Review Film Abadi Nan Jaya, Ketika Jamu Awet Muda Jadi Sumber Wabah Zombie

Sukabumiupdate.com
Senin 27 Okt 2025, 19:00 WIB
Review Film Abadi Nan Jaya, Ketika Jamu Awet Muda Jadi Sumber Wabah Zombie

Review Film Abadi Nan Jaya, Ketika Jamu Awet Muda Jadi Sumber Wabah Zombie (Sumber : Instagram/@netflixid)

SUKABUMIUPDATE.com - Abadi Nan Jaya adalah film Indonesia terbaru yang tayang secara perdana di Netflix pada Kamis, 23 Oktober 2025 dan langsung mencuri perhatian para penonton.

Hal ini terbukti film Abadi Nan Jaya menempati posisi pertama di 10 Film Indonesia Terpopuler Hari Ini di Netflix pada Senin, 27 Oktober 2025. Banyak penonton yang menyambut antusias film tersebut.

Apalagi film tersebut garapan sutradara Kimo Stamboel yang sukses dengan film Badarawuhi Di Desa Penari, Sewu Dino, Jailangkung: Sandekala, Ivanna, Ratu Ilmu Hitam hingga Dreadout.

Selain itu, Abadi Nan Jaya mengangkat tema zombie yang terbilang belum banyak diangkat dalam dunia perfilman Tanah Air untuk menarik para penonton agar bisa menyaksikan film tersebut.

Film Abadi Nan Jaya menceritakan tentang wabah zombie di desa Wanirejo, Jawa Tengah, yang berasal dari jamu baru buatan pabrik Wani Waras milik Sadimin. Jamu tersebut dibuat untuk membuat siapa pun yang meminumnya menjadi awet muda.

Baca Juga: Sinopsis Film Abadi Nan Jaya, Wabah Zombie yang Berasal dari Jamu Awet Muda

Terbukti saat Sadimin minum jamu tersebut langsung berubah menjadi lebih muda. Rambut yang putih dan kerutan di wajah seketika hilang. Bahkan, Kenes dan Bambang anak dari Sadimin sampai kebingungan melihat perubahan sang ayah.

Namun, semua itu tidak berlangsung lama. Karena tiba-tiba saja Sadimin merasa ada perubahan pada dirinya sampai bikin ia tidak sadarkan diri, dan berubah menjadi zombie mengerikan yang menyerang siapa saja di dekatnya.

Dari situ wabah zombie muncul di desa Wanirejo, dan mereka yang terinfeksi pun menyerang orang-orang yang ada di sekitarnya. Bagi yang masih hidup berusaha untuk bisa keluar dari sana.

Sebagai film yang mengangkat tema zombie, Kimo Stamboel berhasil menghadirkan ketegangan yang membuat penonton ketakutan dan gregetan saat melihat para mayat hidup berusaha menyerang manusia yang masih hidup.

Dibintangi oleh Mikha Tambayong, Eva Celia, Donny Damara, Marthino Lio, hingga Dimas Anggara, film Abadi Nan Jaya berhasil membawa emosi penonton dari takut menjadi kesal, tapi kembali dibuat takut oleh akting dari para pemainnya.

Para aktor dan aktris dalam film Abadi Nan Jaya bisa membuat dialog bahasa Jawa yang digunakan tidak kaku dan mudah dipahami oleh penonton. Akting mereka begitu solid dan kuat dalam memerankan tokoh yang dimainkan.

Mikha Tambayong sebagai Kenes berhasil memerankan tokoh Kenes yang membuat penonton gregetan karena sifat paniknya sebagai seorang ibu, sampai tidak bisa berpikir panjang karena memikirkan nasib sang anak yang terpisah darinya saat zombie menyerang.

Begitupun dengan Marthino Lio yang berperan sebagai Bambang bisa menunjukkan kebingungan untuk menyelamatkan diri. Namun, ia tidak menyerah dan mencoba mencari cara agar bisa keluar dari desa dengan selamat.

Baca Juga: Sinopsis Film Shutter: Ketika Dosa Masa Lalu Terungkap Lewat Bayangan Kamera

Yang mencuri perhatian chemistry Ardit Erwandha dan Claresta Taufan sebagai pasangan kekasih. Lalu Eva Celia sebagai Karina mempunyai jiwa survive dan menjadi sosok yang dapat melindungi anak Kenes saat zombie menyerang.

Dari segi pengambilan gambar angle yang diambil memuaskan. Long Shot yang digunakan untuk mengambil situasi ketika para zombie mulai menguasai desa Wanirejo pun berhasil membuat kagum, terutama saat Bambang dan Rahman berada di atap kantor polsek untuk melihat situasi.

Pengambilan gambar tersebut membuatnya rasa ngeri melihat zombie menguasai tempat itu terasa nyata. Selain itu, warna dalam film Abadi Nan Jaya begitu pas karena tidak membuatnya terlalu gelap atau terang, tapi dapat menghadirkan suasana mengerikan.

Koreografi dari para zombie yang diperlihatkan sesuai, tidak berlebihan atau tampak lemas. Pemeran yang menjadi zombie berhasil memerankan sosok mayat hidup itu dengan baik, terutama ketika melihat manusia untuk diserang oleh mereka.

Bagi calon penonton yang mengidap trypophobia atau fobia pada lubang-lubang kecil, disarankan untuk tidak menonton meski tidak diperlihatkan secara jelas, tapi takutnya akan menimbulkan rasa tidak enak saat melihatnya dalam film Abadi Nan Jaya.

Di akhir film ada lagu Indonesia Pusaka yang diputar sebagai tanda bahwa judul film zombie tersebut diambil dari kutipan lagu tersebut, yaitu Abadi Nan Jaya.

Berita Terkait
Berita Terkini