Lain Dari yang Lain, Keripik Pare Gurih Khas Cidadap Sukabumi

Sabtu 07 September 2019, 00:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tanaman pare atau peria banyak dikenal masyarakat karena rasanya yang pahit. Padahal, dibalik rasa pahit tanaman dengan nama latin Momordica charantia itu, terkandung banyak manfaat untuk tubuh.

BACA JUGA: Kripik Neng Ulya dari Cikembar, Lumpia Kering Renyah Aneka Rasa

Manfaat itu yang kemudian diolah Ayi Suryana (49 tahun) warga Kampung Sirnagalih RT 02/02 Desa Cidadap, Kabupaten Sukabumi. Dari tangan kreatifnya, Ayi membuat sebuah olahan keripik pare, dan sudah berjalan sejak tahun 2017.

"Saya awalnya asli orang Kota Sukabumi daerah Ciaul, Babakan Bandung. Waktu itu sering bikin makanan ringan. Cuma pas tahun 2017 saya menikah dengan orang Cidadap. Pindah ke Cidadap, terus mengembangkan olahan makanan ringan disini, salah satunya pare," kata Ayi kepada sukabumiupdate.com,Jumat (6/9/2019).

Lanjut Ayi, proses pembuatan keripik pare ini relatif mudah, namun membutuhkan ketekunan. Pertama ia mengambil pare kemudian diiri-iris kecil lalu dimasukan kedalam wadah yang berisi air dan di tambah garam secukupnya.

Lalu pare didiamkan selama satu jam. Proses ini untuk menghilangkan kadar pahit yang ada di pare. Pare yang sudah direndam kemudian dicuci kembali agar bersih lalu masukan lagi kedalam air panas lalu dibilas lagi menggunakan air dingin.

BACA JUGA: Opak dan Kerupuk Seblak Olahan Warga Cikembar Sukabumi Cocok untuk Teman Bersantai

"Proses ini harus benar-benar bersih agar kadar pahitnya hilang. Selanjutnya yaitu persiapan untuk proses penggorengan. Tapi sebelum itu siapkan terlebih dahulu bumbu yang sudah disiapkan, lalu bisa digoreng," lanjut Ayi.

Ia tak sendiri. Proses pembuatan keripik pare, Ayi dibantu oleh istrinya, Yuhaeti (42 tahun). "Sebetulnya pembuatan ini memerlukan orang banyak. Tapi karena olahan saya ini belum cukup banyak jadi kita berdua saja membuatnya," kata Ayi lagi.

BACA JUGA: Rempeyek Biji Markisa dari Ciracap, Renyahnya Nampol!

"Untuk harga keripik pare ini saya jual itu Rp 1.000 per kantong kecil. Karena saya jualnya itu untuk eceran warung kecil dulu. Yah mudah-mudahan saja kedepannya kalau sudah gede usaha saya bisa menjual lebih besar dan lebih banyak," ujar Ayi.

Rupaya selain keripik pare, Ayi juga membuat keripik daun kangkung, keripik daun bayam, keripik daun labu, keripik daun ubi jalar dan juga pangsit yang dijual itu sama, Rp 10.00 per kantong kecil.

"Dijual masih di wilayah Kecamatan Cidadap saja, karena saya juga membuatnya belum banyak, masih belum dikenali masyarakat. Saya juga jual itu paling per minggunya baru sekitar 80 buah saja," imbuh Ayi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi27 April 2024, 21:59 WIB

Janda Asal Kompa, Identitas Mayat Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi

Menurut Yulianti, korban mengalami keterbelakangan mental.
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
Science27 April 2024, 21:20 WIB

Warga Sukabumi Ngerasa? BMKG Catat Gempa Darat M3.1 Akibat Sesar Cugenang

Gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang.
Peta gempa bumi berkekuatan 3.1 magnitudo pada Sabtu (27/4/2024) pukul 20.22.59 WIB di wilayah Sukabumi dan Cianjur. | Foto: BMKG
Life27 April 2024, 21:00 WIB

Mau Tahu Rahasianya? 6 Langkah Menjadi Orang yang Berkelas dan Elegan

Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri.
Ilustrasi - Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri. (Sumber : Pexels/ Andrea Piacquadio).
Life27 April 2024, 20:42 WIB

Tanggapi dengan Serius, 7 Cara Ini Bisa Dilakukan saat Anak Tidak Mau Pergi Sekolah

Apakah anak prasekolah Anda kesulitan meninggalkan Anda? Bagaimana dengan anak Anda yang berusia 5 tahun? Apakah mereka tidak mau sekolah? Inilah yang harus dilakukan.
Ilustrasi anak ke sekolah. | Foto: Pexels.com/@RDNEStockproject
Life27 April 2024, 20:33 WIB

Dapat Memupuk Keterampilan Kognitif, Ini 6 Aktivitas yang Sangat Baik untuk Anak

Membesarkan anak yang baik hati, bersemangat, dan mandiri mungkin lebih mudah dari yang Anda kira. Berikut beberapa aktivitas yang sering diabaikan yang memupuk keterampilan kognitif, sosial, dan emosional.
Ilustrasi aktivitas anak. | Foto: Freepik/jcomp
Life27 April 2024, 20:00 WIB

7 Penyakit Hati yang Haram Dipelihara agar Selamat Dunia Akhirat, Apa Kamu Memilikinya?

Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata.
Ilustrasi. Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata. (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi27 April 2024, 19:52 WIB

Polres Sukabumi Kota Gelar Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan.
Ilustrasi - Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan. (Sumber : X/@@kabarmojokerto_).
Sukabumi27 April 2024, 19:36 WIB

Mayat Wanita Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi, Rambutnya Pendek

Jenazah berusia remaja ini ditemukan dalam kondisi tersangkut pada tumpukan kayu.
Mayat wanita setengah telanjang yang ditemukan di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Warganet Instagram
Life27 April 2024, 19:00 WIB

Bisa Sebabkan Kematian! 6 Bahaya Kesepian yang Jarang Disadari Banyak Orang

Orang yang selalu merasa kesepian tidak baik bagi kesehatan. Sebab di dalamnya tersimpan bahaya yang mengancam kondisi fisik seseorang.
Ilustrasi - Orang yang selalu merasa kesepian tidak baik bagi kesehatan. Sebab di dalamnya tersimpan bahaya yang mengancam kondisi fisik seseorang. (Sumber : Pixabay/Andrea Piacquadio).
Sukabumi27 April 2024, 18:55 WIB

Terlindas Mobil, Kronologi Pemotor Tewas Kecelakaan di Cibadak Sukabumi

H meninggal dunia karena mengalami luka sobek dan luka lecet.
Tangkapan layar video saat H (35 tahun) dievakuasi warga. H meninggal dunia setelah kecelakaan di Jalan Suryakencana, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa