Intani Institute-Pegadaian Peduli Latih Petani Budidaya Organik

Kamis 23 Maret 2023, 10:53 WIB
Kegiatan pelatihan pertanian organik berkelanjutan yang diselenggarakan Intani Institute di Kawasan Intani Farm Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini dilaksanakan bersama Pegadaian. (Sumber : Istimewa)

Kegiatan pelatihan pertanian organik berkelanjutan yang diselenggarakan Intani Institute di Kawasan Intani Farm Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini dilaksanakan bersama Pegadaian. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Seiring dengan krisis global pasca pandemi Covid-19, harga pupuk pertanian terus meningkat. Naiknya harga pupuk kimia, yang sebagian bahan bakunya impor, meningkatkan biaya produksi petani yang dapat menggerus pendapatannya. 

“Harga pupuk bukan lagi naik, tapi pindah harga karena kenaikannya hampir dua kali lipat,”ungkap Ending Supriatna, Ketua Kelompok Tani Muda Berkah, saat mengikuti Intani Camp yang menggelar Pelatihan Pertanian Organik Berkelanjutan diselenggarakan Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani) Institute di Kawasan Intani Farm Bogor, Jawa Barat, 17-19 Maret 2023.

Kondisi ini sangat memberatkan petani. Biaya produksi semakin meningkat, sementara hasil panen harganya relatif tetap, sehingga pendapatan petani akan berkurang. “Penggunaan pupuk organic dapat mengatasi permasalah tersebut,”tutur Ending yang memimpin kelompok tani pembibitan durian di kaki Gunung Salak, Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani) menggandeng Pegadaian Peduli menyelenggarakan pelatihan pertanian organik yang diikuti oleh 30 petani anggota Kelompok Tani Muda Berkah dan 20 petani anggota Intani lainnya dari Jawa Barat, Banten, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Juga: Pelajar SMP Meninggal Dunia, Tabrakan Maut di Puncak Habibie Sukabumi

Penasehat Intani, Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat, M.Ec membuka pelatihan pertanian organik dengan mengajak para petani dan masyarakat Kembali ke alam. Pertanian organik merupakan solusi untuk membangun ketahanan pangan, melindungi alam, dan meningkatkan kesejahteraan petani. “Pengolahan sampah menjadi humus merupakan pupuk organik yang baik bagi tanaman,”papar Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.

Direktur Intani Institute Slamet Riyanto memaparkan, pelatihan pembuatan pupuk organik dengan bahan baku nabati (tumbuh-tumbuhan), sampah, dan kotoran hewan (kohe), dilakukan secara praktis. Setelah peserta memperoleh paparan materi dari narasumber, dilanjutkan dengan praktek pembuatan pupuk organik. Pelatihan dipimpin oleh ahli pupuk organik, Ustad Baharudin Rahman pengasuh Pondok Wisma Karya Bakti Sawangan Depok.

Ketua Umum Intani, Guntur Subagja Mahardika, memaparkan visi Intani untuk membangun kekuatan pertanian nasional. “Kita tidak hanya membangun ketahanan pangan, tapi kita harus mandiri pangan dengan memanfaatkan semaksimal mungkin potensi lokal dan menghindari impor,”jelas Guntur.  

Baca Juga: Gagal Nanjak, Truk Muatan Kayu Terguling di Tanjakan Baeud Warungkiara Sukabumi

Salah satunya, adalah permasalahan pupuk pertanian yang saat ini bahan bakunya sangat tergantung pada impor. “Ketergantungan pada pupuk kimia, apalagi bahan bakunya masih tergantung impor, tentu tidak menguntungkan petani dan Indonesia,”tegas Guntur.

Karena itu, ia mengajak petani dan masyarakat untuk menanam dan mengkonsumsi komoditas pertanian hasil petani nasional. Dan, pertanian organik juga sangat ramah lingkungan dan kesehatan bagi konsumennya.

Dengan penggunaan pupuk organik, kata Guntur, juga dapat membantu pemerintah dalam mengurangi pengadaan bahan baku impor untuk pupuk dan impor pupuk jadi. Sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo, saat ini Indonesia mengimpor pupuk sebanyak 6,3 juta ton dari total kebutuhan pupuk nasional sekitar 13 juta ton.

Baca Juga: Link Nonton Sinetron Preman Pensiun 8, Temani Waktu Santap Sahur

“Disamping dapat menekan impor pupuk, pertanian organik juga  dapat meningkatkan kesejahteraan petani karena biaya produksi menjadi lebih murah dan harga jual komoditas pertanian organik lebih mahal,”tutur Guntur.

BUMN Pegadaian melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sangat peduli pada program lingkungan termasuk pertanian. Suksesnya program CSR lingkungan ini memperoleh ganjaran penghargaan BUMN terbaik dalam pengelolaan CSR lingkungan. 

