Picu Hujan Ekstrem, Ini Penampakan Badai Tropis Tiffany dan Cody

Rabu 12 Januari 2022, 11:37 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Bibit siklon tropis 90P dan 99P sudah berubah jadi siklon atau badai tropis dengan penamaan Tiffany dan Cody. Sebelumnya kedua bibit siklon tropis itu diketahui muncul pada Kamis dan Sabtu pekan lalu. 

“Cepat sekali tumbuhnya siklon tropis Tiffany, kurang dari 24 jam,” kata peneliti klimatologi Erma Yulihastin kepada Tempo, Rabu 12 Januari 2022. Keduanya tumbuh di perairan Arafuru sebelah selatan Papua dan Samudra Pasifik bagian tengah sebelah timur Australia. "Dampaknya secara tidak langsung seperti hujan ekstrem di wilayah Jabodetabek dan sebagian Jawa pada 11-12 Januari 2022," ujar Erma dikutip dari tempo.co.

Efek kedua siklon tropis yang ada di timur itu mengaktifkan dan menguatkan angin monsun Asia di atas laut Jawa dan wilayah barat Indonesia. Penguatan angin monsun itu pada awalnya terjadi secara lokal. Wilayahnya dari ekuator ke selatan di atas Laut Jawa serta area barat Indonesia dari Sumatera, Kalimantan, Jawa hingga Bali.

Sementara itu di bagian timur Indonesia, kata Erma, angin baratan tampak mengalami pelemahan. Pelemahan angin monsun baratan di wilayah timur Indonesia disebabkan oleh penghangatan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik yang terkonsentrasi di utara Sulawesi dan Papua. Penghangatan suhu tersebut menciptakan tekanan rendah sehingga penjalaran konveksi dari barat ke timur menjadi terputus.

Akibatnya, seakan-akan terbentuk dua blok area konvergensi atau konveksi yang meluas. Blok pertama terpusat di barat Indonesia dan blok kedua terbentuk jauh di selatan Papua karena pengaruh siklon Tiffany. “Blok barat saat ini memiliki efek yang dahsyat dalam memicu hujan ekstrem dan persisten sehingga patut diwaspadai,” ujarnya.

Aktivasi angin monsun Asia di barat Indonesia ini terjadi karena penguatan angin permukaan utama atau disebut dengan angin background. Modifikasi angin baratan yang berubah menjadi angin utaraan di area Laut Jawa utara Jakarta pun terjadi sebagai dampak dari pembentukan Tiffany dan Cody.

Kondisi ini diperparah dengan angin dari selatan yang masih terjadi di Jawa sehingga konvergensi terjadi secara meluas. Selain itu karena kelembapan di Indonesia saat ini terpusat di wilayah barat, maka hujan ekstrem pun berlangsung lama dari sore pada 11 Januari hingga malam hari. Hujan di Laut Jawa dan sebagian pesisir Banten dan Jakarta utara mengalami hujan persisten yang berlanjut hingga beberapa hari ke depan.

Hujan di wilayah Jakarta misalnya, dapat menerus terbentuk karena mendapatkan juga suplai hujan dari konveksi darat di atas Lampung yang menuju Laut Jawa. Jika monsun Asia telah aktif dan menguat, kata Erma, maka peluruhan siklon tropis Tiffany dan Cody tidak akan berdampak banyak dalam mengurangi efek penguatan monsun Asia terutama di barat Indonesia.

Setidaknya selama dasarian kedua atau 11-20 Januari 2022, wilayah di barat Indonesia harus mewaspadai penguatan monsun baratan atau tenggaraan yang dapat berimplikasi pada modifikasi angin utama menjadi angin utaraan. “Yang berasosiasi dengan pembentukan hujan dini hari ekstrem,” katanya.

Berdasarkan data dari Kajian Awal Musim Indonesia Jangka Madya (KAMAJAYA) yang dikembangkan oleh Badan Riset Inovasi Nasional, terdapat indikasi pertemuan antara angin baratan dan angin utaraan selama pertengahan Januari 2022. Apalagi untuk kondisi saat ini, menurut Erma, angin dari selatan atau Southerly Surge juga terjadi sehingga menciptakan konvergensi meluas di sebagian besar Jawa.

SUMBER: TEMPO.CO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin