindir orang yang penghasilannya kecil tetapi gaya hidupnya tinggi.

7. Napsu kawas kuda tanaga jiga peda

Artinya “keinginan besar seperti kekuatan kuda, tetapi kemampuan kecil seperti ikan peda”. Maksudnya sindiran untuk yang tidak tahu diri, punya keinginan besar melampaui kemampuannya yang kecil.

8. Di luar jiga nu beunghar di imah dahar jeung beunghar

Artinya “Di luar rumah seperti orang kaya, di rumah makan sama sambal banghar”. Kata-kata Sunda ini sindiran untuk orang biasa yang di rumahnya serba keterbatasan tetapi pergaulan di luar rumah berlaga bak orang kaya.

Baca Juga: Sudah Dipulangkan, Ini Motif 2 Anak Gadis di Cireunghas Sukabumi Ikut Komunitas Anjal

9. Loba gaya kurang daya

Artinya “banyak gaya kurang daya”. Maksudnya banyak tingkah atau banyak gaya tetapi kemampuannya kecil.

10. Teu ngukur ka kujur teu nimbang kana awak

Artinya, kata-kata sindiran Sunda ini maksudnya tidak tahu diri, tidak tahu malu, tidak sadar akan kemampuan diri sendiri.

Sebagai catatan bahwa manusia tidak dapat memiliki bentuk fisik seperti apa, maka dari itu bullying atau perundungan tidak diperkenankan untuk alasan apa pun.

Manusia sebagai insan sejatinya selalu diberikan pilihan, bahkan diperintahkan untuk bersifat dan berperilaku baik.

Sumber: Sundapedia.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih02 Desember 2024, 23:18 WIB

Dida Sembada Ucapkan Selamat kepada Ayep Zaki-Bobby Maulana atas Kemenangan di Pilkada

Calon Wakil Wali Kota Sukabumi nomor urut 1, Dida Sembada, mengucapkan selamat kepada pasangan calon nomor urut 2, Ayep Zaki-Bobby Maulana, atas kemenangan di Pilkada Kota Sukabumi.
Calon Wakil Wali Kota Sukabumi Nomor Urut 1, Dida Sembada, berpose bersama warga. (Sumber : Instagram/@didasembada)
Keuangan02 Desember 2024, 23:06 WIB

Tanggapi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen, Ini Kata Mahasiswa UIMA Jakarta

Rencana pemerintah menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen yang akan diberlakukan mulai awal tahun 2025 mendapat tanggapan dari kalangan mahasiswa
Ilustrasi pajak pertambahan nilai (PPN). (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih02 Desember 2024, 22:08 WIB

Beda RW di Cikujang-Dayeuhluhur, Menengok Kediaman Dua Bakal Pemimpin Baru Sukabumi

Cikujang di Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, saat ini identik dengan dua tokoh yang tengah naik daun di panggung politik Sukabumi, yaitu Asep Japar dan Ayep Zaki.
Peta Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi | Foto : Capture Google Eart/ Sukabumiupdate
Sukabumi02 Desember 2024, 22:02 WIB

Gerobak Hancur, Cerita Tukang Cilok Selamat dari Kecelakaan di Jalan Bhayangkara Sukabumi

Berikut kesaksian tukang cilok yang selamat dari maut di insiden kecelakaan truk boks seruduk angkot di Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi.
Kecelakaan di Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi, Senin (2/12/2024) sore. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sukabumi02 Desember 2024, 21:28 WIB

Pencarian Berakhir Duka, Mayat Pria di Cibadak Sukabumi Tak Diautopsi usai Keluarga Ikhlas

Keluarga ikhlas, mayat pria yang ditemukan tersangkut di pintu air PLTA Ubrug Cibadak Sukabumi tak diautopsi.
Ujang Saepudin anak kedua Sodin saat berada di RSUD Sekarwangi Cibadak Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)
Jawa Barat02 Desember 2024, 20:45 WIB

Gempa M4,5 di Barat Daya Bandung, BMKG: Aktivitas Sesar Aktif Bawah Laut

Episenter terletak pada koordinat 8.11 LS dan 107.1 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 129 km Barat Daya Kabupaten Bandung pada kedalaman 21 km.
Episenter gempa M4,5 di laut selatan Jawa Barat pada Senin (2/12/2024) pukul 19:40:03 WIB. (Sumber : BMKG)
Food & Travel02 Desember 2024, 20:00 WIB

Pantai Karang Taraje, Melihat Atraksi Alam dengan Sensasi Ombak dan Karang

Pantai Karang Taraje menjadi pilihan yang tepat bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dengan suasana yang damai, ditemani pemandangan spektakuler yang sulit ditemukan di tempat lain.
Pantai Karang Tarje menjadi opsi menarik saat berliburan di kawasan Lebak Banten. | (Sumber : Google/Foto Dani).
DPRD Kab. Sukabumi02 Desember 2024, 19:51 WIB

Mieling Surade Ke-266, Ini Harapan Anggota DPRD Sukabumi Erpa Aris Purnama

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Erpa Aris Purnama memberikan ucapan selamat ulang tahun (Milangkala), berdirinya Surade.
Erpa Aris Purnama, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi PKS | Foto : Istimewa
Sukabumi02 Desember 2024, 19:35 WIB

Angkot Ringsek Diseruduk Truk Boks di Jalan Bhayangkara Sukabumi, 4 Orang Terluka

Berikut kesaksian warga terkait kecelakaan truk boks seruduk angkot di jalan Bhayangkara Kota Sukabumi.
Kecelakaan di Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi, Senin (2/12/2024) sore. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sukabumi Memilih02 Desember 2024, 19:09 WIB

Minum Teh Bareng Andri Hamami, Ayep Zaki: Kompetisi Sudah Selesai, Kita Bersama Kembali

Calon Walikota Sukabumi terpilih, Ayep Zaki, memastikan bahwa kompetisi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Sukabumi sudah selesai.
Ayep Zaki saat menjamu kunjungan Cawalkot Paslon 3 Andri Hamami di kediamannya, Minggu malam (1/12/2024) | Foto : Dok. Ayeuna