SUKABUMIUPDATE.com - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusa Putra University kelompok 62 menggelar Seminar Mitigasi Bencana bertema “Cerdas Menghadapi Bencana, Aman Menatap Masa Depan” di Aula Desa Nangkakoneng, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (19/8/2025).
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi), yakni Angga Lesmana dan Entis Daeng Sutisna, yang menyampaikan materi terkait potensi bencana di wilayah Sukabumi, sistem peringatan dini, serta langkah-langkah evakuasi yang tepat.
Sesi tanya jawab berlangsung interaktif, memungkinkan masyarakat memahami secara praktis strategi mitigasi bencana di lingkungan mereka.
Acara dihadiri perangkat desa, Kepala BUMDes, perwakilan Bhabinkamtibmas, serta para kepala dusun dari berbagai wilayah di Desa Nangkakoneng. Antusiasme warga terlihat dari ramainya peserta yang memenuhi aula desa, menandakan tingginya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengetahuan kebencanaan.
Baca Juga: Mahasiswa KKN Nusa Putra Kunjungi UMKM Gula Merah, Potensi Tersembunyi di Desa Caringin
Selain seminar, mahasiswa KKN Nusa Putra juga meluncurkan program jangka panjang berupa penanaman 50 bibit pohon di titik-titik strategis yang rawan longsor. Penanaman dilakukan secara simbolis usai seminar, sebagai langkah preventif memperkuat struktur tanah dan meminimalisasi risiko bencana di masa mendatang.
“Semoga dengan upaya penanaman pohon di beberapa titik yang rawan, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih aman dan waspada terhadap bencana, terutama longsor atau pergerakan tanah,” ujar Alif Ilham Agustian, Ketua Pelaksana KKN Kelompok 62.
Inisiatif mahasiswa ini mendapat apresiasi dari pemerintah desa dan BPBD Sukabumi. Mereka menilai program tersebut relevan dengan kondisi geografis Desa Nangkakoneng yang rawan bencana, sekaligus mencerminkan peran aktif generasi muda Nusa Putra University dalam pengurangan risiko bencana.
Dengan semangat gotong royong, kegiatan KKN ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pengetahuan warga, tetapi juga membangun budaya kesiapsiagaan bencana yang berkelanjutan di tingkat desa.
