Pendiri “Sekolah Isteri”: Kiprah Dewi Sartika, Sang Pelopor Pendidikan Jawa Barat

Senin 19 Desember 2022, 11:15 WIB
Sekolah "Isteri" Dewi Sartika, Pertama di Jawa Barat | Foto : Instagram/@bandungmakuta

Sekolah "Isteri" Dewi Sartika, Pertama di Jawa Barat | Foto : Instagram/@bandungmakuta

SUKABUMIUPDATE.com - Perjuangan Dewi Sartika patut di acungi jempol mengingat bagaimana gigihnya beliau menjadi pelopor perempuan di dunia pendidikan.

Berkat Raden Dewi Sartika, kini banyak perempuan Indonesia prestatif yang turut melanjutkan perjuangannya di bidang pendidikan, salah satunya Maudy Ayunda.

Lupakan dulu soal Maudy Ayunda, hari ini 19 Desember diperingati sebagai Hari Bela Negara.

Kali ini muda-mudi Indonesia tidak harus berperang sebagai wujud bela negara, namun salah satunya dengan mengingat Kiprah Dewi Sartika, Perjuangan Tokoh Pelopor Pendidikan Perempuan Jawa Barat, dikutip dari budaya.jogjaprov.go.id.

Sebelumnya seperti yang diketahui updaters, Sukabumi sendiri memiliki nama jalan Khusus bernama Jalan Dewi Sartika, tepatnya di daerah Dago Kota Sukabumi wilayah Kecamatan Cikole.

Baca Juga: PKL Dago akan Dipindahkan ke Jalan Dewi Sartika Sukabumi, Ini Alasan Diskumindag

Biografi Raden Dewi Sartika

Dewi Sartika lahir pada tanggal 4 Desember 1884 di Cicalengka, Jawa Barat. Ia adalah puteri kedua dari Raden Somanagara dan ibu Raden Ayu Rajapermas.

Pada saat itu ayahnya yaitu Raden Rangga Somanagara merupakan Patih Afdeling Mangunreja yang wilayahnya terletak di Kabupaten Tasikmalaya. Sementara Raden Ayu Rajapermas, sang ibu merupakan putri dari Bupati Bandung R.A.A.

Pada tahun 1908, Dewi Sartika menikah dengan Raden Kanduran Agah Suriawinata, guru sekolah Karang Pamulang, ketika usianya 22 tahun.

Kisah Permulaan Dewi Sartika di Bidang Pendidikan

Dewi Sartika menempuh Pendidikan di Cicalengka, Jawa Barat dan termasuk murid yang cerdas. Usai sekolah Dewi Sartika biasanya mengajak beberapa orang gadis anak pelayan dan pegawai rendahan pamannya untuk bermain “sekolah-sekolahan”.

Meski tidak mendapat dukungan dari ibunya, namun Dewi berbeda dengan sang kakek, R.A.A. Martanegara yang kala itu adalah Bupati Bandung serta sokongan dari Den Hamer, Inspektur Kantor Pengajaran.

Hasilnya, sebuah sekolah bernama “Sekolah Isteri” dibuka pada tanggal 16 Januari 1904, seperti cita-cita Dewi Sartika meski masih jauh dari kata 'sempurna'.

Baca Juga: Lahir Bulan Desember, Profil Lengkap Pahlawan Jawa Barat Dewi Sartika

Perjuangan Dewi Sartika merintis "Sekolah Isteri"

Tahun 1910 “Sekolah Isteri” berubah nama menjadi “Sekolah Keutamaan Isteri”.
Seiring hal tersebut, kurikulum diperbarui dengan biaya yang meningkat pula. Mata pelajaran yang ditambah yaitu memasak, menyetrika, mencuci dan membatik.

Permasalahan biaya nyatanya mendapat bantuan dari pemerintah dengan memberi subsidi kepada “Sekolah Keutamaan Isteri”.

Pada tahun 1911 “Sekolah Keutamaan Isteri” diperluas sehingga terbagi menjadi dua, yaitu bagian pertama, menggunakan Bahasa Sunda sebagai Bahasa pengantarnya, sedangkan bagian kedua Bahasa pengantarnya ialah Bahasa Belanda dan Bahasa Melayu (baca : Indonesia).

