BPBD Catat 11 Bencana Melanda Kabupaten Sukabumi dalam Sehari, Longsor Mendominasi

Sukabumiupdate.com
Kamis 04 Des 2025, 22:24 WIB
BPBD Catat 11 Bencana Melanda Kabupaten Sukabumi dalam Sehari, Longsor Mendominasi

Kebun di Kampung Lemburjami, Desa Lembursawah, Kecamatan Cicatantayan, Kabupaten Sukabumi mengalami longsor dan menimpa empat petak sawah milik warga, Kamis (4/12/2025). (Sumber Foto: Dok. P2BK Cicantayan)

SUKABUMIUPDATE.com – Kabupaten Sukabumi dilanda serangkaian insiden bencana alam pada Kamis (4/12/2025). Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi melaporkan terjadi 11 insiden akibat hujan deras yang tersebar di sembilan kecamatan dalam satu hari, meliputi longsor, banjir, dan ambruknya bangunan.

Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, melaporkan bahwa meskipun tidak ada korban jiwa, puluhan rumah dan fasilitas publik terdampak parah.

Sembilan kecamatan yang terdampak bencana pada Kamis, 4 Desember 2025, adalah: Cibadak, Nagrak, Gunungguruh, Cicantayan, Sukaraja, Cidolog, Kadudampit, Cisolok, dan Simpenan.

Baca Juga: Hujan Deras Picu 20 Kejadian Bencana di Kota Sukabumi

Berikut adalah rangkuman rentetan kejadian bencana alam berdasarkan laporan BPBD hingga pukul 20.00 WIB:

Longsor dan Kerusakan Infrastruktur

Insiden tanah longsor dan kerusakan infrastruktur mendominasi laporan harian, beberapa di antaranya:

  • Kecamatan Cibadak (14.15 WIB): Tembok Penahan Tanah (TPT) jalan kabupaten amblas tergerus longsor (Panjang 20 meter, Tinggi 6 meter) di Kampung Cibatu Hilir RT 03 RW 011, Desa Sekarwangi. Akibatnya, empat rumah warga (4 KK, 15 jiwa) terancam dan penghuni rumah diungsikan untuk antisipasi longsor susulan.
  • Kecamatan Nagrak (14.40 WIB): Tanah tebing dengan panjang 10 meter dan tinggi 7 meter mengalami longsor di Kampung Kebon Kerep RT 25 RW 05, Desa Darmareja. Longsor mengancam dua rumah dan menyebabkan jalan gang hampir terputus, mengganggu akses 4 KK (11 jiwa).
  • Kecamatan Gunungguruh (15.00 WIB): Longsor TPT dan bahu jalan (Panjang 25 meter, Lebar 1.5 meter, Tinggi 5m) terjadi di Kampung Neglasari RT 53 RW 10 Desa Gunungguruh.
  • Kecamatan Cicantayan (15.15 WIB): Kebun di Kampung Lemburjami RT 05 RW 04 Desa Lembursawah longsor (Panjang 100 meter, Lebar: 30 meter, Tinggi 5 meter) dan menimpa empat petak sawah milik warga.
  • Kecamatan Sukaraja (17.00 WIB): Tebing depan rumah longsor setelah derasnya air hujan masuk ke halaman warga, mengancam satu keluarga di Kampung Cisarua. Longsoran mengakibatkan sebuah benteng rumah warga terancam.
  • Kecamatan Cidolog (18.30 WIB): Longsor terjadi di Kampung Cipogor (Lebar 7 meter, Tinggi 6 meter) dan mengakibatkan bagian belakang rumah Bapak Mulyadi roboh tergerus arus sungai (1 KK, 3 jiwa) karena posisi rumah berada di pinggir sungai.

Baca Juga: Jalan Penghubung Sekarwangi-Tenjojaya di Cibadak Sukabumi Amblas Diterjang Longsor

Banjir dan Ambruknya Bangunan

Beberapa kejadian juga melibatkan genangan air tinggi dan ambruknya fasilitas umum serta rumah warga:

  • Kecamatan Gunungguruh (15.00 WIB): Hujan deras dan penyempitan Sungai Ciburial menyebabkan banjir setinggi kurang lebih 80 cm. Banjir merendam 20 rumah di Desa Cikujang dan Desa Gunungguruh (18 KK), dengan 2 KK sudah mengungsi.
  • Kecamatan Cicantayan (17.00 WIB): Bangunan lantai dua MTs Yaspi di Kampung Cantayan RT 03 RW 01 ambruk total (Rusak Berat) karena material lapuk dan cuaca ekstrem (luas bangunan 7x10 meter).
  • Kecamatan Kadudampit (16.30 WIB): Sebagian dinding rumah lantai dua milik Ibu Aroh rubuh di Kampung Citamiang RT 05 RW 01 dan menimpa dua rumah tetangganya (terancam 3 KK).
  • Kecamatan Cisolok (14.30 WIB): Tembok pagar depan SMA 1 Cisolok di Kampung Cikondang ambruk. Material telah dibersihkan agar tidak mengganggu arus lalu lintas di jalur provinsi.
  • Kecamatan Simpenan (17.00 WIB): Pohon albasia (Panjang 15 M, Diameter 200 Cm) tumbang menimpa Jalan Kabupaten ruas Bagbagan-Mekarasih di Kampung Cibubuay. Akses sempat tertutup total namun berhasil dievakuasi pada pukul 18.30 WIB.

BPBD Kabupaten Sukabumi mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan insiden bencana, mengingat curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi. (*)

Berita Terkait
Berita Terkini