24 Gempa Dalam 5 Hari, Sesar Bayah Sempat Guncang Pesisir Sukabumi 22 Oktober 2020 Silam

Selasa 27 Oktober 2020, 06:16 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Sesar bayah di pesisir selatan Banten berbatasan dengan Sukabumi Jawa Barat menjadi patahan lokal teraktif dalam sepekan terakhir. BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika) mencatat sudah terjadi 24 kali gempa di zona sesar bayah sejak tanggal 21 hingga 25 Oktober 2020, salah satunya cukup dirasakan oleh warga pesisir termasuk Sukabumi, yaitu pada tanggal 22 Oktober 2020 pagi dengan kekuatan 4.5 Magnitudo.

Ahli gempa sekaligus kabid mitigasi gempa bumi dan tsunami BMKG, Dr Daryono menjelaskan bahwa rentetan aktivitas tektonik tersebut diduga dipicu oleh sesar bayah. Sesar ini ada yang di darat dan di laut, berada di sekitar pantai timur bayah, tak jauh dari perbatasan Jawa Barat, di Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi.

“Kita catat dari tanggal 21 hingga 25 Oktober 2020, terjadi 24 kali rentetan gempa yang dipicu aktivitas sesar bayah. Tidak terjadi di satu titik tapi menyebar masih dalam zona sesar lokal bayah, dengan magnitude beragam dari 2 yang tidak dirasakan guncangannya hingga 4.5 m yang sempat dirasakan oleh warga sepanjang pesisir selatan Banten dan Jawa Barat,” jelasnya.

Daryono menegaskan rentetan gempa ini tidak perlu dikhawatirkan dan menjadi panik. Warga pesisir tetap harus menerapkan kesiagaan dan kewaspadaan serta tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar, “Tunggu saja penjelasan resmi dari BMKG. Mitigasi kebencanaan harus menjadi perhatian bersama khususnya untuk warga yang pemerintah yang berada di kawasan zona rawan bencana khusus potensi gempa bumi dan tsunami,” pungkas Daryono.

Dari catatan BMKG, rentetan gempa di zoa sesar bayah terkini terjadi Selasa (27/10/2020) pagi tadi pukul 07:33.11 WIB. Pusat gempa berada di 6.98 LS, 106.33 BT atau 10 kilometer Tenggara Bayah Banten dengan kedalaman 9 Km.

BACA JUGA: Pagi Ini Warga di Selatan Sukabumi Rasakan Gempa

BMKG mencatat rentetan gempa ini dimulai pada 21 Oktober 2020 pukul 12.28.42 WIB. Dengan kekuata 2.9 magnitudo. Dalam dua hari pertama, terjadi lebih dari 10 kali gempa, dimana gempa ke 10 guncangan cukup dirasakan oleh warga pesisir, baik bayah banten maupun Sukabumi, yaitu berkuatan  4.5 magnutudi pada tanggal 22 Oktober 2020 pukul 06:50:23 WIB. 

Gempa ke 10 inilah dirasakan di seluruh pesisir selatan Sukabumi dari Cisolok hingga Tegalbuleud. Bahkan BMKG mencatat guncangan dilaporkan juga dirasakan warga Cikembar Kabupaten Sukabumi.

Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi30 April 2024, 01:01 WIB

Nobar di Cibadak, Begini Komentar Wabup Iyos Soal Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri dukung perjuangan Timnas Indonesia U-23 rebut posisi ketiga Piala Asia U-23 agar bisa lolos ke olimpiade Paris 2024.
Wabup Sukabumi Iyos Somantri Nobar di Mal Ramayana Cibadak. (Sumber : SU/Ibnu)
Bola29 April 2024, 23:59 WIB

Kalah dari Uzbekistan 0-2, Timnas Indonesia Gagal ke Final Piala Asia U-23

Meski gagal ke final Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia masih berpeluang raih jatah tiket olimpiade Paris 2024.
Timnas Indonesia U-23 gagal ke Final Piala Asia U-23 usai kalah dari Uzbekistan. (Sumber : IG AFC Asian Cup)
Life29 April 2024, 23:31 WIB

Bisa Bunda Coba di Rumah, 6 Tips yang Bisa Diterapkan Agar Anak Tidur Nyenyak

Waktu tidur tidak harus menjadi mimpi buruk. Para ahli menawarkan tips bagaimana membuat waktu tidur menjadi mudah, sehingga Anda semua bisa beristirahat.
Ilustrasi anak tidur nyenyak / Sumber : pexels.com/@Giianni Orefice
Life29 April 2024, 22:45 WIB

6 Cara agar Anak Tidak Kecanduan Main HP Setiap Waktu, Ini Solusinya

Mencegah anak agar tidak kecanduan bermain HP sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Orang tua harus paham cara mencegahnya.
Ilustrasi. Cara mencegah anak tidak kecanduan main HP. | Sumber foto : Pexels/Liliana Drew
Sukabumi29 April 2024, 22:40 WIB

Rumah Rusak Terdampak Gempa Garut di Surade Sukabumi Akan Diperbaiki Swadaya

Pemerintah Kelurahan Surade, Sukabumi akan memperbaiki rumah semi permanen ukuran 6 x 4 meter, milik Maemunah (74 tahun) seorang jompo, warga Kampung Cibarehong RT 13 /13 yang mengalami rusak berat terdampak getaran gempa Garut
Kondisi rumah Maemunah Warga Kelurahan / Kecamatan Surade yang rusak terdampak gempa Garut | Foto : Ragil Gilang
Life29 April 2024, 22:19 WIB

Jangan Gunakan Ancaman Bund! Begini 9 Cara Mengatasi Perilaku Balita yang Agresif

Perilaku agresif adalah hal yang normal ketika balita belajar tentang pengendalian diri dan pengaturan emosi. Penting untuk memberikan respons yang tenang dan konsisten.
Ilustrasi mengatasi perilaku balita agresif / Sumber Foto: pexels.com/@Yan Krukau
Sukabumi Memilih29 April 2024, 22:17 WIB

Omesh Masuk Wacana Usungan Gerindra di Pilkada Sukabumi, Bagaimana dengan Yudha?

Aktor dan komedian Indonesia kelahiran Sukabumi, Ananda Omesh diakui masuk dalam wacana bursa Pilkada Sukabumi dari Partai Gerindra.
Ananda Omesh dan Yudha Sukmagara | Foto : Sukabumi update
Keuangan29 April 2024, 21:32 WIB

6 Cara Melatih Anak Pandai Mengelola Uang Sejak Dini, Ikuti Langkah Ini

Mengajarkan anak pandai mengelola uang sangat berguna untuk masa depannya. Hal ini membantunya dewasa dalam memili uang.
Ilustrasi. Cara mengajari anak mengelola uang. | Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sehat29 April 2024, 21:00 WIB

Hidup Sehat Bebas Asam Urat: Rekomendasi Makanan Sehat dan Pantangan yang Perlu Diketahui

Bagi penderita asam urat, ada sejumlah makanan yang dipantang dan beberapa diantaranya di rekomendasikan.
Ilustrasi daging merah - Bagi penderita asam urat, ada sejumlah makanan yang dipantang dan beberapa diantaranya di rekomendasikan. (Sumber : pexels.com/@Eduardo Krajan)
Life29 April 2024, 20:53 WIB

Bisa Berasal Dari Kemarahan, Ini 3 Penyebab Agresi Pada Balita

Ingin tahu mengapa balita Anda begitu marah dan agresif? Pelajari lebih lanjut tentang agresi balita, dan kapan harus khawatir.
Ilustrasi agresi pada balita / Sumber Foto: Freepik/@stocking