Meski Diteror Curanmor, Mahasiswa KKN Nusa Putra Tetap Wujudkan Rocket Stove untuk Warga Wangunsari

Sukabumiupdate.com
Selasa 14 Okt 2025, 12:51 WIB
Meski Diteror Curanmor, Mahasiswa KKN Nusa Putra Tetap Wujudkan Rocket Stove untuk Warga Wangunsari

Mahasiswa KKN Nusa Putra Kelompok 41 bangun inovasi Inovasi Rocket Stove untuk Warga Wangunsari Cisolok Kabupaten Sukabumi (Sumber: kkn kelompok 41)

SUKABUMIUPDATE.com - Meski diterpa musibah pencurian motor di tengah masa pengabdian, semangat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nusa Putra Kelompok 41 Desa Wangunsari, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, tak pernah surut. Mereka tetap teguh melanjutkan seluruh rangkaian kegiatan hingga akhir masa KKN, dengan berbagai program yang berhasil diselesaikan. Salah satu kegiatan yang menjadi penutup sekaligus simbol keteguhan mereka adalah pembuatan Rocket Stove, sebuah inovasi tungku hemat energi dan ramah lingkungan.

Keteguhan di Tengah Ujian

Insiden kehilangan tiga unit sepeda motor yang terjadi pada 12 Agustus 2025 pukul 02.53 WIB sempat mengguncang kelompok KKN 41. Namun, alih-alih terpuruk, para mahasiswa justru memilih untuk bangkit dan tetap menjalankan pengabdian mereka hingga tuntas. Dukungan dari warga, pemerintah desa, dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) menjadi kekuatan moral yang mendorong mereka untuk tetap fokus menyelesaikan seluruh program kerja.

“Awalnya kami cukup terpukul dan tidak menyangka hal seperti ini bisa terjadi di tengah kegiatan KKN kami. Tapi kami sadar, kami datang ke sini bukan hanya untuk belajar, melainkan juga untuk mengabdi. Jadi kami memilih untuk tetap melanjutkan kegiatan sesuai rencana,” ujar Sehan Zaki, ketua kelompok KKN.

Baca Juga: Artis Oneng Kunjungi Sukabumi, Keluhkan Jalan Rusak di Cikidang Minta KDM Turun Tangan

Pembuatan Rocket Stove: Inovasi untuk Lingkungan yang Lebih Bersih

Pada penghujung masa pengabdian, mahasiswa KKN 41 melaksanakan program pembuatan Rocket Stove sebagai bentuk kenang-kenangan yang bermanfaat bagi masyarakat Desa Wangunsari. Kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata dukungan terhadap program pembangunan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Rocket Stove adalah tungku masak efisien yang dirancang untuk menghemat bahan bakar dan mengurangi asap hasil pembakaran. Dibandingkan dengan tungku tradisional, Rocket Stove menggunakan prinsip pembakaran sempurna dengan aliran udara yang optimal, sehingga panas lebih terfokus, pembakaran lebih cepat, dan asap yang dihasilkan jauh lebih sedikit. Inovasi ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga membantu masyarakat menghemat penggunaan kayu bakar.

Kegiatan pembuatan Rocket Stove dilakukan oleh seluruh anggota laki-laki Kelompok KKN 41, dengan dibantu oleh warga sekitar yang turut antusias terhadap inovasi tersebut. Proses pengerjaan berlangsung selama dua hari, dimulai dari pukul 07.00 hingga 16.00 WIB setiap harinya.

Baca Juga: Pria Sukabumi Tewas Tergantung di Garut, Ini Kronologi dan Dugaan Penyebabnya

Suasana gotong royong terasa begitu kuat. Mahasiswa dan warga bahu-membahu menyiapkan bahan-bahan dan bekerja sama dalam pembangunan, warga juga turut serta memberikan ide-ide praktis berdasarkan pengalaman mereka dalam proses perencanaan pembangunan.

