Lahir Bulan Desember, Profil Lengkap Pahlawan Jawa Barat Dewi Sartika

Sabtu 17 Desember 2022, 19:00 WIB
Raden Dewi Sartika | Foto : via budaya.jogjaprov.go.id

Raden Dewi Sartika | Foto : via budaya.jogjaprov.go.id

SUKABUMIUPDATE.com - Dewi Sartika adalah Pahlawan Kemerdekaan Nasional yang lahir di Bulan Desember, tepatnya 4 Desember 1884.

Gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional ini adalah anugerah dari Pemerintah Republik Indonesia atas jasa-jasanya. Yakni, berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 252 Tahun 1966 tanggal 1 Desember 1966.

Untuk mengenal lebih tentang sosok pahlawan perintis pendidikan perempuan Jawa Barat, berikut Profil Lengkap Raden Dewi Sartika, dikutip dari budaya.jogjaprov.go.id!

Raden Dewi Sartika lahir pada tanggal 4 Desember 1884 di Cicalengka, Jawa Barat. Ia adalah puteri kedua dari Raden Somanagara dan ibu Raden Ayu Rajapermas.

Baca Juga: KH Ahmad Sanusi Jadikan Hari Pahlawan di Kota Sukabumi Istimewa

Pada saat itu ayahnya yaitu Raden Rangga Somanagara merupakan Patih Afdeling Mangunreja yang wilayahnya terletak di Kabupaten Tasikmalaya. Sementara Raden Ayu Rajapermas, sang ibu merupakan putri dari Bupati Bandung R.A.A.

Dewi Sartika menempuh Pendidikan di Cicalengka, Jawa Barat dan termasuk murid yang cerdas. Usai sekolah Dewi Sartika biasanya mengajak beberapa orang gadis anak pelayan dan pegawai rendahan pamannya untuk bermain “sekolah-sekolahan”.

Ayahnya meninggal dunia ketika Dewi berusia belasan tahun, sehingga tinggal bersama ibunya Kembali ke Bandung.

Kegemaran waktu kecil di Cicalengka tetap melekat dalam jiwanya, bahkan Dewi Sartika bercita-cita mendirikan sekolah bagi anak-anak gadis.

Niat baik Dewi Sartika dibicarakan dengan ibu dan beberapa orang lainnya, tetapi tidak ditanggapi dengan positif. Meskipun mereka tidak menghalangi atau mendukung niat Dewi Sartika.

Baca Juga: Tanamkan Nilai Pancasila, SMA Doa Bangsa Laksanakan Program Penguatan Pendidikan Karakter

Namun demikian, beruntungnya adalah Dewi mendapat dukungan dari sang kakek, R.A.A. Martanegara yang kala itu adalah Bupati Bandung serta dorongan dari Den Hamer, Inspektur Kantor Pengajaran.

Dukungan tersebut membuahkan hasil, yakni dengan bantuan kedua orang tersebut sebuah sekolah dibuka pada tanggal 16 Januari 1904, seperti cita-cita Dewi Sartika.

Sekolah tersebut bernama “Sekolah Isteri” dengan keadaan yang masih jauh dari kata 'sempurna'.

Cita-cita Dewi Sartika diketahui dari karangannya yang berjudul De Inlandse Vrouw (Wanita Bumiputera). Disebutkan, Pendidikan penting untuk mendapatkan kekuatan dan Kesehatan kanak-kanak baik secara jasmani maupun rohani yang dalam Bahasa Sunda disebutnya cageur-bageur (sehat rohani, jasmani dan berkelakuan baik).

Pada tahun 1908, ketika usia Dewi Sartika mencapai 22 tahun, ia menikah dengan Raden Kanduran Agah Suriawinata, guru sekolah Karang Pamulang.

Profesi sang suami mendukung niat Dewi Sartika di bidang pendidikan sehingga mereka berjuang bersama-sama untuk memajukan Pendidikan bagi kaum wanita.

Baca Juga: 5 Tokoh Pahlawan Asal Jawa Barat, Dua Diantaranya dari Sukabumi

Singkat cerita, setelah Pemerintahan Jepang berakhir dan Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, Sekolah Dewi Sartika menghadapi kesulitan yang besar, terutama karena hadirnya pasukan Inggris dan Belanda di kota Bandung.

Raden Dewi Sartika terpaksa mengungsi ke Ciparay kemudian ke Garut dan terpaksa meninggalkan sekolah yang ia bangun.

Kemudian dari Garut pindah ke Ciamis, ditambah dengan situasi yang semakin genting di tahun 1947.

Pada saat itu, Belanda melakukan aksi agresi militer dan lagi-lagi Dewi Sartika terpaksa mengungsi ke pedalaman yang letaknya lebih jauh, yakni ke Cineam, Tasikmalaya.

Baca Juga: 4 Pahlawan Perempuan Indonesia dari Jawa Barat, Patut Jadi Teladan Generasi Muda

Bagi wanita yang sudah berusia 63 tahun dan sebagian usianya sudah digunakan untuk bekerja keras, maka berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, merasa berat adalah hal yang wajar.

