Hasil Panen Padi Menurun, Harga Beras di Jampang Sukabumi Melonjak

Sukabumiupdate.com
Jumat 20 Jun 2025, 17:41 WIB
Hasil Panen Padi Menurun, Harga Beras di Jampang Sukabumi Melonjak

Beras Pajampangan | Foto Ragil Gilang

SUKABUMIUPDATE.com - Harga beras di wilayah Pajampangan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kenaikan signifikan dalam dua pekan terakhir. Kenaikan harga beras dipicu oleh menurunnya hasil produksi pada pada musim panen kedua. 

Seorang tengkulak beras asal Kecamatan Suraede, Endin, mengatakan bahwa harga terjadi sejak 1 Juni 2025 dan terus berlanjut hingga pertengahan bulan ini. Beras medium yang sebelumnya berkisar antara Rp11.500 hingga Rp11.700 per kilogram, kini melonjak hingga mencapai Rp12.500 per kilogram. Bahkan, saat dipasarkan ke wilayah perkotaan, harga jualnya bisa menembus Rp13.400 hingga Rp13.500 per kilogram.

“Memang saat ini sedang musim panen kedua atau porekat, tapi hasilnya menurun drastis. Produksi panen tahun ini turun 25 sampai 30 persen, jadi stok dari petani juga sangat terbatas,” ungkap Endin, saat ditemui sukabumiupdate.com di gudang pengumpulannya, Jumat (20/6/2025).

Baca Juga: Rutin Tiap Pekan, Pasar Semi Modern Cicurug Sukabumi Gencarkan Jumat Bersih

Penurunan produksi ini membuat pasokan beras di tingkat petani menipis. Meskipun permintaan dari kota tetap tinggi, Endin mengaku sulit memenuhi kebutuhan karena minimnya pasokan di lapangan.

Hal senada disampaikan Bubun, pengusaha penggilingan padi di wilayah Ciracap. Ia menyebut, harga jual beras medium memang mengalami kenaikan hingga Rp12.500 per kilogram. Di sisi lain, ketersediaan gabah juga kian langka.

“Gabahnya sekarang susah dicari. Kalaupun ada, banyak petani memilih menyimpannya sendiri karena hasil panen menurun. Mereka khawatir stok untuk kebutuhan pribadi tidak mencukupi,” kata Bubun.

Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga musim tanam berikutnya. Para pelaku usaha perberasan di wilayah selatan Sukabumi berharap adanya perhatian dari pemerintah terhadap upaya stabilisasi harga agar ketahanan pangan masyarakat tetap terjaga.

Berita Terkait
Berita Terkini