“Apresiasi untuk Pegadaian yang sangat peduli terhadap pelestarian lingkungan dan pertanian selama ini. Kolaborasi dengan Intani merupakan salah satu program strategis untuk mengembangkan pertanian yang ramah lingkungan,”jelas Guntur. 

Baca Juga: Keluarga Minta Intropeksi Diri, Adik Todong Senapan ke Kakak Usai Pilkades Ciwaru Sukabumi

Ia menyebutkan, Kerjasama pelatihan pertanian dan pembuatan pupuk organik bersama Pegadaian sudah berjalan di Magelang, Bantul, Kulonprogo, dan Bogor.

Intani sangat konsens dengan pertanian ramah lingkungan yang memanfaatkan sumber daya lokal berbasis kearifan lokal,”jelasnya”Ini juga sesuai dengan filosofi Intani: Tanam apa yang kita makan, makan apa yang kita tanam,”tegas Guntur.

Selain memperoleh materi pertanian organik dan praktek pembuatan pupuk organik, para petani peserta juga memperoleh pengetahuan wawasan baru mengenai pengelolaan keuangan yang antara lain dengan menabung emas di Pegadaian dan proteksi asuransi bagi petani yang dipaparkan perusahaan asuransi PertaLife yang merupakan anak perusahaan Pertamina.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life29 April 2024, 08:00 WIB

8 Kebiasaan Orang Kaya yang Membuatnya Sulit Miskin

Inilah Sederet Kebiasaan Orang Kaya yang Membuatnya Sulit Miskin. Ayo Tiru dan Lakukan!
Ilustrasi. Relasi orang kaya yang membuatnya sulit miskin (Sumber : pexels/maryiaplashchynskaya)
Sehat29 April 2024, 07:00 WIB

7 Kategori Makanan Tinggi Serat yang Baik untuk Penderita Gula Darah

Mengonsumsi makanan tinggi serat secara teratur dapat membantu mengatur kadar gula darah, mencegah lonjakan gula darah yang tajam setelah makan, dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
Ilustrasi. Mencuci Buah. Contoh Makanan Tinggi Serat yang Baik untuk Penderita Gula Darah (Sumber : Freepik)
Food & Travel29 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Jus Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Hanya 5 Langkah!

Jus jambu biji segar ini dapat menjadi tambahan yang menyegarkan dan sehat dalam diet untuk menurunkan gula darah.
Ilustrasi. Cara Membuat Jus Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah (Sumber : pexels/quangnguyenvinh)
Science29 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 29 April 2024, Cek Dulu Yuk Langit di Awal Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Senin 29 September 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Senin 29 September 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Life28 April 2024, 23:24 WIB

7 Trik Jitu Move On dari Mantan Pacar, Ini yang Bisa Kamu Lakukan!

Putus cinta adalah salah satu momen paling sulit dalam kehidupan, terutama ketika harus melepaskan mantan pacar yang pernah kita cintai dengan sepenuh hati.
Ilustrasi putus cinta. | Sumber Foto: pixabay/oppy77
Life28 April 2024, 23:17 WIB

6 Cara Memiliki Mental Kuat agar Tahan Banting dan Tidak Direndahkan Orang Lain

Memiliki mental kuat sangat dibutuhkan dalam hidup supaya tahan banting dan tidak mudah direndahkan oleh orang lain.
Ilustrasi. Cara memiliki mental kuat. | Sumber foto : Pexels/Andrea Piacquadio
DPRD Kab. Sukabumi28 April 2024, 23:12 WIB

Soroti Isu Pungli di PT GSI Sukabumi, DPRD Kritik Program Disnakertrans Tak Efektif

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar angkat bicara terkait isu pungli di GSI Cikembar.
Warga sempat blokade jalan cikembar, sebagai bentuk protes praktik pungli tenaga kerja di PT GSI (Sumber : SU/Ibnu)
Life28 April 2024, 22:12 WIB

Ini 5 Sikap Sabar yang Membuat Anda Hidup Damai Setiap Hari

Sikap sabar akan membantu setiap orang lebih merasakan kedamaian dan ketenangan dalam hidupnya.
Ilustrasi. Sikap sabar yang membuat damai. | Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi28 April 2024, 22:07 WIB

Dihuni Nenek dan Cucu, Rutilahu di Surade Sukabumi Nyaris Roboh Akibat Gempa Garut

Rutilahu yang dihuni nenek dan cucu di Surade Sukabumi nyaris roboh akibat gempa Garut M6,2.
Kondisi rutilahu yang nyaris roboh akibat diguncang gempa laut Garut. (Sumber : Istimewa)
Life28 April 2024, 21:30 WIB

Sembunyi Saat Bertemu Orang Baru, Kenali 7 Perilaku Umum Anak Usia 2 Tahun

Anak usia dua tahun menunjukkan emosinya dengan cara yang cukup aneh. Pelajari cara memecahkan kode tujuh perilaku umum balita.
Ilustrasi. Perilaku umum anak 2 tahun. Sumber : Freepik/@freepik