SUKABUMIUPDATE.com - Sebagai perkumpulan pelestari budaya Sunda, Paguyuban Kipahare memiliki impian bisa memiliki sebuah museum yang mampu memberi informasi sejarah Kota Sukabumi secara utuh dari masa ke masa.
Museum dimaksud juga harus menyimpan selengkap mungkin dokumentasi terkait sejarah Kota Sukabumi dan budaya Sunda yang terus terpelihara.
Saat ini, di Kota Sukabumi terdapat dua museum, yaitu Museum Pegadaian dan Museum Prabu Siliwangi. Namun, museum tersebut dirasa belum cukup mewakili sejarah Kota Mochi, terutama dari sisi sejarah kota dan warisan budaya Sunda yang pernah ada.
Sesepuh Paguyuban Kipahare, Sandi. S Wijaya mengatakan, impian untuk memiliki museum tengah dirintis. Ia bersyukur Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi memberi dukungan terhadap cita-citanya tersebut, terbukti dengan dipinjamkannya bangunan eks Perpustakaan Kecamatan Baros digunakan sebagai museum.
Ditambahkannya, selain Pemkot Sukabumi, dukungan juga datang dari Balai Arkeolog Jawa Barat yang telah menunjuk seorang ahli untuk menjadi penasihat museum tersbut kelak.
"Sejumlah persiapan telah dilakukan, selain mengurus persyaratan administrasi untuk museum, saya bersama Kipahare tengah mendata benda-benda yang kelak akan menjadi koleksi museum tersebut," jelas Sandi kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (14/1).
Kesulitan terbesar untuk mewujudkannya, menurut Sandi, adalah mendata dan mengumpulkan benda-benda koleksi yang saat ini tersebar dimasyarakat.
"Cukup sulit untuk meyakinkan masyarakat agar mau menitipkan benda-benda bernilai sejarah yang mereka miliki. Tapi saya yakin jika diberi pemahaman yang tepat masyarakat tidak akan ragu," pungkas Sandi.
