BPPTKG: Sumbatan Bekas Erupsi Gunung Merapi 2010 Sudah Tak Kuat

Minggu 15 November 2020, 17:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut saat ini sumbatan-sumbatan di kawah Gunung Merapi yang bisa mempengaruhi ekstrusi magma ke permukaan sudah tak terlalu kuat lagi kondisinya.

"Sumbatan di Merapi saat ini terhitung sudah tidak terlalu kuat dengan terbentuknya kawah yang dalam pasca-erupsi 2010 silam," ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida dilansir dari Tempo.co, Minggu, 15 November 2020.

Letusan besar 2010 silam disinyalir memberi dampak ke Merapi yang telah mengubah pola-pola ancaman letusannya dalam beberapa dekade ke depan.

Misalnya, saat ini morfologi kawah Merapi jelas berubah, sehingga mempengaruhi arah ancaman bahaya saat ini dan erupsi-erupsi berikutnya.

Berdasarkan kondisi morfologi kawah saat ini arah ancaman dominan ke arah selatan-tenggara atau mengarah ke Kabupaten Sleman-Klaten. "Untuk Sleman, ancamannya materialnya mengarah Kali Gendol," ujarnya.

BPPTKG Yogyakarta sendiri telah menginstruksikan sejak 5 November 2020 lalu atau saat status Merapi naik dari waspada menjadi siaga, agar seluruh aktivitas penambangan di sungai berhulu Gunung Merapi dihentikan sementara, terutama oleh pemerintah kabupaten setempat yang wilayahnya terdapat penambangan pasir di sungai-sungai berhulu Merapi.

Penambangan pasir di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III risikonya saat ini sangat tinggi. "Ketika terjadi sesuatu saat aktivitas penambangan itu dilakukan maka akan sangat sulit menghindar,” kata Hanik.

Adapun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada bincang media secara daring pada Jumat, 13 November 2020, juga mengingatkan soal potensi banjir lahar dingin atau lahar hujan apabila Gunung Merapi erupsi dalam waktu dekat.

Banjir lahar dingin terbukti menjadi momok tersendiri saat Merapi erupsi hebat 2010 silam.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan mengatakan tingginya potensi banjir lahar dingin mengacu pula pada data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa musim penghujan kali ini diwarnai terjadinya La Lina yang meningkatkan volume curah hujan hingga 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Potensi peningkatan tajam curah hujan akibat La Nina itu diprediksi terjadi mulai Desember 2020-Februari 2021. "Pada bulan-bulan itu benar-benar dipertimbangkan terkait potensi banjir lahar," ujarnya.

BNPB mencatat sampai akhir pekan ini ada sebanyak 1.294 warga dari empat kabupaten DIY dan Jawa Tengah dievakuasi pasca status Merapi naik dari waspada menjadi siaga. Mereka berasal dari Kabupaten Boyolali, Magelang, Klaten, dan Sleman.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Opini02 Mei 2024, 21:33 WIB

Menjadi Pembaca Kritis: Memilah Informasi di Era Media Baru

Pembaca kritis tidak hanya menerima informasi mentah-mentah, tertapi mampu memahami konteks informasi, menganalisis isi dan sumbernya, serta mengevaluasi kebenarannya.
Ilustrasi memilah informasi di zaman hadirnya media baru. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi02 Mei 2024, 21:17 WIB

Pengantar ke Neraka! Bank Emok-Rentenir Dilarang Keras Masuk Kutamara Sukabumi

Spanduk tolak rentenir dan bank emok terbentang di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. Praktik riba disebut sudah rusak rumah tangga dan pengantar ke neraka.
Spanduk penolakan hadirnya praktik riba akibat rentenir hingga bank emok yang dipasang ormas Gempa di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Bola02 Mei 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Irak di Perebutan Tempat ke-3 Piala Asia U-23 2024

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Sehat02 Mei 2024, 20:30 WIB

Sulit Tidur dan Sangat Mengganggu! 4 Cara Mengobati Sakit Asam Urat di Malam Hari

Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari.
Ilustrasi - Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari. (Sumber : Freepik.com/DC Studio).
Life02 Mei 2024, 20:15 WIB

6 Minuman yang Bisa Menenangkan Pikiran saat Stres, Cemas dan Galau, Yuk Dicoba!

Sejumlah minuman bermanfaat untuk membantu menenangkan pikiran di saat sedang mengalami stres, cemas dan galau. Patut menjadi rekomendasi sebagai menu harian.
Ilustrasi minuman yang menenangkan pikiran. | Sumber foto : Pexels/Anna Tarazevich
Life02 Mei 2024, 20:00 WIB

10 Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah

Yuk Lakukan Sederet Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah Berikut Agar Bisa Nyenyak di Malam Hari.
Ilustrasi. Tidak Nyenyak. Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah. (Sumber : Pexels/IvanOboleninov)
Sukabumi02 Mei 2024, 19:59 WIB

Polisi Ungkap Alasan Tak Autopsi Mayat Wanita yang Ditemukan di Sungai Cicatih Sukabumi

Mayat wanita setengah telanjang, berinisal EKS (25 tahun), warga Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, yang ditemukan meninggal dunia di Sungai Cicatih tidak dilakukan autopsi
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
DPRD Kab. Sukabumi02 Mei 2024, 19:44 WIB

Mimpi Ketua DPRD, Kabupaten Sukabumi Jadi Pertahanan Pangan hingga Tujuan Wisata

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara mengatakan dirinya punya mimpi bahwa Kabupaten Sukabumi kedepan harus menjadi (lokasi) pertahanan pangan nasional.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara | Foto: Dok. SU
Sehat02 Mei 2024, 19:30 WIB

3 Penyebab Utama Asam Urat yang Sering Dianggap Sepele, Tiba-tiba Sakit!

Asam urat adalah salah satu bentuk radang sendi yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah.
Ilustrasi - Asam urat adalah salah satu bentuk radang sendi yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah. (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi02 Mei 2024, 19:18 WIB

Hardiknas 2024, Bupati Bicara Pendidikan Karakter dan Kewajiban Ikuti Pramuka di Sukabumi

Pembina upacara Hardiknas 2024, Bupati Sukabumi Marwan Hamami soroti soal pentingnya pendidikan karakter dan kewajiban mengikuti gerakan pramuka.
Bupati Sukabumi saat menjadi pembina upacara dalam peringatan Hardiknas tahun 2024. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)