Ahli AS Klaim Obat Kanker Eksperimental Bisa Hentikan COVID-19

Selasa 28 April 2020, 21:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Para peneliti dari University of Louisville, Kentucky, Amerika Serikat, mengatakan bahwa obat kanker eksperimental dapat menghentikan virus corona COVID-19 dengan menghalangi virus bereplikasi.

Dilansir dari tempo.co, mereka mengklaim, obat DNA sintetis bernama aptamer itu membuat virus tidak menyebar dalam tubuh dengan cara yang sama pada kanker, yaitu membekukan pertumbuhan tumor.

Aptamer ditemukan oleh tim penelitian yang dipimpin profesor kedokteran Paula Bates. Seperti banyak ilmuwan, dia ingin membantu ketika mendengar mengenai virus corona.

“Saya mulai berpikir tentang bagaimana bidang penelitian saya mungkin bersinggungan dengan upaya penelitian virus corona," ujarnya, seperti dikutip laman Daily Mail, Sabtu, 24 April 2020.

Aptamer dapat mengikat protein yang disebut nukleolin yang ditemukan di permukaan sel. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa aptamer mencegah berbagai kanker dari pembajakan nukleolin, mereplikasi penyakit dan menginfeksi sel-sel lain.

Bates menerangkan, teknologi yang dia dan timnya buat itu dapat digunakan untuk mencegah virus yang menggandakan dirinya dan menyebar ke seluruh tubuh. Dia berencana untuk melakukan penelitian lebih lanjut di Laboratorium Biokontainmen Regional, University of Louisville, yang merupakan satu dari 12 laboratorium biokontainmen regional di Amerika.

Laboratorium itu berisi fasilitas Biosafety Level 3 yang melindungi para peneliti dari paparan patogen yang sedang mereka periksa. Bates mengatakan dia telah menguji obat dalam sel, tapi dia berharap untuk segera memulai uji klinis pada manusia.

"Biasanya mengembangkan obat dari awal membutuhkan bertahun-tahun dan Anda harus melakukan banyak pengujian pada hewan untuk mencoba dan menunjukkan bahwa itu aman," kata Bates.

Karena ini telah diuji pada pasien kanker, Bates menambahkan, dia dan tim berencana untuk menggunakannya dan dosisnya dengan cara yang sangat mirip untuk pasien yang memiliki COVID-19. “Kami berharap kami dapat memotong banyak waktu di sana,” tutur dia.

Bates juga berharap timnya menerima persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) dengan cepat untuk memulai uji coba. Karena vaksin dapat memakan waktu antara 12 dan 18 bulan sebelum tiba di pasaran, ia mengatakan perawatan itu dapat membantu memperlambat penyebaran.

Menurut Bates, pasien bisa mendapatkan perawatan ini sejak dini untuk menghentikan penyebaran virus di dalam tubuh mereka. Dan, dia berujar, itu akan menghentikan mereka dari sakit parah, bahkan menyembuhkan orang yang sudah sakit parah karena virus corona.

"Ada beberapa bukti yang dapat dipercaya bahwa jika Anda dapat mengurangi jumlah virus dalam tubuh, akan mengurangi penyebaran lebih lanjut,” ujar Bates.

 

Sumber : tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sehat02 Mei 2024, 09:00 WIB

7 Pengobatan Rumahan untuk Mengatasi Darah Tinggi (Hipertensi), Sehat dan Alami!

Pengobatan rumahan ini sangat efektif untuk mengobati darah tinggi.
Ilustrasi teh hijau - Pengobatan rumahan ini sangat efektif untuk mengobati darah tinggi. | (Sumber : Freepik.com)
Life02 Mei 2024, 08:58 WIB

Harus Dihilangkan, 10 Alasan Tidak Sehat Orang Tua Hindari Mendisiplinkan Anak

Mendisiplinkan anak memang tidaklah mudah dan perlu kerja keras. Namun dengan alasan apa pun, hal itu tetap harus dilakukan.
Ilustrasi alasan tidak sehat mendisiplinkan anak. | Foto: Pexels.com/@Nothing Ahead
Sukabumi02 Mei 2024, 08:50 WIB

Warga Jampangkulon Sukabumi Ditemukan Tewas Tergantung, Keluarga Ungkap Ini

Dugaan bunuh diri ini diketahui ketika istri korban yang berinisial S mencari suaminya.
Jenazah J (59 tahun) saat dievakuasi oleh warga dari lokasi dugaan gantung diri di Desa Tanjung, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, Rabu, 1 Mei 2024. | Foto: Istimewa
Sukabumi02 Mei 2024, 08:24 WIB

Upaya Mitigasi Bencana, DPUTR Rawat 40 Pohon di Kota Sukabumi

Tindakan ini diambil tidak terlepas dari kondisi hujan deras disertai angin kencang.
Kepala Seksi Pertamanan DPUTR Kota Sukabumi Fajar Rahmansyah. | Foto: Website Pemkot Sukabumi
Sukabumi02 Mei 2024, 08:14 WIB

Kepsek-Orang Tua Ikut Literasi Digital Kemenkominfo dan Disdikbud Kota Sukabumi

Kegiatan bertema bijak berinteraksi di media sosial ini bagian dari program makin cakap digital.
Kemenkominfo bersama Disdikbud Kota Sukabumi pada Senin, 29 April 2024 menggelar kegiatan literasi digital di Gedung Harsa. | Foto: Website Pemkot Sukabumi
Sehat02 Mei 2024, 08:00 WIB

Boleh Aerobic! 8 Rekomendasi Olahraga yang Aman untuk Penderita Gula Darah

Salah Satunya Boleh Aerobic, Inilah Rekomendasi Olahraga yang Aman untuk Penderita Gula Darah.
Ilustrasi. Aerobic. Rekomendasi Olahraga yang Aman untuk Penderita Gula Darah (Sumber : Pexels/KarolinaG)
Life02 Mei 2024, 07:00 WIB

9 Ciri Seseorang Menyayangimu dengan Tulus, Apakah Dia Melakukannya?

Inilah Sederet Ciri Seseorang Menyayangimu dengan Tulus, Apakah Dia Melakukannya?
Ilustrasi - Ciri Seseorang Menyayangimu dengan Tulus, Apakah Dia Melakukannya. (Sumber : Freepik.com)
Food & Travel02 Mei 2024, 06:00 WIB

9 Langkah Mudah Membuat Air Rebusan Daun Kumis Kucing untuk Menurunkan Gula Darah

Yuk Ikuti Langkah Mudah Berikut untuk Membuat Air Rebusan Daun Kumis Kucing guna Menurunkan Gula Darah.
Ilustrasi - Daun kumis kucing. Foto: Instagram/@kebonmojo
Science02 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 2 Mei 2024, Pagi Hari Cerah dan Siang Hujan Sedang

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Kamis 2 Mei 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Kamis 2 Mei 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi01 Mei 2024, 22:58 WIB

Kepergok Warga, Maling Kotak Amal Kabur Tinggalkan Motor di Cicantayan Sukabumi

Berikut kesaksian warga terkait upaya pencurian kotak amal di Cicantayan Sukabumi. Pelaku kabur tinggalkan motor.
Motor maling kotak amal yang ditahan warga Kampung Cijabon RT 19/07, Desa Cimahi, Cicantayan Sukabumi. (Sumber : Istimewa)