Hari Ini, 2 Badai Geomagnetik Bakal Hantam Bumi

Selasa 15 Maret 2022, 12:13 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Menurut laporan dari Badan cuaca pemerintahan di Amerika Serikat dan Inggris, ada dua badai geomagnetik ringan yang akan menghantam Bumi pada Senin dan Selasa  (14-15 Maret 2022) usai suar Matahari meledak keluar dari atmosfer Matahari.

Meski demikian, dilansir dari suara.com menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), badai tersebut tidak akan menyebabkan kerusakan apa pun di Bumi.

Kecuali, kemungkinan mengacaukan transmisi radio dan mempengaruhi stabilitas jaringan listrik di garis lintang tinggi.

Namun, masyarakat yang tinggal di selatan New York dan Idaho dapat melihat aurora borealis di garis lintang yang lebih rendah.

NOAA mengkategorikan badai tersebut sebagai kategori G2 pada Senin dan G1 pada Selasa, berdasarkan skala badai Matahari lima tingkat badan tersebut, dimana G5 menjadi tingkat yang paling ekstrem.

Bumi telah mengalami lebih dari 2.000 badai Matahari kategori G1 dan G2 setiap dekade, di mana saat ini, planet berada di tengah-tengah badai Matahari ringan.

Seperti semua badai geomagnetik, peristiwa yang terjadi pada Senin dan Selasa berasal dari ledakan partikel bermuatan yang meninggalkan atmosfer terluar Matahari atau korona.

Baca Juga :

Dilansir dari Live Science, Selasa (15/3/2022), ledakan yang dikenal sebagai coronal mass ejections (CMEs) terjadi ketika garis-garis medan magnet di atmosfer Matahari kusut dan patah, mengeluarkan semburan plasma dan medan magnet ke luar angkasa.

Gumpalan besar partikel ini melintasi tata surya dengan angin Matahari dan terkadang melewati Bumi.

Dalam prosesnya, itu akan menekan perisai magnet Bumi dan kompresi tersebut memicu badai geomagnetik.

Menurut NOAA, sebagian besar badai Matahari bersifat ringan dan hanya merusak teknologi di luar angkasa atau pada garis lintang yang sangat tinggi.

Tetapi CMEs yang lebih besar dapat memicu badai yang jauh lebih ekstrem, seperti Peristiwa Carrington 1859 yang menyebabkan arus listrik sehingga peralatan telegraf meledak.

photoBadai Geomagnetik Bakal Hantam Bumi - (via Suara.com)

Badai matahari juga bertanggung jawab atas munculnya aurora. Ketika CMEs menghantam atmosfer Bumi, plasma surya mengionisasi molekul oksigen dan nitrogen sekitar di sana, menyebabkannya bersinar.

Lebih lanjut, NOAA mengatakan bahwa prediksi aktivitas Matahari cenderung meningkat sepanjang waktu akan terjadi pada Juli 2025.

SUMBER: SUARA.COM

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin