Bola Ubi Jadi Makanan Kekinian? Tilik Kelebihannya

Selasa 29 Januari 2019, 15:18 WIB

SUKABUMIUPDATE.com  - Ubi adalah makanan yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia, karena rasanya enak dan pasokannya juga berlimpah ruah, serta harganya jauh lebih murah dibandingkan makanan pokok lainnya.

Makanan ubi disebutkan juga bermanfaat banyak bagi kesehatan, seperti terhadap pencernaan dan menjadi antioksidan melawan kanker. Namun, sayangnya ubi masih belum menjadi makanan favorit bagi kebanyakan orang, bahkan ada yang menganggapnya kurang keren.

Sebagai contoh manfaat ubi bagi kesehatan, sebagaimana dilansir dari Boldsky, ubi termasuk salah satu makanan sarapan yang berguna untuk menurunkan berat badan sebab memiliki kandungan serat yang tinggi. Selain kaya serat, ubi juga rendah kalori dan mengandung air sehingga dapat bekerja sama menurunkan berat badan.

Di Provinsi Lampung bisa didapatkan ubi dengan beraneka warna yang menarik, seperti putih, oranye, ungu, dan kuning. Aneka warna khas ubi sebenarnya sangat menarik pandangan mata dan bermanfaat bagi kesehatan. Jika diolah serius menjadi makanan olahan, tentu pamor makanan ubi bisa ditingkatkan, terutama di kalangan kaum milenial.

Kawula muda umumnya menyukai makanan kuliner jalanan. Makanan jalanan olahan berbahan baku ubi jalar termasuk mulai banyak disajikan, seperti camilan dan gorengan.

Di antaranya adalah makanan "bolbi" atau bola ubi yang merupakan salah satu pilihan makanan kekinian yang ada di Kota Bandarlampung. Varian makanan olahan ubi jalar itu memiliki harga yang ramah di kantong, namun mengenyangkan perut.

Menurut Ana, pemilik kedai Bolbi_Lampung di Plaza Lotus, bola ubi sebenarnya populer lebih awal di luar Kota Bandarlampung sekitar tahun 2017. Respons baik dari masyarakat membuatnya penasaran untuk mencoba membuat dan menjualnya di Kota Bandarlampung.

Didukung hobi memasak, Ana berkreasi sendiri dengan resep bolbi. Makanan olahan itu diproduksi dan dijual baru sebatas di Kota Bandarlampung, dan ternyata mendapatkan respons baik.

Hal senada juga diungkapkan Ratika, salah satu penjual makanan bolbi secara daring di Kemiling.

"Awalnya kepikiran buat bolbi itu, dari youtube resepnya. Percobaan pertama, enggak ngebentuk bulatan utuh. Terus usaha sendiri campur gitu tepungnya, baru deh jadinya bagus, rasanya juga enak," katanya.

Menurut dia, cita rasa manis dan gurih bolbi yang membuatnya digemari para kaum muda. Apalagi ditambah variasi toping yang diletakkan di atas bolbi, rasa yang sebelumnya sederhana menjadi lebih beragam dan kekinian.

Bolbi tidak pernah kehilangan penikmat setianya. Bolbi berbahan baku utama dari ubi yang direbus, kemudian dicampur dengan bahan lain, seperti tepung meizena, tepung kanji, gula, pengembang kue, dan garam. Kemudian bahan tersebut dibentuk menjadi bulatan, lalu digoreng hingga kecoklatan.

"Pas digoreng ada tekniknya yang khusus, dan bola ubi itu ditekan-tekan agar matangnya merata," ucapRatika.

Varian rasa yang ditawarkan bolbi juga beragam, yaitu original, matcha, coklat, madu, karamel, green tea, dan keju. Harganya pun terjangkau untuk kawula muda, yakni Rp20.000/porsi.

Varian lain dari makanan olahan ubi jalar yang ditawarkan di Kota Bandarlampung adalah susu ubi (subi) dan donat mi ubi (doremi). Camilan sehat ini dibandrol dengan harga terjangkau, yakni Rp20.000/kotak.

Menurut pemilik usaha doremi, Sophie, bahan baku ubi jalar yang dipakai adalah ubi jalar dari Kabupaten Liwa, Lampung.

"Bahan bakunya adalah ubi jalar kuning, dan tidak susah didapatkan. Karena ubi jalar Liwa melimpah, jadi walaupun doremi ini baru berdiri satu bulan, alhamdulillah responsnya luar biasa bagus. Karena saya sebelumnya benar-benar menyusun resep itu agak lama, karena tujuannya mau membuat camilan sehat, mengenyangkan, jadi setiap pembeli jadi nagih dan beli lagi," katanya.

Pemilik usaha camilan subi itu juga menambahkan, "Kalau susu ubi, dipakai ubi ungu sebagai bahan dasar utama. Baru ditambah bahan lain seperti susu".

Beragam respon ditunjukkan masyarakat atas mulai menjamurnya usaha kuliner dengan makanan olahan ubi yang disajikan sebagai menu jualannya. Jenis olahan yang ditawarkan beraneka dengan rasa yang pas dengan selera orang kebanyakan. 

"Harganya kan murah, terus rasanya juga enak. Jadi suka beli, apalagi kalo lagi diet, pas banget makan bola ubi. Bahan utamanya juga ubi, jadi kenyang," kata Ayu, salah satu pembeli bolbi saat membeli makanan itu di Plaza Lotus Bandarlampung.

Pembeli lainnya, Adi menyebutkan makanan olahan ubi disukai semua usia.

"Dibandingin dengan makanan kekinian lainnya, bola ubi ini yang paling banyak disukai semua usia. Gak cuma anak mudanya aja, saya sekarang beli buat adek saya yang kecil karena dia suka citarasa bolbi manis dan gurih," katanya.

"Cita rasa yang ditawarkan dari makanan olahan ubi cukup variatif dan membuat ketagihan. Kalau susu ubi itu rasanya manis dan segar, apalagi pas dingin, dan donat mi ubi juga buat nagih apalagi yang rasa pedasnya. Dengan harga yang murah terus rasanya enak banyak yang ketagihan kalau makan camilan ubi ini," kata Rus, penggemar makanan olahan ubi lainnya.

Konsep makanan jalanan dengan harga yang terjangkau, ditambah citarasa yang beragam, memang cocok dengan selera anak muda masa kini, yang gemar dengan makanan cepat, praktis dan kekinian. Apalagi ada kencenderungan diabadikan dan dibagikan melalui media sosial, seperti instagram dan whatsapp, jika tampilannya memikat mata.

Makanan olahan yang disajikan sebenarnya tidak hanya sebatas dari bahan ubi segar, bisa juga dari tepung dan pati ubi, karena stok bahan bakunya berlimpah. 

Apalagi Lampung termasuk penghasil ubi utama nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung pada Januari hingga Desember 2014, produksi ubi jalar Lampung Utara mencapai 8.964 ton, Lampung Tengah 5.847 ton, Lampung Timur 5.389 ton, Tanggamus 4.960 ton, Lampung Barat 4.252 ton, dan Lampung Selatan mencapai 3.843 ton.

Namun, menurut Guru Besar Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Prof Dr Ir Neti Yuliana dalam tulisannya "Tantangan rantai pasokan agroindustri tepung dan pati" yang disiarkan Antaralampung.com, tantangan terbesar agroindustri tepung dan pati ubi jalar adalah manufaktur atau pabrik pengolahannya.

Padahal, konsumen tepung dan pati ubi jalar bersifat luwes untuk pengembangan produk, lebih tahan disimpan karena kandungan airnya rendah, serta penting sebagai penyedia bahan baku industri. Produk berbasis tepung dan pati ubi jalar adalah mi, gorengan, sflake, saus, penyalut, serta bahan aneka produk kue dan roti.

Tepung dan pati ubi jalar bermanfaat untuk pembuatan sirup glukosa, alkohol, aseton, butanol, asam sitrat, monosodium glutamat (MSG), dan sebagainya.

Menurut dia, tepung dan ubi jalar memiliki beberapa kelebihan yang layak dipertimbangkan, yakni pertama, mengandung senyawa antosianin dan betacarotene yang bermanfaat bagi kesehatan. Kedua, bebas gluten sehingga aman bagi penderitan alergi gluten, terutama anak yang menderita autis. Ketiga, dianjurkan bagi penderita diabetes karena bermanfaat dalam mempertahankan tingkat glukosa darah.

Sehubungan itu, menjadikan ubi sebagai makanan kekinian tidak hanya sebatas dari ubi segar diolah secara secara biasa, seperti direbus, dikukus, dibakar dan digoreng, atau dibuat kolak, keripik dan lainnya, tetapi juga bisa dikembangkan dari tepung dan pati ubi.

Semakin banyak ubi diserap sektor industri, petanipun bergaraih membudidayakan ubi karena harganya naik, serta "makanan ubi" makin elit karena berbagai jenis olahan makan bisa diracik dari tepung dan pati ubi, maupun ubi segar.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Film29 April 2024, 16:30 WIB

Drama Korea Queen of Tears Akhirnya Tamat, Cetak Rating Tertinggi di tvN

Drama Korea "Queen of Tears" yang dibintangi oleh Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won akhirnya menayangkan episode terakhirnya pada tanggal 28 April 2024.
Drama Korea "Queen of Tears" yang dibintangi oleh Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won akhirnya menayangkan episode terakhirnya pada tanggal 28 April 2024. (Sumber : soompi.com)
Sehat29 April 2024, 16:00 WIB

Bantu Kontrol Darah, 9 Manfaat Makan Beras Merah untuk Kesehatan

Serat yang tinggi dalam beras merah membantu mengatur penyerapan glukosa dalam darah, sehingga dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Hal ini bermanfaat bagi penderita diabetes atau individu yang ingin mencegah diabetes tipe 2.
Ilustrasi - Nasi merah. Bantu Kontrol Darah, Manfaat Makan Beras Merah untuk Kesehatan. (Sumber : Freepik.com/@topntp26)
DPRD Kab. Sukabumi29 April 2024, 15:35 WIB

Komisi II DPRD Sukabumi Susun Raperda Penyelenggaran Perhubungan

Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi kini tengah fokus menyusun Rapncangan Peraturan Daerah Tentang Penyelenggaraan Perhubungan (Raperda RPP).
Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi menggelar FGD dengan Organda dan Komunitas Angkot untuk bahan penyusunan Raperda Penyelenggaran Perhubungan | Foto : Ist
Life29 April 2024, 15:30 WIB

6 Tips Mengobati Rasa Sakit Hati Akibat Dikecewakan Pasangan, Yuk Dicoba!

Guna menyembuhkan sakit hati dikecewakan pasangan, maka penting kiranya agar setiap diri memiliki keinginan untuk move on yang tinggi.
Ilustrasi. Cara menyembuhkan sakit hati dikecewakan pasangan. Sumber foto : Pexels/ SHVETS production
Inspirasi29 April 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sebagai Kasir di Minimarket Sukabumi, Minimal SLTA/SMU/SMA

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Sebagai Kasir di Minimarket Sukabumi, Minimal SLTA/SMU/SMA. (Sumber : Freepik/pressfoto)
Sukabumi29 April 2024, 14:43 WIB

Dinas PU Perbaiki Kerusakan Jalan Kompa-Cipanggulaan di Parungkuda Sukabumi

Perbaikan jalan sepanjang 200 meter ini untuk meningkatkan kualitas dan keamanan.
Proses perbaikan kerusakan Jalan Kompa-Cipanggulaan, tepatnya di Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Minggu, 28 April 2024. | Foto: Istimewa
DPRD Kab. Sukabumi29 April 2024, 14:26 WIB

Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia vs Uzbekistan, Budi Azhar Prediksi Timnas Menang 2-1

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali optimis Timnas Indonesia U-23 bisa menang atas Uzbekistan.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali. (Sumber : Dok.SU)
Sukabumi29 April 2024, 14:14 WIB

Dua Remaja Citamiang Sukabumi Ditangkap, Bergilir Cabuli Anak di Bawah Umur

Kedua pelaku ditangkap setelah polisi menerima laporan soal dugaan pencabulan ini.
Lokasi dugaan pencabulan yang dilakukan RJ dan RE di rumah RE di Jalan Pemuda Kampung Baru, Kelurahan/Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. | Foto: Polres Sukabumi Kota
Bola29 April 2024, 14:00 WIB

Optimis! Shin Tae-yong Ingin Bawa Timnas Indonesia ke Olimpiade Paris 2024

Shin Tae-yong berambisi bawa Timnas Indonesia terbang ke Olimpiade Paris 2024.
Shin Tae-yong berambisi bawa Timnas Indonesia terbang ke Olimpiade Paris 2024. (Sumber : pssi.org).
Life29 April 2024, 13:41 WIB

Jangan Diabaikan! Ketahui 7 Penyebab Balita Sering Memukul

Apakah balita Anda memukul anak lain saat pertama kali merasa frustasi? Jika ya, berikut cara menangani perilaku ini.
Ilustrasi balita memukul. | Foto: Freepik/@freepik