Mahasiswa KKN IPB Bangun Insinerator Ramah Lingkungan untuk Atasi Sampah di Mekarjaya Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Senin 28 Jul 2025, 23:57 WIB
Mahasiswa KKN IPB Bangun Insinerator Ramah Lingkungan untuk Atasi Sampah di Mekarjaya Sukabumi

Mahasiswa KKN IPB berfoto bersama warga di depan insinerator beremisi rendah yang telah dibangun secara gotong royong di Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Persoalan sampah rumah tangga dan limbah pertanian masih menjadi tantangan krusial di banyak wilayah pedesaan, termasuk di Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Minimnya fasilitas pengelolaan sampah serta kebiasaan membakar sampah secara terbuka telah menjadi penyebab utama pencemaran udara dan gangguan kesehatan warga.

Menjawab tantangan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi 2025 dari IPB University menghadirkan solusi konkret berupa pembangunan insinerator beremisi rendah. Inovasi ini menjadi alternatif yang aman, bersih, dan ramah lingkungan untuk pengelolaan sampah skala rumah tangga. Insinerator dirancang secara sederhana agar mudah digunakan dan dirawat oleh masyarakat secara mandiri.

Pembangunan insinerator dilakukan pada 12–13 Juli 2025 dengan melibatkan partisipasi aktif warga. Kegiatan ini kemudian diresmikan dan disosialisasikan pada 22 Juli 2025, serta dihadiri oleh Kepala Dusun Cikiara, Ketua RT 02, dan Ketua RW 01. Kolaborasi mahasiswa dan warga menjadi bukti kuatnya semangat gotong royong dalam menciptakan solusi lokal.

Dalam proses pembuatannya, mahasiswa dan warga menggunakan bahan-bahan lokal yang mudah diperoleh di sekitar desa. Pondasi insinerator dibangun dengan menggunakan bata merah, kemudian disusun bata ringan sebagai dinding ruang pembakaran.

Sebagai perekat utama, digunakan campuran semen dan pasir. Untuk menjaga sirkulasi udara sekaligus menahan sampah saat proses pembakaran, dipasang wiremesh besi setinggi sekitar 30 cm di bagian dalam dinding. Setelah struktur selesai, bagian luar insinerator diplester untuk memperkuat dan mempercantik tampilan alat.

Seluruh proses ini dimulai dengan pembersihan lahan, dilanjutkan dengan penyusunan struktur, dan diakhiri dengan pengeringan sebelum akhirnya insinerator siap digunakan.

Baca Juga: Mahasiswa KKN Nusa Putra & IPB Hijaukan Tanah Tybar yang Rawan Longsor di Cisolok

Insinerator ini dirancang untuk mengurangi emisi berbahaya seperti karbon monoksida (CO), partikel halus (PM2.5), serta senyawa toksik seperti dioksin dan furan yang umum dihasilkan dari pembakaran terbuka. Dengan teknologi sederhana tersebut, residu pembakaran berupa abu justru dapat dimanfaatkan kembali sebagai pembenah tanah di lahan pertanian warga.

Sejak digunakan, insinerator ini telah menunjukkan dampak positif. Sampah yang semula dibakar secara sembarangan kini lebih terkelola. Volume sampah yang menumpuk di lingkungan warga berkurang, dan kesadaran akan pentingnya pemilahan serta pengelolaan sampah secara sehat mulai tumbuh di kalangan masyarakat. Selain itu, warga mulai rutin memanfaatkan insinerator untuk membakar limbah pertanian dan rumah tangga dengan lebih aman.

Namun demikian, tantangan tetap ada, terutama dalam hal pemerataan informasi. Distribusi edukasi belum menjangkau seluruh RT dan RW, sehingga diperlukan upaya lanjutan. Mahasiswa merekomendasikan tiga langkah strategis demi keberlanjutan program ini: pelatihan teknis rutin bagi warga, pemantauan berkala dari pihak desa, serta sosialisasi menyeluruh hingga ke pelosok kampung.

Program ini dinilai relevan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) Desa, khususnya poin 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Melalui pendekatan inovatif dan partisipatif, pembangunan insinerator di Desa Mekarjaya menjadi bukti bahwa inovasi sederhana mampu membawa perubahan besar—bukan hanya bagi lingkungan, tapi juga bagi pola pikir masyarakat.

Dengan keberhasilan awal yang dicapai, harapan ke depan adalah insinerator ini dapat direplikasi di dusun-dusun lain dan menjadi inspirasi bagi desa lain yang menghadapi permasalahan serupa. (adv)

Berita Terkait
Berita Terkini