Gerhana Bulan Sebagian 19 November, Durasi Terlama Terjadi di Daerah Ini

Rabu 17 November 2021, 07:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA)—sebelumnya LAPAN—dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengumumkan adanya fenomena gerhana bulan sebagian pada 19 November 2021. Melalui akun Instagram resminya, dijelaskan bahwa gerhana bulan sebagian yang terjadi nanti tidak lebih lama daripada gerhana bulan total.

"Selama-lamanya durasi gerhana bulan sebagian, tetap masih lebih lama durasi gerhana bulan total,” ujar peneliti ORPA BRIN, Andi Pangerang, dalam akun Instagram @lapan_ri," Selasa, 16 November dikutip dari Tempo.

Gerhana bulan total yang durasinya bisa mencapai 5 jam 19 menit sejak kontak awal sebagian (saat Bulan tepat memasuki umbra Bumi) hingga kontak akhir sebagian (saat Bulan tepat meninggalkan umbra Bumi). Hal ini dikarenakan bulan berada di tengah-tengah umbra sehingga durasi gerhananya menjadi lebih lama.

photoPenampakan fenomena gerhana bulan total dari langit Makassar, Sulawesi Selatan, 31 Januari 2018. - (TEMPO/Iqbal Lubis)

Gerhana seperti itu disebut juga Total-Sentra. Indonesia, kata Andi, pernah mengalaminya pada 16 Juni 2011 silam dengan durasi total 100 menit, dan akan terjadi kembali pada 7 Juli 2047 dengan durasi parsial selama 5 jam 19 menit dan durasi total 101 menit.

Sementara, gerhana bulan sebagian adalah kondisi di mana sebagian permukaan Bulan tertutupi bayangan atau umbra Bumi. “Semakin Bulan menuju ke tengah atau pusat bayangan pada saat puncak gerhana, maka durasinya akan semakin lama,” kata dia.

Pada gerhana bulan sebagian kali ini, permukaan Bulan akan tertutupi oleh umbra Bumi sebesar 97,85 persen. Sehingga durasi gerhana dapat mencapai 3 jam 28 menit. Sayangnya di Indonesia hanya daerah Papua saja yang durasi gerhananya paling lama, yaitu 2 jam 20 menit sejak bulan terbit. "Sementara bagian barat Indonesia tidak dapat mengamati puncak gerhana bulan sebagian," tutur Andi.

Gerhana bulan sebagian terlama yang pernah dialami di Indonesia terjadi pada 15 September 1932 dengan durasi 3 jam 24 menit, dan 12 Mei 1892 dengan durasi 3 jam 26 menit. Indonesia akan mengalami kembali gerhana bulan sebagian terlama pada 14 Agustus 2231 dengan durasi 3 jam 27 menit, dan 17 Juli 2373 dengan durasi 3 jam 23 menit.

SUMBER: TEMPO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi09 Mei 2024, 00:31 WIB

Hati-hati Jadi TKW! Belajar Rugi dari Warga Sukabumi yang Hamil Sepulang dari Dubai

Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana menanggapi hal tersebut, pihaknya menyebut peristiwa ini harus menjadi contoh (pelajaran) bagi seluruh masyarakat ketika hendak menjadi TKW.
Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Rabu (8/5/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi08 Mei 2024, 23:30 WIB

Silaturahmi Kepala Desa Se-Dapil V, Satukan Langkah untuk Kemajuan Sukabumi

Silahturahmi dan Halal Bihalal Apdesi Kabupaten Sukabumi bersama para kepala desa, para istri kepala desa, dan aparat desa se Dapil V di gelar di Agro Park, Kecamatan Nyalindung, Rabu (8/5/2024).
Halal Bihalal dan Silaturahmi Apdesi dan Para Kepala Desa Se Dapil V Kabupaten Sukabumi, Rabu (8/5/2024) | Foto : Dok. Apdesi
Sukabumi08 Mei 2024, 23:23 WIB

Diduga Sopir Main HP saat Berkendara, Angkot di Sukabumi Seruduk Mobil Penjual Cireng

Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi, diduga gegara sopir asyik main HP saat berkendara.
Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
DPRD Kab. Sukabumi08 Mei 2024, 22:54 WIB

DPRD Sukabumi Raker soal Pencabutan Status UHC Non-Cut Off, Ini Hasilnya

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar ungkap hasil raker soal pencabutan status UHC Non-Cut Off bersama Pemda.
Raker Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dan Pemda soal pencabutan status UHC Non-Cut Off oleh BPJS Kesehatan. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 21:16 WIB

Banyak Kasus Kriminal Libatkan Anak, Bupati Sukabumi Soroti Dampak Medsos hingga Ekonomi

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menyebut pengawasan perserta didik harus diperketat mulai dari pengawasan orang tua, lembaga pendidikan hingga lingkungan sosial
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami | Foto : Asep Awaludin
Sehat08 Mei 2024, 21:00 WIB

Tanaman Jelatang: Nutrisi dan 5 Khasiatnya untuk Mengobati Beragam Penyakit

Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae.
Ilustrasi - Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae. (Sumber : pexels.com/@Simon Gough).
Sukabumi08 Mei 2024, 20:59 WIB

Kamboja Belajar soal Pencegahan Perkawinan Anak ke Pemkab Sukabumi

Kabupaten Sukabumi jadi tempat belajar soal pencegahan perkawinan anak bagi delegasi Kamboja.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat berbagi cenderamata dengan delegasi pemerintah Kamboja. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 20:14 WIB

Kebakaran Rumah di Lengkong Sukabumi Diduga Akibat Korsleting Listrik, Penghuni Mengungsi

Kerugian akibat kebakaran rumah di Lengkong Sukabumi ini capai Rp65 Juta. Penyebab diduga akibat korsleting listrik.
Kondisi rumah di Lengkong Sukabumi yang hangus terbakar. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih08 Mei 2024, 20:09 WIB

Pleno DPD Nasdem Putuskan Ayep Zaki Bacalon Wali Kota/Wakil Wali Kota Sukabumi

DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi menetapkan Ayep Zaki sebagai satu-satunya nama bakal calon wali kota / wakil wali kota Sukabumi yang lolos penjaringan.
Pleno DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi memutuskan H Ayep Zaki satu-satunya yang lolos penjaringan dan akan diusulkan ke DPW Nasdem Jabar, Rabu (8/5/2024) | Foto : Syams
Sehat08 Mei 2024, 20:00 WIB

12 Bahan Alami untuk Mencegah Asam Lambung Naik di Malam Hari

Selain mengonsumsi bahan alami, penderita asam lambung juga penting untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu refluks asam, seperti makanan pedas, berlemak, kafein, dan minuman berkarbonasi.
Ilustrasi. Beberapa bahan alami dapat membantu mencegah asam lambung naik dan meredakan gejalanya (Sumber : Freepik/diana.grytsku)