Dewi Sartika tampak letih dan menyebabkan kesehatanya kian menurun.

Kondisi makanan serba kurang serta obat-obatan sulit didapatkan di tempat pengungsian.

Malangnya, Dewi Sartika di Cineam jatuh sakit dan mendapat perawatan dari dr. Sanitioso di rumah sakit.

Penanganan diberikan seoptimal mungkin, namun nyawa Dewi Sartika tetap tidak tertolong. Tepat pukul 09.00 tertanggal 11 September 1947, Dewi Sartika menghembuskan nafas terakhirnya dan jenazahnya dikebumikan di Cinean.

Setelah kota Bandung aman kembali, Makam Dewi Sartika dipindahkan dari Cineam, Tasikmalaya ke makam keluarganya di Bandung.

Seperti yang diketahui updaters, Sukabumi sendiri memiliki nama jalan Khusus yang diberi nama Jalan Dewi Sartika, tepatnya di daerah Dago Kota Sukabumi wilayah Kecamatan Cikole.

Sumber : budaya.jogjaprov.go.id

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life29 April 2024, 08:00 WIB

8 Kebiasaan Orang Kaya yang Membuatnya Sulit Miskin

Inilah Sederet Kebiasaan Orang Kaya yang Membuatnya Sulit Miskin. Ayo Tiru dan Lakukan!
Ilustrasi. Relasi orang kaya yang membuatnya sulit miskin (Sumber : pexels/maryiaplashchynskaya)
Sehat29 April 2024, 07:00 WIB

7 Kategori Makanan Tinggi Serat yang Baik untuk Penderita Gula Darah

Mengonsumsi makanan tinggi serat secara teratur dapat membantu mengatur kadar gula darah, mencegah lonjakan gula darah yang tajam setelah makan, dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
Ilustrasi. Mencuci Buah. Contoh Makanan Tinggi Serat yang Baik untuk Penderita Gula Darah (Sumber : Freepik)
Food & Travel29 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Jus Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Hanya 5 Langkah!

Jus jambu biji segar ini dapat menjadi tambahan yang menyegarkan dan sehat dalam diet untuk menurunkan gula darah.
Ilustrasi. Cara Membuat Jus Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah (Sumber : pexels/quangnguyenvinh)
Science29 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 29 April 2024, Cek Dulu Yuk Langit di Awal Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Senin 29 September 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Senin 29 September 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Life28 April 2024, 23:24 WIB

7 Trik Jitu Move On dari Mantan Pacar, Ini yang Bisa Kamu Lakukan!

Putus cinta adalah salah satu momen paling sulit dalam kehidupan, terutama ketika harus melepaskan mantan pacar yang pernah kita cintai dengan sepenuh hati.
Ilustrasi putus cinta. | Sumber Foto: pixabay/oppy77
Life28 April 2024, 23:17 WIB

6 Cara Memiliki Mental Kuat agar Tahan Banting dan Tidak Direndahkan Orang Lain

Memiliki mental kuat sangat dibutuhkan dalam hidup supaya tahan banting dan tidak mudah direndahkan oleh orang lain.
Ilustrasi. Cara memiliki mental kuat. | Sumber foto : Pexels/Andrea Piacquadio
DPRD Kab. Sukabumi28 April 2024, 23:12 WIB

Soroti Isu Pungli di PT GSI Sukabumi, DPRD Kritik Program Disnakertrans Tak Efektif

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar angkat bicara terkait isu pungli di GSI Cikembar.
Warga sempat blokade jalan cikembar, sebagai bentuk protes praktik pungli tenaga kerja di PT GSI (Sumber : SU/Ibnu)
Life28 April 2024, 22:12 WIB

Ini 5 Sikap Sabar yang Membuat Anda Hidup Damai Setiap Hari

Sikap sabar akan membantu setiap orang lebih merasakan kedamaian dan ketenangan dalam hidupnya.
Ilustrasi. Sikap sabar yang membuat damai. | Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi28 April 2024, 22:07 WIB

Dihuni Nenek dan Cucu, Rutilahu di Surade Sukabumi Nyaris Roboh Akibat Gempa Garut

Rutilahu yang dihuni nenek dan cucu di Surade Sukabumi nyaris roboh akibat gempa Garut M6,2.
Kondisi rutilahu yang nyaris roboh akibat diguncang gempa laut Garut. (Sumber : Istimewa)
Life28 April 2024, 21:30 WIB

Sembunyi Saat Bertemu Orang Baru, Kenali 7 Perilaku Umum Anak Usia 2 Tahun

Anak usia dua tahun menunjukkan emosinya dengan cara yang cukup aneh. Pelajari cara memecahkan kode tujuh perilaku umum balita.
Ilustrasi. Perilaku umum anak 2 tahun. Sumber : Freepik/@freepik