Laut Terpisah di Suramadu, Peneliti LIPI: Air Mineral dan Sirup

Kamis 21 Maret 2019, 22:59 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nugroho Dwi Hananto, menganalogikan air laut terpisah di Selat Madura dengan segelas air putih (mineral) dan sirup berwarna.

"Ini sama saja misalnya, kita punya segelas air putih, kemudian kita tuangkan sirup warna merah. Sirupnya tidak akan bisa langsung tercampur, baru kalau diaduk-aduk bisa bercampur," ujar Nugroho kepada Tempo, Rabu malam, 20 Maret 2019.

Fenomena tersebut viral setelah sebuah video yang diunggah oleh akun Facebook bernama Mohammad Fahrizal. Dalam video tersebut memperlihatkan air laut di bawah jembatan Suramadu, tepatnya di Selat Madura terpisah menjadi dua. Sebelah kiri air terlihat keruh kehitaman, sedangkan sebelah kanan tidak keruh.

Sampai berita ini ditayangkan video tersebut sudah dibagikan lebih dari 13.000 kali dan mendapat komentar lebih dari 1000. "Pertanda apakah ini #SURAMADU," tertulis pada keterangan video yang diunggah pada 19 Maret 2019.

Nugroho memberikan pesan bahwa jangan kaitkan fenomena tersebut dengan hal-hal aneh. "Indonesia kita ini negara maritim dengan luas laut 70 persen dari luas negara kita, sudah saatnya kita banyak-banyak belajar dan mempelajari laut dan fenomena yang ada di dalamnya. Ini disebut sebagai ocean literacy yang menjadi tanggung jawab pemerintah, lembaga pendidikan dan penelitian serta masyarakat," kata Nugroho.

Dengan demikian, Nugroho berujar, masyarakat tidak mudah terkaget-kaget dan mengait-kaitkan suatu fenomena alamiah dengan hal-hal yang dilebih-lebihkan dan kurang bisa dipertanggunjawabkan.

"Fenomena itu sepertinya tidak terlalu berdampak bagi kehidupan bawah laut, ini kan hanya sementara ya. Hal tersebut akibat tidak bercampurnya dua massa air yang bertemu, massa air dengan kadar garam lebih tinggi kadang belum bisa bercampur dengan sempurnya," tutur Nugroho.

Menurut Nugroho pada musim hujan dan musim kemarau fenomena itu bisa saja terjadi. Nugroho memberikan contoh, misalnya hujan lebat di daerah hulu sungai akan mengakibatkan masuknya air tawar dalam jumlah yang sangat banyak ke laut.

"Air tawar ini kan tidak asin ya, kemudian warnanya cenderung cokelat karena banyak membawa sedimen dari hulu. Nah ini kalau bertemu air laut tidak mudah bercampur boleh jadi menjadi seperti terbelah," ujar Nugroho.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life06 Mei 2024, 12:30 WIB

6 Sikap Orang Tua yang Bisa Membuat Anak Berperilaku Buruk

Ada beberapa hal yang jarang orang tua sadari bahwa anak-anak peniru yang ulung, baik itu perilaku baik maupun perilaku buruk.
Ilustrasi. Hindari perilaku buruk agar anak tidak meniru. Sumber : pexels.com/@Gustavo Fring
Keuangan06 Mei 2024, 12:25 WIB

Harga Beras Bulog Naik! Cek Harga Eceran Terbaru per Wilayah, Termasuk Sukabumi

Per 1 Mei 2024 pemerintah menaikan harga eceran beras bulog.
Beras SPHP Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan untuk operasi pasar (Sumber: perum bulog)
Bola06 Mei 2024, 12:00 WIB

Persib Belum Pernah Menang Lawan Bali United Sejak 2017, Alberto: Fakta yang Aneh!

Alberto Rodriguez yakin catatan Persib akan berubah positif kala bertemu Bali United di Championship Series.
Alberto Rodriguez yakin catatan Persib akan berubah positif kala bertemu Bali United di Championship Series. (Sumber : Instagram/@albertorguezmartin)
Jawa Barat06 Mei 2024, 11:46 WIB

Membahas Peran Perda 5/2021 Jabar, M Jaenudin Bicara Perlindungan Masyarakat

Ketua Fraksi PDIP DPRD Jabar ini meminta pemerintah harus menjamin warganya untuk merasa tentram, tertib dan terlindungi berdasarkan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Anggota DPRD Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, S.Ag., MH. melaksanakan Kegiatan Penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) Tahun Anggaran 2023/2024 di Aula Resto King Raos Cibolang Cibatu Cisaat Sukabumi (Sumber: doktim/baim)
Sukabumi06 Mei 2024, 11:45 WIB

Jualan di Jalan Ahmad Yani, Gas LPG PKL Bandel di Kota Sukabumi Disita Petugas

Beberapa PKL dinilai bandel karena menempatkan gerobak di badan jalan.
Petugas Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Sukabumi saat menyita gas tiga kilogram (LPG) milik PKL yang berjualan di Jalan Ahmad Yani, Jumat, 3 Mei 2024. | Foto: Website Pemkot Sukabumi
Life06 Mei 2024, 11:30 WIB

5 Kesalahan Orang Tua Penyebab Anak Sulit Disiplin Saat Dewasa

5 Kesalahan Orang Tua Penyebab Anak Sulit Disiplin Saat Dewasa
Ilustrasi. Kesalahan orang tua penyebab anak sulit disiplin. Sumber foto : Pexels/Karolina Grabowska
Sukabumi06 Mei 2024, 11:21 WIB

Terus Berbenah! Simak Upaya Optimalisasi Pelayanan Publik Dinas Sosial Kota Sukabumi

25 April 2024, Dinas Sosial Kota Sukabumi menyelenggarakan Forum Konsultasi Publik Standar Pelayanan Dinas Sosial Kota Sukabumi di ruang pertemuannya.
Kegiatan Forum Konsultasi Publik Standar Pelayanan Dinas Sosial Kota Sukabumi pada 25 April 2024 (Sumber: dok Dinsos Kota Sukabumi)
Life06 Mei 2024, 11:14 WIB

Jarang Disadari Orang Tua, Hindari 6 Perilaku Buruk Ini Agar Tidak Ditiru Anak

Ada beberapa hal yang jarang orang tua sadari bahwa anak-anak peniru yang ulung, baik itu perilaku baik maupun perilaku buruk.
Ilustrasi menghindari perilaku buruk. | Foto: Pexels.com/@Mikhail Nilov
Food & Travel06 Mei 2024, 11:00 WIB

6 Kategori Makanan Tinggi Protein yang Tidak Boleh Dikonsumsi Berlebihan

Penting untuk diingat bahwa konsumsi makanan tinggi protein dalam jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan individu merupakan kunci untuk memastikan kesehatan yang baik.
Ilustrasi. Daging Merah. Makanan Tinggi Protein yang Tidak Boleh Dikonsumsi Berlebihan (Sumber : Pexels/MaliM)
Bola06 Mei 2024, 10:32 WIB

Miel Mundt dan Van Gogh, Kisah Pesepak Bola Eropa-Belanda Kelahiran Sukabumi

Lothar Van Gogh menyelamatkan Belanda dalam pertandingan melawan Belgia.
Lothar Van Gogh (duduk-posisi sebelah kanan). Van Gogh adalah pesepak bola Belanda kelahiran Sukabumi pada 7 Februari 1888. | Foto: Irman Firmansyah