SUKABUMIUPDATE.com - Dunia perfilman Indonesia tengah menjadi sorotan karena sejumlah film berhasil menorehkan prestasi sampai ke kancah internasional, salah satunya tayang di Festival Film Cannes 2025.
Festival Film Cannes merupakan festival tahunan yang akan menayangkan film-film dari berbagai macam genre dari belahan dunia. Tahun ini, festival tersebut akan digelar pada 13 Mei 2025 – Sabtu, 24 Mei 2025.
Beberapa film dari Tanah Air dipastikan akan tayang di festival perfilman terbesar itu. Salah satunya adalah film animasi Indonesia yang tengah menjadi sorotan yaitu Jumbo. Film garapan Ryan Adriandhy yang kini menempati posisi tiga film terlaris bakal menghiasi layar festival tersebut.
Baca Juga: Film Agak Laen Bakal Dibuat Ulang Oleh Produser Parasite
Daripada penasaran, berikut adalah daftar film yang bakal tayang di Festival Film Cannes 2025 dikutip dari Suara.com.
1. Jumbo
Mengutip dari Suara.com, film animasi Jumbo (2025) ikut menorehkan prestasi dengan menjadi salah satu film Indonesia yang tayang di Cannes 2025. Film arahan Ryan Adriandhy ini bahkan digadang akan menarik perhatian setelah mencatat rekor sebagai film animasi terlaris di Asia Tenggara.
Seperti diketahui, per 1 Mei kemarin, Jumbo telah ditonton lebih dari 8 juta orang. Kisah, Don yang dibully karena bertubuh besar sampai dipanggil Jumbo ini memang menerima banyak pujian karena visual dan cerita yang menyentuh penonton dari semua jenjang usia. Jumbo sendiri akan dipresentasikan di Marché du Film yang merupakan bagian dari gelaran Cannes Film Festival.
2. Monster Rambut Pabrik
Film Monster Rambut Pabrik atau Sleep No More yang disutradarai Edwin dengan naskah ditulis bersama Eka Kurniawan juga akan tampil di Marché du Film. Film yang dibuat berdasarkan ko-produksi Indonesia dengan Singapura, Jepang, dan Jerman ini akan tampil dengan ShowBox sebagai sales agent.
Film yang dibintangi Rachel Amanda, Iqbaal Ramadhan, Lutesha, juga Sal Priadi ini mengisahkan tentang kejadian misterius dan menegangkan di sebuah pabrik rambut. Film ini sendiri sudah rampung syuting pada tahun 2024 lalu.
3. Pangku
Meski belum rilis secara komersil di bioskop, tapi film Pangku sudah menerima atensi dan bahkan penghargaan bergengsi. Film yang jadi debut Reza Rahadian sebagai sutradara ini terpilih dalam program HAF Goes to Cannes di Marché du Film 2025.
Sebelumnya, Pangku juga meraih penghargaan di JAFF Future Project 2024 dan HAF Hong Kong 2025. Film Pangku ini menyoroti soal kebiasaan "kopi pangku" di Pantura yang menceritakan tentang perempuan yang terjebak di antara himpitan sosial dan ekonomi.
Baca Juga: Sinopsis Film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia, Kisah Haru Antara Ayah dan Putrinya
4. The Mourning Journey
Lalu ada The Mourning Journey yang digarap Visinema Pictures ini juga meramaikan Cannes FIlm Festival 2025. Disutradarai Garin Nugroho, The Mourning Journey akan tampil di Marché du Film sebagai proyek ko-produksi dengan rumah produksi internasional.
Film ini berkisah tentang perjalanan seorang ibu mencari makna hidup setelah kehilangan anaknya. The Mourning Journey juga jadi momen kembalinya Christine Hakim ke ajang tersebut. Sebelumnya, Christine Hakim hadir di Cannes saat film yang dibintanginya Tjoet Nja' Dhien (1989) menjadi film Indonesia pertama yang ditayangkan di festival tersebut.
5. Ikatan Darah
Lalu ada film Ikatan Darah yang diproduseri Iko Uwais dengan Sidharta Tata sebagai sutradara yang akan tampil pula di Marché du Film Cannes 2025.
Film aksi ini berkisah tentang mantan atlet pencak silat yang terjerat jaringan lintah darat untuk selamatkan kakaknya. Livi Ciananta, Derby Romero, dan Teuku Rifnu Wikana dipercaya menjadi pemain utama dalam film ini.
6. Renoir
Terakhir ada Renoir yang digarap oleh Chie Hayakawa (Plan 75). Film ini diproduksi oleh KawanKawan Media bersama Jepang, Prancis, Filipina, dan Singapura. Kerennya Renoir berhasil masuk dalam kompetisi utama di Festival Film Cannes ke-78.
Sebagai informasi, film ini diproduseri oleh Yulia Evina Bhara, yang juga didapuk sebagai anggota juri untuk Semaine de La Critique (Critics Week) Cannes 2025. Tak ayal, Renoir pun disebut dapat membuat reputasi sinema Indonesia menguat di mata dunia.
Sumber: Suara.com