Psikolog Ungkap Skandal Seksual Sri? Pembunuh Bocah Lembursitu

Jumat 27 September 2019, 00:33 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang ibu dan dua anak, pelaku pemerkosaan serta pembunuhan Nadia Putri, gadis cilik berusia lima tahun di Lembursitu, Kota Sukabumi digiring ke Mapolres Sukabumi Kota, Kamis (27/9/2019). Mereka adalah RG (16 tahun), Rd (14 tahun) dan Sri (35 tahun).

BACA JUGA: Polisi Tunggu Hasil Tes Kejiwaan, Siapkan UU PA untuk Pelaku Pembunuhan Bocah Lembursitu

Polisi sudah menetapkan status tersangka kepada ketiga pelaku tersebut. Namun, dua orang pelaku, yakni RG dan Rd yang masih dibawah umur diberi penanganan dan pendampingan khusus psikolog. Bahkan didampingi saat aparat Satreskrim Polres Sukabumi melakuan pemeriksaan terhadap RG dan Rd.

Psikolog dari Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Kota Sukabumi Joko Kristiyanto usai mendampingi pelaku di Mapolres Sukabumi Kota mengatakan, pihaknya saat itu langsung mencari hal-hal apa saja yang melatarbelakangi pelaku tega memperkosa dan membunuh Nadia, hingga perilaku seks menyimpang inses.

BACA JUGA: Tes Kejiwaan Bongkar Motif Lain Pembunuhan Bocah Oleh Ibu dan Anak di Lembursitu

"Sesuai kapasitas, kita lebih mengecek apa yang melatarbelakangi mereka bertindak seperti itu. Kalau dari sisi kejiwaan sudah clear, tidak ada gangguan jiwa atau gangguan psikologis. Kita bedah supaya masyarakat tidak mengalami hal yang sama. Dalam kasus ini, kita melihat ada anak-anak yang harus diselamatkan masa depannya," kata Joko kepada sukabumiupdate.com

Joko menyebut ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Mulai dari lingkungan hingga pola asuh keluarga. Bicara mengenai video porno, Joko menyebut hal itu bisa saja menjadi faktor penyebab, namun masih ada faktor lain yang membawa pengaruh lebih besar terhadap kecenderungan perilaku seks sedarah atau inses. Oleh karenanya ia melakukan pendampingan tersebut, khusus kepada pelaku yang masih di bawah umur.

BACA JUGA: Psikolog: Keluarga di Lembursitu yang Idap Inses dan Bunuh Anak Angkat Alami Masalah Psikologis

"Kita sebut saja para pelaku ini kalangan menengah ke bawah. Cara mereka menyikapi kehidupan juga berbeda. Kalau kita lihat, ini ternyata sang ibu kandung juga sudah menikah di usia sangat muda. Lulus SD, menikah dan sudah melahirkan anak di usia belasan. Sudah berganti suami beberapa kali. Kemudian kembali menikah dengan yang usianya jauh lebih tua," bebernya.

"Kalau soal terapi untuk dua pelaku yang masih di bawah umur, nanti kita lihat proses hukumnya dulu bagaimana. Saat ini kan sedang ada proses hukum, jadi biar di jalur hukum terlebih dahulu. Nanti akan kita rekomendasikan setelah ini. Tapi ada catatan khusus untuk lembaga hukum yang menangani kasus mereka," pungkas Joko.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi09 Mei 2024, 00:31 WIB

Hati-hati Jadi TKW! Belajar Rugi dari Warga Sukabumi yang Hamil Sepulang dari Dubai

Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana menanggapi hal tersebut, pihaknya menyebut peristiwa ini harus menjadi contoh (pelajaran) bagi seluruh masyarakat ketika hendak menjadi TKW.
Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Rabu (8/5/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi08 Mei 2024, 23:30 WIB

Silaturahmi Kepala Desa Se-Dapil V, Satukan Langkah untuk Kemajuan Sukabumi

Silahturahmi dan Halal Bihalal Apdesi Kabupaten Sukabumi bersama para kepala desa, para istri kepala desa, dan aparat desa se Dapil V di gelar di Agro Park, Kecamatan Nyalindung, Rabu (8/5/2024).
Halal Bihalal dan Silaturahmi Apdesi dan Para Kepala Desa Se Dapil V Kabupaten Sukabumi, Rabu (8/5/2024) | Foto : Dok. Apdesi
Sukabumi08 Mei 2024, 23:23 WIB

Diduga Sopir Main HP saat Berkendara, Angkot di Sukabumi Seruduk Mobil Penjual Cireng

Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi, diduga gegara sopir asyik main HP saat berkendara.
Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
DPRD Kab. Sukabumi08 Mei 2024, 22:54 WIB

DPRD Sukabumi Raker soal Pencabutan Status UHC Non-Cut Off, Ini Hasilnya

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar ungkap hasil raker soal pencabutan status UHC Non-Cut Off bersama Pemda.
Raker Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dan Pemda soal pencabutan status UHC Non-Cut Off oleh BPJS Kesehatan. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 21:16 WIB

Banyak Kasus Kriminal Libatkan Anak, Bupati Sukabumi Soroti Dampak Medsos hingga Ekonomi

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menyebut pengawasan perserta didik harus diperketat mulai dari pengawasan orang tua, lembaga pendidikan hingga lingkungan sosial
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami | Foto : Asep Awaludin
Sehat08 Mei 2024, 21:00 WIB

Tanaman Jelatang: Nutrisi dan 5 Khasiatnya untuk Mengobati Beragam Penyakit

Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae.
Ilustrasi - Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae. (Sumber : pexels.com/@Simon Gough).
Sukabumi08 Mei 2024, 20:59 WIB

Kamboja Belajar soal Pencegahan Perkawinan Anak ke Pemkab Sukabumi

Kabupaten Sukabumi jadi tempat belajar soal pencegahan perkawinan anak bagi delegasi Kamboja.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat berbagi cenderamata dengan delegasi pemerintah Kamboja. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 20:14 WIB

Kebakaran Rumah di Lengkong Sukabumi Diduga Akibat Korsleting Listrik, Penghuni Mengungsi

Kerugian akibat kebakaran rumah di Lengkong Sukabumi ini capai Rp65 Juta. Penyebab diduga akibat korsleting listrik.
Kondisi rumah di Lengkong Sukabumi yang hangus terbakar. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih08 Mei 2024, 20:09 WIB

Pleno DPD Nasdem Putuskan Ayep Zaki Bacalon Wali Kota/Wakil Wali Kota Sukabumi

DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi menetapkan Ayep Zaki sebagai satu-satunya nama bakal calon wali kota / wakil wali kota Sukabumi yang lolos penjaringan.
Pleno DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi memutuskan H Ayep Zaki satu-satunya yang lolos penjaringan dan akan diusulkan ke DPW Nasdem Jabar, Rabu (8/5/2024) | Foto : Syams
Sehat08 Mei 2024, 20:00 WIB

12 Bahan Alami untuk Mencegah Asam Lambung Naik di Malam Hari

Selain mengonsumsi bahan alami, penderita asam lambung juga penting untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu refluks asam, seperti makanan pedas, berlemak, kafein, dan minuman berkarbonasi.
Ilustrasi. Beberapa bahan alami dapat membantu mencegah asam lambung naik dan meredakan gejalanya (Sumber : Freepik/diana.grytsku)