SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan membintangi sinetron Preman Pensiun 10 yang tayang di salah satu stasiun televisi swasta. Ia memerankan Sanusi, seorang pensiunan pegawai pemda yang kini beralih profesi menjadi penjual kopi keliling.
Syuting pria yang akrab disapa Kang Erwan itu dilakukan di Taman Foto, Jalan Kemuning Merdeka, Kota Bandung, Jumat (13/6/2025).
“Iya, untuk sinetron saya baru pertama ya,” ucap Erwan Setiawan saat ditemui di sela-sela proses syuting.
“Tapi sebelumnya saya di Sumedang pernah untuk syuting edukasi pada puncak Hari AIDS Sedunia. Kami buat film edukasi untuk masyarakat tentang bahaya HIV," imbuhnya.
Ketika ditanya mengenai perannya kali ini, Erwan mengaku justru merasa nyaman.
“Peran di sini saya sebagai pensiunan dan tertarik untuk berjualan kopi. Ya, untung dialognya pendek-pendek jadi bisa langsung baca. Belajar sebentar, langsung syuting. Insyaallah, nggak (kesulitan) karena kehidupan sehari-hari saya suka minum kopi," ujarnya.
Baca Juga: Wagub Erwan: Pesta Rakyat di Cianjur Stimulus UMKM untuk Berkembang dan Maju
Misi kultural
Namun keikutsertaannya dalam sinetron bukan sekadar urusan akting. Lebih dari itu, Erwan membawa misi kultural.
Ia menyuarakan harapannya agar perfilman dan sinetron di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, bisa bangkit kembali.
“Talenta-talenta muda di Jabar cukup banyak, cuma saat ini belum terlalu terasah dengan baik. Mudah-mudahan ke depan wajah perfilman di Jabar lebih baik lagi, semakin luar biasa,” ungkapnya penuh semangat.
Wagub Erwan saat mempromosikan Preman Pensiun 10 bersama para kru dan pemeran sinetron tersebut. | Foto: IG Erwan Setiawan
Ia juga menyoroti kurangnya representasi budaya lokal dalam karya visual di era saat ini. Menurutnya, Jawa Barat mempunyai kekayaan budaya dan sejarah yang layak diangkat ke layar kaca.
“Padahal kan Jabar kaya akan budaya, sejarah, juga wisata. Saya berharap ke depan ada sutradara yang mau mengangkat cerita-cerita dari Jabar,” ucapnya.
Kehadiran Wagub Erwan Setiawan di lokasi syuting bukan hanya menyegarkan suasana, tetapi juga menjadi sinyal positif bahwa seni dan pemerintahan bisa berjalan beriringan. Siapa tahu, Sanusi si tukang kopi bisa jadi ikon baru dalam dunia sinetron lokal — sekaligus jembatan menuju kebangkitan perfilman daerah. (adv)
Sumber: Rilis Humas Jabar
