SUKABUMIUPDATE.com – Proses penyaluran Bantuan Makanan Bergizi (MBG) terkendala akibat kondisi infrastruktur jalan penghubung antar desa, yakni jalan Cibugel–Bangbayang, rusak parah dan sulit dilalui. Kerusakan jalan tersebut menghambat mobilitas warga termasuk petugas dan distribusi bantuan ke sejumlah kampung di wilayah tersebut.
Menurut Wahyu alias Awe (39 tahun), warga Kampung Ciparapat, Desa Bangbayang, kondisi jalan tersebut sudah puluhan tahun rusak parah tanpa perbaikan berarti.
“Musim hujan itu berkah buat bertani, tapi juga jadi saat yang bikin kami gundah. Jalan jadi becek, licin, susah dilewati. Sudah puluhan tahun begini, seperti tidak pernah diperhatikan,” ujar Awe kepada sukabumiupdate.com, Kamis (23/10/2025).
Jalan kabupaten yang membentang sepanjang 24 kilometer itu menjadi urat nadi aktivitas warga dua desa, mulai dari urusan ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan. Namun, menurut warga, kerusakan jalan telah menghambat berbagai kegiatan.
“Hasil pertanian sering habis buat ongkos angkut. Jalan berlumpur, kendaraan susah lewat. Anak sekolah juga sering telat, bahkan penyaluran MBG (Makan Bergizi Gratis) harus dijemput pihak sekolah atau wali murid ke Kampung Ciparapat, dengan jarak 3 - 4 kilometer menggunakan sepeda motor, karena kendaraan tidak bisa masuk,” tambah Awe.
Baca Juga: Ambassador Talk Nusa Putra Bahas Transformasi ASEAN Menuju Masa Depan Berkelanjutan
Warga seringkali berinisiatif memperbaiki jalan dengan cara swadaya, menambal lubang dan jalan berlumpur menggunakan batu serta material seadanya dari hasil udunan (patungan). “Sudah sering kami tambal sendiri, tapi kalau hujan deras ya rusak lagi. Seakan kami ini anak tiri,” keluhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bagian Tata Usaha UPTD PU Wilayah Sagaranten, Ami Amelia, mengakui bahwa kondisi jalan Cibugel–Bangbayang memang memprihatinkan.
“Dari total 24 kilometer, hanya sekitar delapan kilometer yang kondisinya baik. Sisanya, 16 kilometer rusak berat, termasuk beberapa titik yang terdampak pergerakan tanah,” jelas Ami.
Ia menambahkan, pihaknya telah secara rutin mengusulkan perbaikan jalan dan jembatan tersebut setiap tahun. “Saat ini proses pengajuan sedang dipercepat agar bisa segera ditindaklanjuti,” ujarnya.