SUKABUMIUPDATE.com – Seorang ibu bernama Lukita dan anak laki-lakinya nyaris menjadi korban kecelakaan di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu dekat Gerbang Tol Bocimi Exit Parungkuda, tepatnya di Kampung Pangadegan, RT 17/08, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Kamis (24/7/2025) siang.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 11.05 WIB itu disaksikan langsung oleh reporter sukabumiupdate.com yang berada di lokasi. Kereta api (KA) Pangrango yang melaju dari arah Sukabumi menuju Bogor membunyikan klakson panjang secara berulang-ulang sebelum menghantam sepeda motor Honda Scoopy hitam bernomor polisi F 2018 TY yang berada di tengah lintasan. Motor tersebut terseret sekitar 10 meter sebelum akhirnya kereta berhenti darurat.
Beruntung, Lukita dan anaknya berhasil menyelamatkan diri beberapa detik sebelum benturan terjadi. Warga sekitar yang melihat kejadian itu segera membantu mengevakuasi motor dari jalur rel dan memindahkannya ke pinggir jalan. Setelah proses evakuasi selesai, kereta kembali melanjutkan perjalanan.
Tangisan anak laki-laki Lukita terdengar histeris pasca-insiden. Sejumlah warga menenangkan ibu dan anak itu, lalu membawa mereka ke warung terdekat.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Lukita mengisahkan detik-detik menegangkan saat motornya mendadak mati tepat di atas rel. Ia panik mencoba menyalakan mesin berulang kali, namun gagal, sementara suara klakson kereta terdengar semakin dekat.
“Gak apa-apa, cuman gemeter doang. Kejadiannya pas di tengah rel motor tiba-tiba mati, gak bisa apa-apa. Pas lihat ada kereta, saya langsung minta tolong ke orang sekitar, sambil bilang ‘tolong, tolong’, tapi saya utamain anak saya. Langsung saya cabut kunci motor dan lari menjauh,” ungkapnya.
Baca Juga: Kronologi 2 Remaja Terserempet Kereta di Gandasoli Sukabumi, Motor Mati saat di Rel
Lukita mengaku tidak biasa melintasi perlintasan tersebut. Ia biasanya memilih jalur Angkrong, namun karena sedang ditutup, ia mengambil jalur alternatif dan tak menyangka akan mengalami kejadian berbahaya.
"Saya biasanya lewat Angkrong, tapi sekarang ditutup. Jadi saya lewat sini. Saya habis jemput anak di Al Husna, udah dari warung saya dulu sebentar," jelasnya.
Kejadian ini kembali mengingatkan akan pentingnya pengamanan di setiap perlintasan kereta, terutama yang tidak memiliki palang dan penjaga resmi. Warga berharap pihak terkait segera meningkatkan keselamatan di titik rawan kecelakaan seperti ini.
Catatan Redaksi:
Berita ini telah diperbarui pada Kamis (24/7/2025) pukul 18.10 WIB untuk mengoreksi informasi jarak sepeda motor yang terseret kereta. Sebelumnya tertulis 100 meter, seharusnya 10 meter. Kami mohon maaf atas kekeliruan tersebut.