Kegiatan yang dilakukan Dewi Sartika itu ternyata menarik perhatian wanita di tempat lain di Jawa Barat hingga Gubernur Jenderal Hindia Belanda.

Dewi Sartika dilanda petaka dengan pecahnya Perang Dunia I (28 Juli 1914–11 November 1918) yang membuatnya kesulitan karena harga keperluan sekolah naik.

Singkat cerita, “Sekolah Raden Dewi” sudah diakui pemerintah dan dihargai oleh masyarakat.

Gedung baru sekolah menjadi tantangan peningkatan mutu pendidikan sehingga mata pelajaran “perawatan orang sakit” masuk ke dalam kurikulum. Kala itu, Zuster van Arkel adalah pengampu mata pelajaran tersebut.

Pada 11 Juli 1939, diadakan perayaan ke-35 tahun Sekolah Dewi Sartika, termasuk hadir para pejabat pemerintah diantaranya bupati Bandung, nyinya residen, Prof. Boostra, pejabat walikota dan lain-lain.

Baca Juga: Ada KH Ahmad Sanusi, Jokowi Resmi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional untuk 5 Tokoh

Cobaan kembali menghampiri Dewi Sartika ketika Raden Agah, sang suami meninggal dunia, genap di tahun yang sama dengan perayaan Sekolah ke-35 yaitu, 25 Juli 1939.

Pada tahun 1940, Hati Dewi Sartika sedikit terhibur ketika pemerintah memberikan lagi penghargaan kepadanya atas jasa dibidang Pendidikan.

Namun, kisah malang tak henti-hentinya datang ketika Perang Dunia II Meletus dan “Sekolah Raden Dewi” mengalami banyak kekurangan, baik biaya maupun peralatan.

Setelah Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, keadaan “Sekolah Raden Dewi” menghadapi kesulitan besar, terutama saat pasukan Inggris dan Belanda hadir di kota Bandung.

Raden Dewi Sartika akhirnya mengungsi ke Ciparay kemudian ke Garut dan terakhir pindah ke ciamis. Akhirnya, Dewi Sartika lagi-lagi terpaksa meninggalkan sekolah yang ia bangun karena situasi semakin genting di tahun 1947.

Baca Juga: KH Ahmad Sanusi Pahlawan Nasional, Ketua DPRD Sukabumi: Anak Muda Melanjutkan

Dewi Sartika Tutup Usia pada Tahun 1947

Saat berusia 63 tahun, terjadi agresi militer Belanda yang membuat Dewi Sartika harus berpindah-pindah dan mengungsi serta terpaksa meninggalkan sekolah yang ia bangun.

Kondisi makanan dan obat-obatan serba kurang, ditambah lagi kesehatan Dewi Sartika kian menurun sehingga ia jatuh sakit ketika di Cineam, Tasikmalaya.

Penanganan diberikan seoptimal mungkin oleh dr. Sanitioso di rumah sakit, namun nyawa Dewi Sartika tetap tidak tertolong.

Tepat pukul 09.00 tertanggal 11 September 1947, Dewi Sartika tutup usia dan jenazahnya dikebumikan di Cineam sebelum dipindahkan ke makam keluarganya di Bandung.

Sumber : budaya.jogjaprov.go.id

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Gadget07 Oktober 2024, 09:52 WIB

Tersentuh dengan Harapan Warga Kota Sukabumi, Ayep Zaki Komitmen Jujur dan Amanah

Setelah melakukan silaturahmi dengan masyarakat di tiga lokasi berbeda pada Minggu (06/10/2024), Calon Walikota Sukabumi nomor urut 2, Ayep Zaki, mengungkapkan bahwa ia menerima banyak aspirasi dari warga.
Ayep Zaki dan Bobby Maulana saat sapa warga dalam kampanye Pilkada Kota Sukabumi | Foto : Ist
Life07 Oktober 2024, 09:45 WIB