Mahasiswa KKN Nusa Putra Kelompok 41 bangun inovasi Inovasi Rocket Stove untuk Warga Wangunsari Cisolok Kabupaten Sukabumi (Sumber: kkn kelompok 41)Mahasiswa KKN Nusa Putra Kelompok 41 bangun inovasi Inovasi Rocket Stove untuk Warga Wangunsari Cisolok Kabupaten Sukabumi (Sumber: kkn kelompok 41)

“Yang menarik, warga ikut memberi masukan tentang bentuk tungku yang cocok dengan kebiasaan memasak mereka. Kami belajar bahwa inovasi tidak selalu datang dari kampus, tapi juga dari kearifan masyarakat itu sendiri,” tutur Sehan Zaki, selaku Ketua KKN.
Peresmian

Setelah selesai dibangun, Rocket Stove diresmikan secara langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Anggun Fergina, M.Kom bersama Ketua Kelompok KKN 41 dan Kepala Desa Wangunsari, Joni Purnama. Dalam acara sederhana namun penuh makna tersebut, seluruh warga yang ikut berpartisipasi turut hadir menyaksikan hasil karya bersama ini.

Baca Juga: Banjir Lumpur Rendam SMPN 2 Warungkiara Sukabumi, Aktivitas Belajar Terhenti

Dalam sambutannya, DPL menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap keteguhan mahasiswa bimbingannya. “Saya bangga dengan semangat mereka. Walaupun sempat mengalami musibah yang berat, mereka tetap menyelesaikan program hingga akhir dan meninggalkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Ini adalah bentuk nyata dari pengabdian yang sesungguhnya,” ujarnya.

Kegiatan ini turut mendapat sambutan positif dari pihak desa Wangunsari menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada mahasiswa KKN Universitas Nusa Putra atas semangat, ketekunan, dan dedikasi mereka yang tetap terjaga meskipun sempat diterpa musibah. Pemdes menilai inovasi Rocket Stove memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung gaya hidup yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan.

“Kami sangat mengapresiasi kerja keras mahasiswa Nusa Putra. Rocket Stove ini bukan hanya hasil karya, tapi juga simbol semangat dan ketulusan anak-anak muda yang ingin membantu masyarakat desa menjadi lebih mandiri dan sehat,” ungkap Kades Wangunsari Joni Purnama.

Baca Juga: Lucu tapi Sarat Makna: 15 Pamali Sunda yang Ternyata Logis!

Warisan Pengabdian untuk Masyarakat

Rocket Stove yang dibangun oleh Mahasiswa KKN Kelompok 41 Desa Wangunsari periode Agustus, kini menjadi salah satu sarana produktif di Desa Wangunsari. Selain digunakan untuk kebutuhan membakar sampah dalam skala besar, tungku tersebut juga menjadi contoh teknologi yang dapat diterapkan oleh warga lain di sekitar desa.

Program ini tidak hanya meninggalkan manfaat praktis, tetapi juga pesan moral bahwa pengabdian sejati bukan diukur dari kemudahan yang diperoleh, melainkan dari keteguhan hati untuk terus berbuat baik meski dihadapkan pada cobaan.

Melalui keberhasilan menyelesaikan Rocket Stove di tengah ujian curanmor, mahasiswa KKN Universitas Nusa Putra Kelompok 41 telah menunjukkan makna sebenarnya dari KKN: belajar, mengabdi, dan memberi dampak positif bagi masyarakat.

Baca Juga: Dana Reses Anggota DPR RI Resmi Naik Fantastis Jadi Rp702 Juta, Publik Menuntut Transparansi

“Kami mungkin kehilangan motor, tapi kami tidak kehilangan semangat. Yang kami bawa pulang bukan hanya pengalaman, tapi juga rasa bangga karena bisa meninggalkan sesuatu yang bermanfaat,” tutup Sehan Zaki, selaku Ketua kelompok dengan senyum penuh arti. (adv)

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini