SUKABUMIUPDATE.com - Leuwi Goong di Kelurahan/Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, kini menjadi simbol kelalaian dan ancaman. Ketika gelap gulita di malam hari, kawasan ini tak hanya dibiarkan kumuh oleh pembuangan sampah liar, tetapi juga berubah menjadi sarang aksi kejahatan. Penjambretan, penodongan, bahkan tawuran pelajar, menjadi bayangan mencekam di sekitar area tersebut.
Minimnya penerangan jalan disebut sebagai biang keladi. Para pelaku kejahatan memanfaatkan gelapnya malam untuk melancarkan aksinya. Suherman, tokoh masyarakat setempat, mengungkapkan dengan nada prihatin bahwa warga sudah lama berharap adanya perbaikan penerangan jalan.
"Penerangan di sepanjang Leuwi Goong sudah terlalu lama mati. Ini jelas mengundang kejahatan. Beberapa waktu lalu, ada warga kami yang dijambret sekitar pukul 19.00 WIB. Kami minta perhatian dari pihak terkait agar segera diperbaiki," kata dia kepada sukabumiupdate.com pada Jumat (23/5/2025).
Baca Juga: Pohon Besar di Leuwi Goong Sukabumi Dipangkas, Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem
Namun, penjambretan hanyalah satu dari sekian kisah tragis di Leuwi Goong. Suherman juga menceritakan peristiwa penodongan yang menimpa tukang rongsok, yang uang hasil kerjanya dirampas di bawah bayangan gelap jembatan. Lebih dari itu, kondisi kumuh akibat sampah ilegal dikhawatirkan akan memperparah potensi banjir, memaksa warga untuk tidak hanya melawan kejahatan, tetapi juga bencana.
"Pengurus lingkungan mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, karena bisa memperparah kondisi menjadi kumuh dan memicu banjir," ujarnya.
Lurah Cibadak, Ridwan Kurniawan, tidak membantah kenyataan pahit ini. Ia menyebut Leuwi Goong sebagai zona merah kriminalitas yang sudah menjadi perhatian serius pemerintah.
"Sudah sering terjadi penjambretan dan penodongan di kawasan ini. Warga banyak yang mengeluh. Kami sudah berkoordinasi dengan Kasi Trantibum, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa, untuk meningkatkan patroli dan pengawasan bersama RT/RW serta pihak keamanan lainnya," ungkap dia.
Sebagai langkah awal, kegiatan Jumat Bersih yang digelar hari ini diharapkan bisa mengurangi kekumuhan sekaligus membangun kembali rasa aman di tengah warga.
Tetapi, tak hanya pemerintah yang bertindak. Bhabinkamtibmas Kelurahan Cibadak, Aipda Emin, memberikan gambaran yang lebih mengerikan tentang bahaya di kawasan ini.
"Selain rawan penjambretan, juga rawan tawuran antar pelajar. Penerangan yang baik sangat penting. Kami dari Polsek Cibadak rutin melakukan patroli skala besar bersama TNI untuk menekan angka kriminalitas di wilayah hukum kami," ujar Emin.
Ia juga menyerukan peran serta masyarakat, terutama orang tua, untuk memastikan keamanan anak-anak mereka.
"Kami mohon kerja sama dan dukungannya. Masyarakat khususnya yang punya anak remaja, baik laki-laki atau perempuan, tolong pastikan anak tersebut jam sembilan malam sudah ada di rumah masing-masing," tambah Emin penuh harap.
Gelapnya malam di Leuwi Goong bukan hanya soal ketiadaan cahaya, melainkan kegelapan yang lebih dalam: kejahatan, ketidakpedulian, dan harapan yang nyaris padam. Sementara warga berjuang dengan keterbatasan, pertanyaan besar mengemuka: seberapa lama mereka harus menunggu tindakan nyata dari pihak yang berwenang?