10 Ciri Kucing Bahagia Bersama Pemiliknya, Yuk Kenali Lebih Jauh Anabul Kita!

Kucing yang bahagia biasanya menunjukkan berbagai tanda positif yang bisa dikenali melalui perilaku dan kebiasaan sehari-harinya.
Ilustrasi - Kucing yang bahagia biasanya menunjukkan berbagai tanda positif yang bisa dikenali melalui perilaku dan kebiasaan sehari-harinya. (Sumber : pixabay.com/@vinucv1)
Cek Fakta07 Oktober 2024, 09:23 WIB

HOAKS! Surat Pemanggilan Pelantikan dan Pengangkatan Perangkat Daerah di Jawa Barat

Surat pemanggilan Pelantikan dan Pengangkatan pada Perangkat Daerah Dinsos, Jabar, Disdik Jabar, Dinkes Jabar dan Biro Umum Setda Jabar di media sosial adalah Berita Bohong atau HOAKS.
HOAKS! Surat Pemanggilan Pelantikan dan Pengangkatan Perangkat Daerah di Jawa Barat (Sumber : Instagram/@humasjabar)
Sehat07 Oktober 2024, 09:00 WIB

Bisa Dibuat Sendiri Dirumah! 4 Resep Obat Alami Asam Lambung dari dr. Zaidul Akbar

dr. Zaidul Akbar bagikan resep alami untuk meredakan gejala asam lambung.
dr. Zaidul Akbar bagikan resep alami untuk meredakan gejala asam lambung. (Sumber : Youtube/@dr.Zaidul Akbar Official)
DPRD Kab. Sukabumi07 Oktober 2024, 08:00 WIB

Anang Janur Bahas Pajampangan Jadi Sentra Pertanian di Sukabumi

Politisi PDIP ini menyebut pemerintah harus fokus dan konsisten dalam pembinaan poktan atau kelompok petani.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Anang Janur bersama kader PDIP Pajampangan (Sumber : Su/ragil)
Food & Travel07 Oktober 2024, 07:00 WIB

Resep Terong Raos Ala Chef Devina Hermawan, Garing Diluar dan Lembut di Dalam!

Terong raos adalah hidangan khas Indonesia, terutama populer di daerah Jawa Barat, yang menggabungkan kelezatan terong goreng renyah dengan saus gurih dan pedas.
Terong raos adalah hidangan khas Indonesia, terutama populer di daerah Jawa Barat, yang menggabungkan kelezatan terong goreng renyah dengan saus gurih dan pedas. (Sumber : YouTube/@Devina Hermawan).
Science07 Oktober 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 7 Oktober 2024, Awal Pekan Potensi Berawan Sepanjang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah berawan dan hujan ringan pada 7 Oktober 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah berawan dan hujan ringan pada 7 Oktober 2024. (Sumber : Pixabay.com/@Kanenori)
Sukabumi Memilih06 Oktober 2024, 23:00 WIB

Bicara Potensi Pajampangan Sukabumi, Jeje Tawarkan Konsep Kawasan Jabar Raya

Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2, dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Jeje Wiranata, bertekad menjadikan Sukabumi Selatan, menjadi sentra pertanian, dan wisata.
Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2 dari PDIP Jeje Wiranata, bertemu warga dan petani Pajampangan Kabupaten Sukabumi (Sumber: su/ragil)
Entertainment06 Oktober 2024, 21:00 WIB

BIGBANG Dikabarkan Tampil di MAMA Awards 2024, Begini Tanggapan Mnet

Boy grup K-Pop legendaris , BIGBANG dikabarkan akan menjadi salah satu line up di ajang penghargaan MAMA Awards 2024 yang akan berlangsung November nanti.
BIGBANG Dikabarkan Tampil di MAMA Awards 2024, Begini Tanggapan Mnet (Sumber : Instagram/@__youngbae__)
Sukabumi06 Oktober 2024, 20:47 WIB

Pasangan Lansia Dikepung Api, Kebakaran Rumah di Purabaya Sukabumi

Pasangan lansia, Kanot dan Ocih sempat dikepung api yang membakar habis rumahnya di Kampung Kampung Riung Gunung RT 01/001 Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, terbakar, Minggu 6/10/2024 pagi.
Kondisi rumah pasangan lansia di Riung Gunung Purabaya Sukabumi pasca kebakaran (Sumber : istimewa/P2BK Purabaya)