Aktivitas Tambang PT SGJ di Cikembar Sukabumi Dihentikan Sementara

Sabtu 03 Maret 2018, 10:18 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Aktivitas penambangan batu kapur PT Serba Guna Jaya (SGJ) di Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi dihentikan sementara. Langkah ini diambil pihak perusahaan, usai masalah perizinan pertambangan dan penggunaan bahan peledak disoal warga.

Informasi yang dihimpun sukabumiupdate.com, penghentian sementara dilakukan perusahaan pasca sidak oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Jumat 2 Februari lalu.

BACA JUGA: Pabrik Pengolahan Batu Kapur PT SGJ di Cikembar Sukabumi Bisa Ditutup

"Sekarang aktivitas penambangan masih dihentikan sementara. Siapa yang rugi, tentu warga yang bekerja disini juga kena dampak," ujar Ayub (32 tahun) salah satu staff PT SGJ ditemui sukabumiupdate.com, Sabtu (3/3/2018).

Ayub belum mengetahui sampai kapan kegiatan usaha perusahaan tersebut dihentikan sementara. Yang jelas, kata Ayub, penghentian ini sangat berpengaruh terhadap penghasilan para pekerja tambang.

BACA JUGA: Waduh ! Izin Pertambangan Batu Kapur di Cikembar Sukabumi Masih Diragukan

Sementara itu, aktivitas pertambangan batu kapur PT SGJ menjadi sorotan setelah penggunaan alat peledak dinamit dikeluhkan warga. Keterangan yang dihimpun sukabumiupdate.com menyebutkan, penggunaan dinamit dilakukan dalam kegiatan pertambangan setiap pukul 04.00 WIB.

Belakangan, perizinan pertambangan dan izin penggunaan alat peledak PT SGJ semakin diragukan. Pihak perusahaan tidak bisa menunjukan berkas perizinan saat disidak oleh DLH Kabupaten Sukabumi.

BACA JUGA: Dinamit Tambang Batu Kapur Diledakan Setiap Subuh, Warga Cikembar Sukabumi Geram

Hal ini pun mendapat perhatian dari Dinas Perindustrian Energi dan Sumber Daya Mineral (DPESDM) Kabupaten Sukabumi. Kepala DPESDM Kabupaten Sukabumi, Adi Purnomo menyebut, pihaknya sudah melayangkan surat teguran pasca sidak oleh DLH.

"Surat kita ditembuskan ke polres, dan muspika. Surat kita pun sudah cukup jelas bahwa kita terus menyikapi, tinggal menuggu penindakan dari aparat penegak hukum (polisi, red)," ujar Adi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 18:39 WIB

5 Partai Resmi Berkoalisi di Pilkada Sukabumi 2024: Optimis Rebut Kursi Bupati

Menghadapai perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang, 5 partai di Kabupaten Sukabumi resmi berkoalisi, yaitu PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP.
5 partai politik resmi berkoalisi di Pilkada 2024 Kabupaten Sukabumi, Sabtu 04 Mei 2024 | Foto : Asep Awaludin
Life04 Mei 2024, 18:00 WIB

9 Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan Orang Tua Saat Mendisiplinkan Anak

Membesarkan dan mendidik anak merupakan hal yang terkadang sulit. Sehingga orang tua tidak boleh mengeluarkan kalimat yang membuat anak trauma.
Ilustrasi. Mendisiplinkan anak. Sumber : pexels.com/@Monstera Production